05

485 71 20
                                    

Malam ini, tanpa satu bintangpun, bahkan cahayanya yang redup

Ke dalam takdir tersembunyi lainnya,

- Tarot Card -


---

Pagi ini langit terlihat berwarna keunguan dan tidak ada awan sama sekali. Semua orang merasa bingung dengan cuaca hari ini. Mereka berpikir bahwa ini pengaruh sihir, mengingat sihir adalah hal yang cukup umum di kerajaan ini walaupun tidak banyak yang bisa melakukan sihir.

Natsume diambang kecemasan saat melihat langit yang berwarna keunguan itu. Artinya waktu "dia" Untuk datang sebentar lagi. Ia menatap ke arah (name) yang sedang tertidur.

"SeharusNYA tidAK akaN ketahuAN," Gumam Natsume.

---

Cangkir kecil berisi cairan berwarna merah itu ia putat perlahan. Sebuah senyuman menggoda muncul di wajahnya sambil menatap keluar kastil.

Seluruh bagian dalam kastil sangat minim pencahayaan. Hanya sebuah lilin untuk satu ruangan.

"Apa kamu akan benar-benar melakukannya ?"

"Dia adalah sebuah harta, meski ia kehilangan kemampuan, namun jika ia tidak ada, mereka akan hancur,"

Kedua pasang manik ruby itu nampak bercahaya. Namun mereka menunjukkan ekspresi yang berbeda. Satu yang memiliki surai lebih panjang itu tersenyum, sementara yang memiliki surai lebih pendek justru hanya menatap malas seperti tidak ada ketertarikan sama sekali.

Ia beranjak dari tempat duduknya sambil meletakkan cangkir yang ia pegang sebelumnya. Melewati sosok yang usianya lebih muda darinya.

"Ingatlah untuk tidak menyakitinya,"

"Urusai~"

---

PRANG

PRANG

PRANG

Tepat pada tengah hari. Langit keunguan itu kini berubah menjadi sangat gelap seperti langit malam. Jendela jendela rumah yang terbuat dari kaca pecah satu persatu secara bergantian.

Semua orang merasa panik. Sebagian ada yang berlari keluar dan sebagian yang lain bersembunyi di dalam rumah.

"SEMUANYA ! TAHAN GERBANG UTAMA !"

Teriakan dari sosok bersurai jingga itu terdengar jelas untuk memberi perintah. Semua langsung mengangguk patuh dan mulai menahan gerbang depan.

"Komandan, mereka sudah dekat, saya khawatir tidak akan sempat menutup gerbang utama,"

"Katakan pada Sena untuk memimpin  pasukannya menahan serangan di gerang utama, lalu katakan pada Naru untuk memimpin pasukannya berjaga di istana,"

"Siap komandan !"

Disisi lain. Natsume kembali membaca lembaran kartu yang ia susun di atas mejanya. Beberapa saat yang lalu, ia sengaja memberi ramuan tidur pada (name). Ramuan ini juga bisa menghilangkan hawa keberadaannya. Ini bisa menjaga (name) untuk sementara.

"MereKA bergeRAK lebIH cepAT rupaNYA,"

Area gerbang sudah dipenuhi oleh pasukan yang saling menyerang. Namun ada juga beberapa yang berhasil menerobos. Untungnya sudah ada persiapan, sehingga jika memang ada yang berhasil menerobos, maka ada yang kembali menahannya.

Para ksatria memimpin pasukan menghadang pasukan vampir yang menyerang.

Natsume sudah mendapat pesan agar ia tetap berada di rumahnya. Terlalu berbahaya untuk membawa (name) keluar saat ini. Ia juga sudah menutup semua pintu dan jendela.

𝐒𝐩𝐫𝐢𝐧𝐠'𝐬 𝐒𝐲𝐦𝐩𝐡𝐨𝐧𝐲 || Sakasaki NatsumeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang