PART 1

7 2 0
                                    

Happy Reading❤
........................................

Zaqilla Lezira. Gadis yang baru saja lulus dua bulan lalu dan mendapatkan gelar sarjana psikologinya, harus merelakan telinganya untuk mendengarkan sindiran kakaknya setiap pagi. Apalagi kalau bukan tentang pekerjaan. Memang Qilla sengaja tidak berusaha mencari kerja langsung karena dia ingin meliburkan diri dari kejamnya mencari pekerjaan. Dan sekarang sepertinya Ia harus mulai meniatkan diri untuk mencari pekerjaan, demi uang jajan yang akan tetap ngalir dari kakaknya yang pelit itu. Qilla memang merasa selalu kekurangan uang, padahal sang Papa masih sering juga memberinya uang saku.

“Dek, kamu serius nggak mau kerja di perusahaan tempat Kakak kerja?” suara kakak tercinta Qilla langsung terdengar ketika dia menginjakkan kakinya di ruang makan untuk makan malam dengan keluarga nya.

“Kak Zehan ku sayang, kan aku udah bilang kalau aku udah nyerah usaha sendiri, nanti baru aku minta bantuan kakak. Aku pengen ngerasain susah dulu.” Qilla berujar dengan santainya, Ia sudah bosan dengan tawaran kakaknya. Bukan apa-apa dia hanya ingin merasakan susah dulu. Ia ingin berusaha terlebih dahulu, setelah itu, jika memang ia tidak kunjung mendapatkan pekerjaan, ia akan meminta bantuan kakaknya.

“Kenapa sih dek nggak mau terima tawaran kakak mu saja, biar lebih mudah.” terdengar suara sang Mama yang berjalan dari arah dapur membawa makan malam mereka ke meja makan.

“Ya kan aku nggak mau kerja kantoran mah, pengen di sekolah gitu biar nggak sibuk kayak kakak yang sering lembur sampai malam.” tutur Qilla yang melihat dari pengalaman kerja kakaknya.

Qilla sangat benci kalau bekerja sampai malam. Menurut Ia malam itu harus digunakan untuk istirahat. Mengistirahatkan diri dari dunia yang kejam ini.

Setelah makan malam Qilla memutuskan langsung ke kamarnya. Dia harus mempersiapkan diri untuk mencari pekerjaan besok. Sebenarnya ada alasan lain mengapa Qilla tidak mau bekerja kantoran, Qilla adalah satu diantara jutaan orang yang sangat tidak bisa merasakan yang namanya kelelahan. Tubuhnya gampang sekali terserang sakit jika terlalu memforsir dirinya bekerja. Untuk itulah Ia harus pandai mengatur waktunya, harus bisa memberikan waktu istirahat untuk tubuhnya.

Setelah membereskan berkas-berkas penting yang akan Ia bawa untuk melamar pekerjaan besok, Qilla memutuskan untuk tidur. Namun sebelum itu tiba-tiba kakaknya mengetuk pintu kamarnya, dan ia berbicara

“Dek besok malam temenin kakak ke bengkel yaa, mau ngambil motor kakak.” Zehan berbicara dari luar, karena Ia tau kalau pintu kamar adik nya kalau sudah dikunci Ia akan malas untuk sekedar membuka pintu.

“Asal kakak isiin saldo gopay adek yaa?” ucap Qilla dengan berteriak. Dan tentu saja langsung di iyakan oleh sang kakak, gopay seratus ribu bukanlah apa-apa baginya, anggap aja memberikan uang jajan tambahan untuk adiknya. Setelah itu Zehan berlalu ke kamar nya, dan Qilla memutuskan untuk melanjutkan niat ingin tertidurnya.

***

Kenzie Arion Pratama. Anak pertama dari empat bersaudara ini sedang berdiam diri di balkon kamar nya sembari melihat indahnya langit malam yang di penuhi bintang. Terlihat jika Ia sedang memikirkan sesuatu. Menjadi seorang CEO membuat Ia bisa merasakan bagaimana rasanya memimpin perusahan raksasa itu. Bukan tanpa sebab kenapa dia yang memimpin perusahaan, dia adalah anak pertama dan itu sudah tanggung jawabnya dan Ia sadar akan itu sejak dulu.

Walaupun sebenarnya Kenzie lebih tertarik berada di dapur restoran miliknya untuk mengeksekusi bahan makanan dan berekseperimen dengan bumbu-bumbu dapur yang ada. Ya Kenzie menguasa dua ilmu tersebut. Ia menguasai Ilmu bisnis dan tata boga tersebut, memang bukan hal sulit baginya karena dia terlahir pintar, bersyukurlah dia mempunyai Orang Tua yang amat pintar, sehingga dia bisa kecipratan pintar nya juga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Let Me Choose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang