**✿❀ ❀✿**
Di rumah sakit..
"Hmmmm, tidak ada cidera serius yang di alami nona Via, hanya luka gores dan tangan kanan nya terkilir" Ujar sang dokter setelah selesai memeriksa Via.
"Hn, syukur lah" Ujar Vio sambil menghela nafas lega, masih dengan wajah datar khas nya.
"Sudah ku bilang aku tak apa, masih ngeyel lagi" Ujar Via sedikit berbisik.
"Saya akan menyiapkan resep obat nya, kalian bisa menunggu di sini" Ujar sang dokter sambil berlalu keluar ruangan.
Kini tinggal Via dan Elvio yang saling diam di ruangan itu, Elvio yang memang pendiam, dan Via yang tak tau ingin berkata apa, jadi diam saja dia sambil menatap keluar jendela.
"Terimakasih" Ujar Elvio dengan pelan.
"Hng? Apa?" Tanya Via, emang budeg ini anak.
"Terimakasih, sudah menolong Clarenssa, dia adik ku, dan kau sudah menolong nya tadi, jadi.. Terimakasih banyak" Ujar Elvio.
".... Ah, iya tak apa" Ujar Via sambil tersenyum lembut.
"Kenapa.... Jantung ku berdetak cepat saat melihat senyum nya? Apa aku punya penyakit jantung?" Pikir Elvio dengan polos nya.
"Emmm, anoo, kau baik-baik saja tuan?" Tanya Via setelah melihat Elvio yang tidak berkedip dan bergerak.
"Ah, iya tentu, aku baik-baik saja, dan panggil saja aku Vio, jangan terlalu kaku" Ujar Elvio dengan sedikit ngeblush.
"... Baiklah" Jawab Via.
Tak lama kemudian dokter masuk kembali dengan membawa resep obat.
"Ini daftar obat yang harus di tebus, dan pastikan anda meminumnya nona" Ujar dokter sambil memberikan daftar obat nya pada Elvio.
"Emm, baiklah, kalau begitu kami permisi dokter" Ujar Elvio sambil menggendong Via.
"Emmmm... Bisa tolong turun kan aku? Aku masih bisa jalan sendiri" Ujar Via.
"Tidak, kaki mu terluka, jangan jalan dulu" Ujar Elvio.
"Kaki ku hanya lecet saja, tolong turun kan aku sebelum ada cap lima jari di wajah mu" Ujar Via mulai esmosi.
"Coba saja kalau kau berani" Jawab Elvio dengan santuy.
"KAUUU!!!!!!!"
Sedangkan dokter yang menyaksikan hanya menggeleng pelan sambil tersenyum.
"Dasar anak muda"
**✿❀ ❀✿**
Mereka pun sampai di lobby rumah sakit, di sana pun terlihat teman-teman nya yang menunggu mereka berdua, sedangkan Demetra, Gavriil, dan Stevie, menatap Elvio dengan sedikit tajam.
Sedangkan yang di tatap malah bodoamat."Senpai kau baik-baik saja kan?" Ujar Yani menghampiri Via setelah Elvio menurunkan nya.
"Emmm, i'm okay, jangan khawatir" Ujar Via sambil pat pat Kepala Yani.
"Yap, tak apa, Dia kan telah terjamin dan lulus uji coba, hasil nya dia jadi tahan banting" Ujar Yasuo dengan ngasal nya.
"Kau fikir aku semen lima roda?" Ujar Via.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harem No Jutsu
HumorYani dan Via... Dua gadis dari Indonesia yang mencoba kerja di Jepang atas saran teman Jepang mereka.. Dua gadis yang super bobrok dan gak sopan plus bar-bar.. Berhasil menarik perhatian 8 lelaki tampan nan tajir.. Bagaimana kah perjalanan Harem...