Taehyung yakin jika ibunya bercanda.
Hah.
Pokoknya Taehyung menganggap ibunya tengah bercanda!
Namun nyatanya ibunya sungguh-sungguh tentang pernikahan.
Kini ia mendapat seorang perempuan tengah menungguinya ketika bangun dari tidurnya, tengah menyangga kepalanya dengan kedua tangan di dagu—tepat di samping kepala Taehyung, coba jika kalian berada di posisi pemuda itu?
Lalu dengan santainya gadis dengan setelan yang lumayan rapi itu berucap, "Selamat pagi calon suami," suara itu yang pertama kali keluar dari mulut Yunee, iya Yunee.
Belum sempat mengumpulkan nyawanya, matanya juga masih samar melihat Yunee namun telinganya jelas mendengar dan mengenali siapa pemiliknya suara tersebut.
Hal itu serta-merata membuat ia berteriak. "YAK! KELUAR DARI KAMARKU!" Rasanya detik itu juga telinga Yunee harus di selamatkan dari jangkauan teriakan Taehyung.
Tapi jangan salahkan Taehyung untuk itu, itu hanya reaksi alami seorang yang terkejut.
Tanpa banyak bicara lagi gadis itu melarikan diri dari sana, sedikit kaget namun ingin tertawa mendapati reaksi terkejut Taehyung. Ia menyandarkan tubuhnya di belakang pintu kamar Taehyung, seolah baru saja ketahuan mencuri ia mengusap dadanya dengan mata terpejam.
"Aigo, Yunee-ya kau baik-baik saja?!"
Itu Yeon-Il, dia menatap was-was Yunee yang tengah memegangi dadanya sembari bersandar pada pintu kamar Taehyung. Teriakan Taehyung terdengar sampai lantai bawah dan membuatnya khawatir.
"Aku baik-baik saja Ahjumma." Yunee langsung menegakkan tubuhnya dan bersikap seolah tidak terjadi apapun padahal Yeon-Il tahu jika Taehyung yang berteriak membuat gadis itu terkejut.
Yeon-Il menggiling lengan bajunya lalu membuka pintu kamar lebar-lebar hingga menampakkan Taehyung dengan wajah bantalnya serta tatanan rambutnya seperti sarang burung itu tengah terduduk di tepi ranjang, memegangi kepalanya.
"Hei, kenapa kau berteriak pada Yunee?!" sang ibu langsung menodong Taehyung dengan spatula kayu kesayangannya— ngomong-ngomong Yeon-Il tengah memasak.
"Salah dirinya kenapa pagi-pagi begini ada di kamarku?" Taehyung tak terima dengan ocehan sang ibu, padahal ia tidak bersalah dalam hal ini. Lagian itu reaksi spontannya ketika mendapati orang asing di areanya, dan lagi Yunee seperti hantu penunggu saja.
"Sebaiknya kau bangun, dan cepat segera bersiap-siap."
"Bersiap-siap untuk apa?"
"Jangan pura-pura lupa, kemarin Eomma sudah mengatakannya padamu— astaga masakanku!" Yeon-Il berlari panik, tercium bau gosong yang Taehyung yakini ibunya lupa mematikan kompor.
Memang ceroboh.
Mengingat perkataan sang ibu membuat Taehyung mendengus, mana mungkin ia lupa, ia tidak akan melupakan ucapan menyebalkan sang ibu yang mengatakan ia harus pendekatan dengan Yunee terlebih dahulu meskipun ujung-ujungnya cocok atau tidak cocok mereka akan tetap menikah.
Kehidupannya benar-benar dikelilingi kekonyolan. Ia beranjak dari ranjang, lebih baik mengikuti apa kata orang tua itu dari pada ia berakhir diomeli. Telinganya kasihan jika harus lumpuh di usia dini.
Ah ibunya benar-benar.
"Pokoknya persiapkan dirimu! Berdandan lah seperti pria! Awas saja jika kau menggunakan warna warna aneh itu di wajahmu." Suara teriakan Yeon-Il terdengar dari bawah, melengking sekali. Jika bukan ibunya, Taehyung berani menjamin mulut itu sudah ia jejali kain lap yang biasa digunakan untuk mengelap benda-benda berdebu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved Husband
RomanceHan Yunee memang mengakui dirinya sudah tidak waras semenjak-umm, kapan ya tepatnya? Pokoknya kala itu ia mendapati seorang pria tampan tengah menenangkan seorang gadis kecil yang menangis dan mereka tertawa bersama setelahnya. Ya, sejak hari itu ia...