3. Heartbeat (심장박동)

6 1 0
                                    

Setelah kejadian tadi, Yunee benar-benar malu sekaligus tidak enak hati pada Taehyung dan berakhir menyerahkan ponselnya pada pria itu agar menghapus fotonya dan meminta maaf.

"Kenapa sih, kau itu pelit sekali berbagi foto?" Yunee berdecak mengingat setelah menghapus foto itu, Taehyung sama sekali tidak ingin diajak foto lagi.

"Aku memang pelit jika orang yang memintanya adalah dirimu." Dan ia berjalan cepat mendahului Yunee yang menatapnya dengan mata menyipit, kesal sekali.

Kini mereka berjalan menuju tempat menyewa sepeda, kemauan siapa lagi kalau bukan Yunee, Taehyung tidak bisa menolak jika gadis itu terus menerus mengancamnya untuk mengadukan pada ibunya.

Taehyung itu takut pada sang ibu. Itu Bagus, banyak untungnya bagi Yunee. Ya meskipun perbuatannya tidak untuk dibenarkan.

"Aku terlalu payah mengayuh sepeda, kau mau mengajariku kan?" Mendengar hal itu membuat Taehyung langsung mengalihkan pandangannya dari sepeda menatap Yunee, apa katanya?

"Tidak, Aku tidak mau. Sudahlah aku pulang saja, badanku juga sudah capek, lihat matahari sudah mulai meninggi aku tidak ingin kulit putih yang sudah aku rawat selama bertahun-tahun hitam dalam beberapa menit." Tolak Taehyung panjang lebar membuat Yunee ternganga. Dia sebagai perempuan merasa gagal karena tidak pernah sekhawatir itu pada tubuhnya sendiri.

Tapi hey, Taehyung itu berlebihan! Taehyung memang wanita sekali kelakuannya, Yunee menggeleng tidak mengerti, rasanya dirinya yang perempuan saja tidak sampai sebegitunya dengan kulitnya.

"Tidak boleh! Oke-oke tidak perlu mengawasiku, tapi jangan jauh-jauh dari tempatku ya?" pintanya dengan wajah yang sengaja di imutkan membuat Taehyung merinding melihatnya. Yunee sebenarnya masih ragu, tapi daripada dia ditinggal pulang karena membuat Taehyung kerepotan dia tidak mau.

Dan setelah itu Yunee maupun Taehyung melajukan sepeda mereka, bedanya Yunee masih menggantungkan kakinya pada tanah, takut-takut dirinya lepas kendali dan jatuh kan bahaya.

Bruk

Lihat, baru beberapa detik ia memakai sepedanya, kini gadis itu terkulai lemas dengan sepeda menindih sebelah kakinya putihnya. Ketara sekali lututnya berdarah.

Taehyung yang melihat itu langsung menghampiri Yunee, menepikan sepedanya dan menyingkirkan sepeda yang menimpa kaki Yunee.

"Astaga sudah kubilang, lebih baik kita pulang saja. Dasar keras kepala," Taehyung mengangkat tubuh yunee dengan mudahnya, memposisikan tangannya di lipatan lutut dan punggung gadis itu yang otomatis membuat Yunee mengalungkan tangannya di leher Taehyung.

Kuat juga lelaki ini, Yunee membatin dengan kening mengernyit menahan sakit.

Nampaknya Taehyung belum sadar dengan apa yang ia lakukan, Yunee yang masih terkejut dengan perlakuan pemuda itu hanya bisa berkedip cepat. Ia bisa mencium aroma parfum yang digunakan Taehyung, dan itu sangat wangi.

Membawa Yunee ke sebuah kursi taman dan mendudukannya di sana, "Tunggu di sini aku akan membeli plester." Taehyung melenggang pergi setelah meletakan Yunee di atas kursi taman. Apa baru saja Yunee melihat Taehyung panik?

Yunee tersenyum ditengah rasa sakitnya, ia tidak menyangka jika Taehyung akan bereaksi seperti itu.

Ah, aku makin jatuh cinta.

Taehyung terlihat berlari dengan obat merah dan plester di tangannya. Yunee melirik lututnya dan betisnya yang tergores, itu sangat perih.

Getaran ponsel berbunyi bersamaan Taehyung datang dan mulai membersihkan luka di kakinya tanpa sepatah kata apapun, Yunee mengangkat telponnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beloved HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang