4

277 31 3
                                    

"I- Iwachan?"

(Name) memandang kosong Iwaizumi saking terkejutnya. Iwaizumi sepertinya belum berubah, masih pemarah seperti tadi. Terbaca jelas dari raut wajahnya.

"Bisa temani aku di taman? Ada yang ingin aku bicarakan. Sebentar saja..."

"Ah.. bi-bisa.."

------------

Mereka duduk berdua di kursi panjang. Awalnya benar benar hening, tidak ada yang membuka pembicaraan. (Name) bingung harus  memulai dari mana, karena Iwaizumi sedang 'sensitif' seperti itu.

(Name) takut pembicaraannya akan menyinggungnya. Pada akhirnya Iwaizumi yang terlebih dahulu memecah keheningan diantara mereka.

"Aku tidak mengganggu waktumu kan, (Name)?"

"Hmm? Tidak kok. Aku justru bingung karena tidak ada kegiatan lain."

"Hmm.. begitu ya.."

"Apakah ada yang ingin kau tanyakan padaku?"

Iwaizumi langsung tertunduk diam. Mungkin dia bingung harus mulai dari mana. Tidak lama, ia kembali menatap (Name). Ia membuka mulutnya perlahan.

"Kau menyukai Oikawa?"

Wajah (Name) langsung agak memerah, namun juga terkejut. Iwaizumi menyuruhnya menemani di taman hanya untuk menanyakan hal sepele. Apakah dia hanya kehabisan topik?

"Ke-kenapa kau menanyakan h-hal seperti itu?"

"Oikawa mengatakan bahwa kau pacarnya, walau itu hanya bohongan. Dan kau tidak marah..."

"I-itu kan han-.."

"Kalau aku jadi kau, aku akan marah. Sangat marah. Seenaknya saja.. Cih!..."

Ia langsung memalingkan wajah kesalnya, menunduk seperti tadi. (Name) bingung, kenapa Iwaizumi jadi pemarah seperti ini. (Name) juga agak kesal dengan kelakuannya.

"Kau itu kenapa, Iwachan? Sejak tadi kau seperti ini. Apakah kau kesal karena hal itu?"

"Tentu saja!.. Hal itu menggangguku."

(Name) hanya membulatkan mata tak percaya. Hal seperti itu saja bisa membuatnya kesal sendiri. Iwaizumi tiba tiba mendekatkan wajahnya pada (Name)..

"Aku cemburu, (Name)"

Mereka saling bertatapan. Iwaizumi tak mau melepas pandangannya pada wajah cantik idamannya itu. Namun apadaya, (Name) memalingkan wajahnya segera.

Entah kenapa wajah (Name) malah semakin memerah, lalu berdiri dari bangkunya. "Ah s-sudahlah.. Aku mau pulang...". Baru saja ingin melangkah, tangannya ditahan olehnya.

"Kau tidak mau bertanggung jawab padaku?"

(Name) menoleh "A-atas apa?"

"Kau membiarkan rasa cemburuku begitu saja?.."

(Name) hanya menghembuskan nafas. Ia berfikir sejenak, kenapa sifatnya jadi hampir mirip dengan Oikawa. "Jadi..? Aku harus apa?".

Ekspresi Iwaizumi langsung berubah. Wajahnya langsung tersenyum lebar. Ia ikut berdiri dan menarik tangannya. (Name) hanya bisa mengikutinya

-----------

"Indahnya..."

Kagumnya saat sampai di tempat yang Iwaizumi maksud. Pohon bunga sakura yang bermekaran sepanjang musim, lalu berjatuhan membuat (Name) benar benar ingin memeluk pohonnya. Hanya saja nanti disangka aneh oleh orang sekitar.

When Somebody Love Me (Oikawa Tooru x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang