2. pain

334 53 90
                                    

Ryujin dan jaemin tiba di lapangan parkir rumah sakit yang mereka tuju.

"Ikut turun nih?" Tanya ryujin.

"Ya iyalah. Kalo engga ngapain gue ajak lo."

"Terus disana nanti gue ngapain?"

"Masuk aja bareng. Males gue berdua sama ayah doang."

"Kalo ayah lo nanya gue ngapain ikut masuk gimana?"

"Ah anjir. Kaya dora lu banyak nanya. Bilang aja lo cewe gue."

"Dih ogah."

"Udah diem aja. Nanti kalo ayah nanya nanya gue yang jawabin. Yuk ah." Jaemin menarik pelan tangan dan mengajaknya ryujin masuk.

Sesampainya di depan pintu ruangan ayah nya. Jaemin menoleh ke ryujin. "Lo diem aja duduk di sofa nanti. Oke?"

Ryujin pun hanya menurut. Lalu jaemin mengetuk pintu.

"Masuk."

Ceklek.

Jaemin membuka pintu tersebut.

Seorang pria berjubah putih pun langsung bangkit dari duduk nya. "Akhirnya datang juga kamu."

Jaemin tak menjawab. Ia langsung mengajak ryujin masuk dan menyuruh nya duduk di sofa.

"Tunggu disini. Diem aja gausah bawel. Ntar gue traktir boba."

Layaknya bocah yang dijanjikan eskrim, ryujin mengangguk dengan semangat.

Jaemin pergi lalu berjalan menghampiri ayah nya.

"Dia siapa? Pacar mu?"

"Kepo."

"Ayah hanya bertanya. Baru kali ini ayah lihat kamu bareng perempuan semenj–"

"Ayah manggil aku mau bilang apa? I don't have much time. Ayah juga pasti harus kerja lagi."

Taeyong pun menghela nafas nya. "Bunda mau ketemu kamu. Rindu katanya."

"Aku sibuk. Sampai in sama bunda aku gabisa ketemu."

"Tapi dia tetap bunda mu. Gabisa luangin waktu sebentar?!"

"Ya tapi aku gak mau yah!" Jaemin sedikit meninggi kan suaranya.

Seketika suasana menjadi sunyi. Jangan tanya bagaimana reaksi ryujin menonton semua kejadian itu. Ia sangat kaget.

"Jaemin.. Bunda mu merindukanmu." Ucap taeyong pelan.

"Aku.. aku juga kangen bunda. Tapi tetap aja yah, aku gamau.. terlanjur kecewa." Ucap jaemin yang membuat taeyong bungkam.

Ryujin ikut terdiam. Kepalanya masih mencoba memahami apa yang barusan terjadi.

Beberapa menit keadaan berubah menjadi sunyi. Tidak ada yang bersuara. Hingga akhirnya jaemin bangkit dari duduknya.

"Aku pamit. Harus ngantar dia pulang."

Jaemin langsung pergi keluar dari ruangan itu. Ryujin yang panik pun ikut bangkit. Tapi ia menyempatkan diri menoleh ke ayah nya jaemin.

"Pamit dulu om.. Assalamualaikum." Ucapnya sopan.

"Iya.. waalaikumsallam."

Ryujin pun langsung menyusul kemana pergi nya jaemin.

Ryu kira jaemin akan beranjak langsung ke parkiran rumah sakit. Ternyata tidak. Jaemin malah berlari menaiki tangga yang sepi.

Mau tak mau ryujin ikut menyusul ke tangga yang jaemin naiki.

Ryujin menginjakan kaki di tangga terakhir, ternyata jaemin pergi ke rooftop rumah sakit. Ia mengatur nafas nya terlebih dahulu.

stupid little things ; jaemryuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang