-1-

1.9K 213 25
                                    

 ➵ Happy Reading :>


✗✗✗




"Kim Doyoung!" Teriakan itu membuat Doyoung berhenti.

"Kamu brengsek! Aku gak tau kamu kenapa mau kita berakhir, tapi satu yang harus kamu tau! Aku masih akan berdiri di belakang kamu, walaupun kamu sama yang lain. Sebagai bayangan." Ucap pemuda bernama Yedam itu.

"Kak! Cukup! Saya udah muak sama semuanya. Saya udah pernah bilang 'kan? Saya tidak suka dikekang. Dan kakak melakukan itu hari ini!" 


Yedam terdiam. Apa salah melakukan hal itu? Yedam berpikir sejenak, dibagian mana dirinya salah? Apa hal seperti itu bisa disebut sebuah kesalahan? Yedam tidak tahu, jika hal yang ia ingin lindungi adalah sebuah kesalahan. Yedam tidak tahu jika melindungi hati, perasaan, dan hubungannya adalah sebuah kesalahan.


"Aku salah?" Tanya Yedam terpatung mendengar penuturan Doyoung.

"Saya udah bilang, kak. Saya tidak suka dikekang! Kalau menurut saya itu salah, ya salah." Seru Doyoung, tanpa ada rasa ingin membalik 'kan badannya untuk melihat keadaan seorang Bang Yedam yang terluka parah.


Yedam tertawa pedih, "Ternyata ngekang kamu untuk gak selingkuh itu salah, ya? Aku kira ngelindungin hati, perasaan sama hubungan kita semudah itu. Tapi, nyatanya, aku yang salah. Aku salah dari awal pernah jatuh cinta! Aku salah karena suka sama kamu! Aku salah karena mau ngebuka hati untuk bajingan kaya kamu!" Teriak Yedam.


"Kamu bener. Aku yang salah. Memang seharusnya dari awal gak ada kata kita diantara aku sama kamu. Karena... itu akan berakhir menjadi sebuah kesalahan."


"Aku paham. Kalau itu memang pilihan kamu, aku nyerah. Aku menyerah diawal, Kim Doyoung-ssi."


Yedam melangkah, melewati pemuda yang berbeda 1 tahun darinya tanpa berhenti, tanpa ada rasa ingin menoleh kembali. Yedam seharusnya tahu, jika dari awal dirinya dan Doyoung tidak akan pernah berhasil. Seharusnya dari awal dia tahu, Doyoung-nya masih mencintai dia. Keita.


"Hyung!" Teriak Doyoung.


Tunggu, di sini bukanlah Yedam yang seharusnya meninggalkan, melainkan dirinya. Doyoung terhenti. Dia ingin mengejar pemuda yang pernah mengisi ruanh hatinya, tapi sepertinya sudah tidak bisa. Yedam pasti sangat terluka dengan perkataannya. Doyoung sebenarnya bingung. Dia memang tidak suka dikekang dan menurutnya hari ini Yedam sedikit keterlaluan dengan melarangnya bertemu dengan hyung tersayangnya, Keita. Namun, saat mendengar pernyataan Yedam tentang ia hanya melindungi hati, perasaan, dan juga hubungan mereka membuat Doyoung tertegun dan sadar. Dia yang salah. Bukan Yedam-nya. Seharunya Doyoung tahu, Yedam-nya selalu membiarkan dirinya berbuat sesuka hati, namun hanya karena hal ini mereka harus terpisahkan secara paksa. Ini salah Doyoung. Dia paham, ia yang salah. Tidak bisa dipungkiri bahwa dirinya masih memiliki perasaan dengan Keita, namun dirinya lupa jika disisinya sudah ada seseorang yang selalu berdiri di sampingnya dan selalu melakukan hal yang manis untuk dirinya. Doyoung selalu lupa tentang Yedam-nya jika sudah dihadapkan dengan Keita. Doyoung gelap mata, Doyoung melupakan, dan Doyoung memanglah seorang bajingan seperti yang disebutkan Yedam.



✗✗✗

Wrong ; Dodam ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang