2022

632 77 5
                                    

2022, London, retrieve apartment.

"Hey, Haechanie, kau sudah temukan barang yang aku titipkan di lotte?"
"Tidak, Jaemin-ah, lagian kau ini aneh, kalau mau cari Indomi ya ke Asian mart, malah titip ke aku yang pergi ke Lotte!"
"Hehehe~ bagaimana hari pertamamu bekerja?"

Haechan memutar pandangan matanya jengah, hari pertamanya bekerja sangatlah menyebalkan, dia yang tidak tahu apa-apa di bully habis-habisan oleh atasannya, yah beginilah jika kau adalah perantau di negara besar.

"Kau tahu, aku disuruh membeli bouquet bunga, setelah aku membelinya, mereka menyuruhku mencabuti kelopaknya, TAU BEGITU KENAPA TIDAK LANGSUNG BELI KELOPAKNYA SAJA?!"

Jaemin tertawa melihat temannya frustasi sambil menggeleng2kan kepalanya, tangannya meraih rokok dari saku lalu membakar salah 1 rokok dibelahan bibir indahnya itu.

"Kau sendiri bagaimana, Jaemin-ah?"
"Not bad, bartendernya seumuran denganku, dia anak pemilik bar dan yea.. lumayan tampan, tapi anaknya dingin sekali."
"Siapa namanya?"
"Jeno, kukira dia korea juga melihat dari wajahnya, ternyata dia asli London."

Mereka berbincang santai di sore hari sembari melakukan aktivitas masing-masing, Jaemin dengan rokoknya dan Haechan dengan biskuitnya, anak itu tidak merokok, bau katanya.

"Jaemin-ah, apa kita bisa hidup lama disini ya?"
"Maksudmu?! Bisalah! Jangan pesimis begitu lah!"
"Yea.. tapi kau tahu kan biaya hidup disini sangat besar.."
"Tenanglah, Haechan, kita pasti bisa kok"













Keesokan harinya..

"Mark lee, ibu akan jaga toko hari ini, sebaiknya.. kau datangi ayahmu, sepertinya dia benar-benar serius dengan perkataannya itu."
"Ibu.. aku tidak pernah mau menerusi perusahaan ayah, lagian- ayah sudah ada anak dari istri mudanya itu, kenapa harus aku?"
"Anakku, bagaimanapun kaulah anak kesayangan ayahmu, ayahmu hanya ingin kehidupan menjanjikan untukmu."
"Bu, harta bukan segalanya, hidup seperti sekarang sudah cukup bagiku, ketimbang mengikuti jejak mafia ayah.."

Taeyong menghela nafasnya, bukan keinginannya juga menjerumuskan anaknya ke dunia mafia mantan suaminya, Jung Jaehyun, akan tetapi keluarga mantan suaminya mendesak Mark yang menjadi penerus perusahaan gelap itu ber-imingkan harta yang berlimpah untuk kehidupan Mark, menurut Taeyong, apapun itu asal anaknya bahagia.

"Bu, kau lebih dari harta apapun di dunia ini.."

Tangis Taeyong seketika pecah, ia memeluk bahu lebar anaknya sambil memeluknya dengan erat.

"Ikutilah ayahmu nak, ibu tidak bisa bersamamu selamanya.."





"Aku mengizinkan Mark terlahir dari rahimmu akan tetapi-

Ketika ia bertemu dengan Matenya, Pasangan hidupnya, Setengah nyawanya, Maka kau akan kutarik dari dunia."








'Ckling~'

"Selamat datang di toko kami, ada yang bisa saya bantu?"
Haechan mengedarkan pandangannya, mencari lelaki yang kemarin melayani bunganya, ia sedikit ingin modus namun sepertinya lelaki itu tak ada sekarang.

"Ah- tuan.. saya ingin sebatang mawar hitam saja,"
"Baiklah~ tunggu sebentar ya~"

Haechan menatap sosok lembut itu, sangat cantik pikirnya, kulit putih bak porselen dengan mata bulat besarnya, sungguh sempurna.

"Ini dia pesananmu, adik manis, totalnya 1 dollar,"
"Ini uangnya, terima kasih tuan cantik~ kau sangat manis, hehehe~"
"Ah? Astaga kau bisa saja, terima kasih yaa~"

Haechan berjalan keluar dan menaiki sepedanya untuk menuju salah 1 gedung besar, EO nya hari ini mendapat jadwal mendekor salah 1 acara pertemuan beberapa perusahaan besar, tentu saja ia tidak boleh telat kali ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Another life [MARKHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang