05 - Demi Tn. Tumnus

116 22 6
                                    

***

ASLAN

Read while listening to music

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Read while listening to music


Allice melihat kearah luar jendela rumah sepasang suami istri berang-berang. Iya, yang dimaksud teman oleh Tn. Tumnus adalah dua ekor berang-berang jantan dan betina.

Sebelumnya Allice sempat terkejut, karna kedua berang-berang itu bisa berbicara layaknya manusia. Sangat konyol memang. Tapi apasih yang tidak mungkin di dunia ajaib ini (Narnia), bahkan saat Allice baru datang kesini, beberapa jam yang lalu sudah disuguhi banyak hal berbau aneh dan baru bagi dirinya yang tidak dapat Allice temukan di dunianya.

Kereta rusa yang Allice pikir milik sinterklas, ternyata dugaannya salah besar. Kereta itu milik penyihir putih yang Tn. Tumnus bilang. Kereta yang ditarik oleh enam beruang kutub dan beberapa pengawal yang ada dibelakang keretanya. Salah satu dari pengawal itu mendobrak rumah Tn. Tumnus dan menarik dirinya keluar dari rumahnya, mengikat kedua tangan dan kaki kambingnya lalu menarik Tn. Tumnus dengan paksa mengikuti penyihir keji itu.

Saat penyihir itu pergi membawa Tn. Tumnus, Allice dan kedua berang-berang itu memasuki rumah Tn. Tumnus. Terlihat sangat berantakan dari sebelumnya. Barang-barang jatuh dan pecah berhamburan, terdapat sebuah kertas yang ditempelkan ditiang kayu rumah Tn. Tumnus. Salah satu dari berang-berang itu mengambil kertas itu dan membacanya. Kertas itu terlihat seperti surat peringatan.

Surat Penangkapan Pengkhianat 

Faun Tumnus dinyatakan bersalah, karena pengkhianatan terhadap yang mulia Jadis, Ratu Narnia. Karena berteman dengan musuhnya, dan bergaul dengan manusia. Ditandatangani oleh Caspian, kapten polisi rahasia. Panjang umur ratu Narnia. "

Allice berjalan mendekati berang-berang yang membaca surat peringatan itu. Ia menarik surat yang berada ditangannya. Benteng pertahanan Allice hancur, perlahan air matanya keluar membasahi pipinya yang merona. Allice sangat merasa bersalah, Karena dirinya Tn. Tumnus ditangkap oleh penyihir licik itu. Dia tidak mampu berbuat apa-apa lagi selain menangis dan mencengkram surat yang telah dibacanya. Kedua berang-berang itu mencoba untuk menenangkan Allice.

" Apa aku salah berada disini?, jika aku pembuat masalah, aku akan segera pergi dari sini ". Penuturan dari mulut Allice dengan suara serak sebab menangis membuat kedua berang-berang itu merasa iba terhadapnya.

" Tidak nak, jangan menyalahkan dirimu sendiri. Jika kau pergi lalu bagaimana dengan Tn. Tumnus? "

" Jika dia tertangkap hanya karna bergaul dengan manusia, lalu semua yang ada didekatku juga akan tertangkap termasuk kalian. Kurasa tak banyak yang bisa aku lakukan disini ". kata Allice sambil menundukkan kepalanya tanda kepasrahan.

ASLAN [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang