"Ryuuu boseenn." Keluh somi kepada ryujin yang sedang membaca novel nya.
"Yaudah lo balik duluan aja. Gue masih mau di kelas." Ucap ryujin sambil terus membaca.
"Emang lo mau ngapain sih duduk di kelas gini?"
Ryujin menghela nafas nya. "Nunggu kak jaemin."
"Ciee. Lo berdua pacaran atau gimana sih?"
"Diem. Gausah bacot."
"Tapi ini udah 15 menit ryujin. Bel udah bunyi daritadi."
"Mungkin lagi ada kesibukan osis."
Somi menyerah. Ia pun mengalihkan pandangannya ke luar kelas.
"Eh? KAK ECHAN!!" Panggil somi kencang sampai membuat ryujin terkejut.
Haechan, pria berambut cokelat itu menoleh. Matanya melebar saat tau siapa yang memanggil nya. Ia menampar pipi nya sekali.
"Anying, sakit." Ringisnya pelan.
"KAK SINII!"
Haechan masih terdiam. "Oke chan. Anggap ini rezeki." Gumamnya.
Haechan pun memasuki kelas nya somi dan ryujin lalu duduk di depan mereka berdua. "Kenapa som? Tumben manggil." Tanya nya.
"Mau nanya. Hari ini osis ada rapat?"
Haechan menggeleng. "Kalo rapat mah gamungkin gue keluyuran gini som."
"Iya juga ya."
Ryujin yang menyimak pembicaraan itu langsung berpikir. 'jadi kak jaemin kemana ya?'
"Kenapa nanyain osis? Ada perlu sama salah satu anggota?" Tanya haechan.
"Bukan gue. Nih si ryujin, katanya nungguin pak ketos."
Haechan menoleh ke ryujin. "Lo yang namanya ryujin?"
Ryu mengangguk.
"Oh. Pantesan." Gumam haechan pelan.
"Hah?"
"Kagak. Lo mau ketemu jaemin sekarang banget??" Tanya nya pada ryujin.
"Engga juga sih kak. Tapi kak jaemin udah janji mau pergi bareng hari ini. Kalo soal traktiran mah gue mana pernah nolak." Jawab ryu jujur.
"Yaudah. Gue kirimin alamat rumahnya ke lo nanti. Lo cek sendiri gih."
Ryujin bingung. "Loh? Kak jaemin gak sekolah?"
"Engga."
"Kenapa? Kok gak sekolah?"
"Gue juga gatau. Ga ada ngabarin anaknya. Mau nyamperin tapi gue juga ada acara habis ini." Jelas haechan.
Gadis berambut sebahu itu pun ber oh ria. "Boleh deh kak. Kirimin ke dm gue aja."
Haechan pun membentuk jarinya menjadi bentuk 'ok' lalu mengirim alamat rumah jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
stupid little things ; jaemryu
Teen Fiction"jika suatu saat aku pergi. percayalah aku bakal pulang ke rumahku yang paling nyaman. itu kamu." dibutakan oleh cinta, disadarkan oleh keadaan. kisah jaemin dan ryujin yang mungkin tidak semulus yang orang orang lihat. kisah cinta layaknya remaja...