"Cobaan"

11 3 1
                                    

        Hidup tidak selalu mulus,       banyak sekali kerikil-kerikil di jalan yang kamu lewati. Siap atau tidak siap kamu harus bisa melewatinya. Syakira Fairuz

POV Zazid...

"Kacau sudah pagi ini, kenapa harus pake acara ngambek segala sih Fin Fin. Nambah nambahin pikiran aku tau ga." Batinku..

"Telfon engga telfon engga?" Gumamku. "Gausah deh biar aku jelaskan di kantor aja."

Tapi ketika aku hendak menyalakan mobilku, kemudian ada getaran di balik saku celanaku, tanpa basa basi aku angkat, aku yakin itu fina.

"Hallo Fina sayang, kamu dimana? Kenapa malah aku ditingg.." ucapanku terpotong dengan suara deheman.

"Ehmm."

DEGG... Suara itukan..

"Assalamualaikum ma..maaf mas, kira mengganggu mas. Kira cu..cuma mau ngaasih tau kalo berkas mas ketinggalan."ucap kira dari sebrang sana.

"Waalaikumsalam terimakasih tolong simpankan, nanti aku akan suruh sekertaris ku mengambilnya."

"Ba baik m.." ucapnya, belum lagi selesai aku buru buru mematikannya.


Kembali ke Syakira Fairuz

DEGG... Siapa fina, kenapa mas Zazid memanggil ku dengan sebutan Fina sayang . Apa jangan jangan. Gamungkin! kurasa mas Zazid kan orang baik aku harus berusaha positif thinking lah.

Aku berharap banyak untuk saat ini semoga pikiran burukku gak sampai kejadian. "Bantu hamba menghilangkan pikiran yang memenuhi otak ini ya Rab, astaghfirullahhaladzim." Batinku.

Hatiku belum sepenuhnya tenang, aku tak tahun perasaan apalagi ini. Intinya saat ini yang aku butuhkan hanyalah ketenangan, kebahagiaan. Aku berusaha cari cari kesibukan agar aku tenang, namun tetap aja resah.

Kulangkahkan kakiku menuju kamar mandi, kubasuh layaknya orang berwudhu, setelah itu aku ambil Al Qur'an yang berada di mushola kecilku lalu mulai kubaca ayat demi ayat dalam Al-Qur'an.

Aku pernah mendengar kata kata seperti ini "BILA KAMU BERSEDIH, HATIMU TIDAK TENANG. JANGAN SEKALI KALI KAMU NEKAT BERLARI MENUJU HAL NEGATIF, TAPI BER LARILAH KAMU MENUJU HAL POSITIF, CONTOHNYA AMBIL AIR WUDHU DAN BACA AL QURAN MU. SESUNGGUHNYA ALLAH SENANG MELIHAT HAMBANYA YANG MENCARINYA BUKAN MENGABAIKANNYA DAN BERPALING PADA SESAMANYA."

setelah itu kututup Al-Qur'an ku, dan kembali untuk memasak karna tadi pagi aku belum sempat lagi memasak. Sebab mas Zazid keburu berangkat.

Belum sempat aku memegang pisau, suara dering handphone ku berbunyi. Ternyata Abah telfon.

Drttt... Drtttt. Drttt...

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, abah." Salamku.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, putri abah. Gimana nak kabarnya?"

"Alhamdulillah Abah, Kira dan mas Zazid kabar baik."

"Nak jujur sama abah, apa kamu bahagia menikah dengan nak Zazid, apa nak Zazid menyakiti kira?" Tanyanya dengan nada rendah.

Aku tersenyum miris, bagaimana aku bisa bahagia, kalo mas Zazid terlalu sering menghilang. "Ab..bah, Kira inshaallah bahagia, mas Zazid ba..baik kok, udah yah bah percaya sama kira. Kira baik baik saja, oh iya Abah gimana kabar Abah sama umi, kabar baik kan?"

"Alhamdulillah nak Abah, umi sehat. Kira mau ngomong sama umimu?" Tanya Abah.

Sungguh aku lega sekali, mendengar kabar dari Abah dan umi. "Boleh bah, kira mau ngomong sama umi."

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh umiiii, syakira rindu sama umi. Syakira kangen umi, syakira ingin tidur bareng umi lagi, banyak yang Syakira ingin kasih tau sama umi." Ucapku sedikit merendah.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh sayang. Apa kira baik baik saja? Syakira umi mau bilang sekarang tanggungjawab umi sudah di ambil alih suami kira, umi senang kalo syakira kangen umi. Umi juga rindu sama kira. Kalo sewaktu ada waktu izinlah suamimu, nanti kira boleh pulang sehari ketemu umi."

"Umii jadi mellow kan hehe."lanjutnya

"Nak apapun nanti masalahnya selesaikan dengan baik, tanpa ada perubahan ya, percayakan semua sama Allah. Oh iya nak gimana nak Zazid baik kan? Bahagia kan sama nak Zazid."

Aku tak tau lagi mau menjawab bagaimana, tanpa sadar air mataku keluar sendiri. "Mas Zazid ba..baik ko UM, dan sebisa mungkin kira bahagia."

"Semoga nak Zazid bisa membimbing kita menuju syurganya Allah, Aamiin allahumaaamiin."

"Aamiin yaallah" doaku. "Yaudah umi kira lanjut mau masak dulu yah, next waktu nanti kira main kerumah, doain kira panjang umur agar bisa mengurus abah dan umi dan juga mas.

"Aamiin doa terbaik selalu umi panjatkan di setiap selesai solat."

Aku tersenyum lega "yaudah kira tutup ya um, salam untuk abah Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."

"Nanti umi sampai kan nak, Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh." Tuttt. Terputus sudah komunikasi ku sama abah dan umi.

Aku lega sungguh lega. Semoga abah dan umi panjang umur, sehat dan dilindungi dimana mereka berada.


Next? Tinggalkan jejak yukkk! Revisi kalo udah selesai ya.
Koreksinya ya! Kalo ada yang ga menarik komen atau boleh DM. Terimakasih selamat membaca.


 

Syakira FairuzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang