Karma

1.2K 190 41
                                    

Crash~!!















Pedang itu tertarik melukai tangan Haechan, namun tidak sama sekali menyentuh lehernya, Haechan membuka matanya yang tadi terpejam
'Aku fikir akan mati hari ini..' gumam Haechan dalam hati.

"Hahh.. bagaimana bisa aku membunuh orang polos sepertimu?"
Mark menunduk di lutut Haechan dan meraih tangan terluka itu.

"Maaf telah merenggut senyummu, merenggut kebahagiaanmu, tapi aku tidak tahu getaran apa di hati ini, rasanya.. aku tidak bisa menjauh darimu."

Mark menatap manik caramel Haechan dan mendekati wajahnya, meraih dagu si manis dan mencium bibir lembut itu dengan sayang tanpa nafsu, Haechan terkejut dan memejamkan matanya.

Mark sedikit melumat bibir itu dan melepaskannya, ia melihat tangan Haechan yang masih berdarah dan segera keluar memanggil pelayan untuk mengobati tangannya, meninggalkan Haechan bersama para pelayan.

"Astaga- ada apa dengan tanganmu, Yang mulia?"
Jaemin tercengang sambil mengobati tangan lentik itu, Haechan hanya menggeleng sebagai jawaban.


















Mark pergi ke taman, menyegarkan fikirannya dengan menatap beberapa bunga yang tertanam indah di taman,
"Apa aku mulai menyukainya? Ah tidak- aku sudah jatuh ke bocah itu." Mark bicara gusar.

"Yang mulia! Anda dipanggil ke paviliun utama oleh Panglima barat, keadaan genting."
Seorang pengawal datang dan menunduk sopan ke Mark, Mark menautkan alisnya bingung namun tetap berjalan tegas menuju Paviliun utama.

Sesampainya disana, beberapa panglima sudah datang dan menunduk salam, mark membalas semua salam itu.
"Ada hal sepenting apa sampai kalian bisa datang secepat ini?"

Panglima berjubah merah maju mendekati singgasana sang raja dan menunduk memberikan laporan,
"Terjadi pencurian lumbung makanan dan senjata secara besar besaran yang tidak diketahui oleh orang mana, yang mulia, saya meragukan ini dari clan biasa, karena mereka melakukannya sangat rapih tanpa bekas."

"Senjata? Jika makanan aku masih bisa menerimanya, tapi.. senjata? Untuk apa mereka mengambilnya?"

"Saya meragukan ini, akan tetapi, saya takut bahwa ini persiapan mereka melakukan pemberontakan dari dalam."

Seorang panglima dengan jubah kuning maju, ia meletakkan 1 kain hitam berlogo matahari.

"Jika benar ini pembalasan keluarga permaisuri Im Yoona, maka kita harus bersiap, mereka terkenal dengan kekuatannya yang tidak main main."

Mark menghela nafas dan mengangguk, rahang tegasnya menunjukkan raut wajah tak gentar saat ini.

"Kirim surat ke aliansi kita di china asia selatan, kita membutuhkan mereka untuk saat ini."







































Malam hari di paviliun Haechan tidak ada yang berbeda, hanya saja ia lebih memilih berdiri di balkon dengan mengenakan baju tidur, ia menatap pemandangan malam yang cukup indah.

"Yang mulia raja akan masuk!!"
Suara kasim mengalihkan perhatian Haechan, ia tetap di balkon, masih ragu untuk bertemu Mark.

"Kau, tidak kedinginan?"
Itu suara Mark, ia mendekati Haechan dan memeluknya dari belakang, pergerakan itu membuat Haechan sedikit terkejut namun menyembunyikan wajahnya yang sudah memerah.

"Udaranya enak, Raja membutuhkan apa sampai kesini?"
"Aku.. ingin meminta maaf padamu,"
"Hah? Untuk apa?"
"Semuanya..."

"Lee Haechan, di bawah sinar rembulan terang ini, aku mengakui bahwa... aku jatuh cinta padamu, pada senyum mu, kebaikanmu, aku nyaman denganmu, maafkan aku ya? Aku akan berusaha menjadi suami.. dan ayah mungkin? Untukmu, dan anak kita nanti,"

Mark berucap sambil memegang pipi Haechan, membuat sang Ratu memejamkan mata dan tersenyum,
'Apa ini semua akan berakhir?'

Mereka menikmati malam dengan indah, pelukan, ciuman, kehangatan, tidak ada yang bisa mengganggu malam ini.

CTASH-!

"AKH!"



Sebuah anak panah ntah darimana asalnya melukai lengan Haechan, Mark langsung menarik Haechan ke pelukan dan melihat sekitar, tidak ada orang, Mark membawa Haechan masuk dan segera memanggil Dokter untuk mengobati Haechan.

"Hihihi~ pergilah ke neraka, Lee Haechan."
Ucap seseorang di pohon sebrang Paviliun.


























Haiii, vote dong mending bahas masa lalu mereka di kerajaan sampai kelar atau selang seling sama kehidupan mereka di masa modern? Aku bingung, komen yaaa

Another life [MARKHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang