Haloo semua!
Kalian apa kabar semuanya? Semoga baik dan sehat selalu yaaa
Baru sadar, aku ga update sampe berbulan-bulan karena sebenarnya bingung ngelanjutinnya gimana dan aku juga lagi sibuk..
Mohon maaf sekali bagi pembaca.
Anyway, semoga kalian masih mau baca yaa.
Jessica terus menatap jalan tanpa mengalihkan pandangannya sedetikpun, dia sudah berada disana nyari 1 jam dari matahari masih belum terlihat hingga matahari mulai naik kepermukaan tapi orang yang biasanya yang ia lihat berjalan dari jalan itu tidak kunjung terlihat. Jessica menghela nafas, ia yakin Donghae mungkin tidak akan pergi ke sekolah hari ini.
Mungkin Donghae tidak suka tatapan penasaran siswa lainnya atas luka memar di wajah dan lengannya. Hal ini membuat Jessica semakin khawatir karena jika ia berantem dengan ibunya, 90% Donghae tidak akan kembali kerumah, tidak bahkan 100% dia tidak akan kembali kecuali mereka tidak tinggal bersama.
Jessica kembali mengeluh kesal karena ia tidak mengetahui dengan siapa Donghae tinggal, tapi dari percakapan singkat kemarin, Jessica berusaha menyimpulkan mereka tidak sering bertemu.
Di tengah perdebatan dengan pikirannya sendiri, mata Jessica menatap seseorang dengan jaket hitam dengan perawakan yang mirip Donghae. Kakinya yang biasa dengan refleks mengejar Donghae, kini harus ia tahan. Jika benar Donghae, Jessica tidak ingin menambah panjang list alasan Donghae untuk membencinya, list itu sudah panjang.
Dengan hati-hati Jessica membuntuti pria itu, arah perjalanan itu mengarah ke sekolah membuat Jessica bernafas lega karena Donghae ternyata tidak kabur. Semakin dekat dengan sekolah, Jessica semakin khawatir, hari ini ada ujian sejarah, Donghae akan berada di kelas dan siswa lain akan menatap penasaran dan guru akan menanyakan luka tersebut.
Belum juga Jessica dapat menemukan solusi untuk masalah itu, ia tersadar bahwa dirinya sudah berada di depan kelas. Donghae langsung duduk di kursinya dan memalingkan wajahnya ke jendela seperti biasanya.
"Oh, Jessica, wajahmu sudah stress bahkan sebelum ujian" ledek Taeyeon
"Tidak ada yang tidak stress jika banyak sekali yang perlu di hafal" jawab Eunhyuk dengan kesal.
"Kau Jessica?" tanya Taeyeon dengan nada sarkas ke Eunhyuk.
"Kau kenapa jahat sekali kepada orang susah huh?" eluh Eunhyuk
"Salah kau sendiri yang baru membuka buku 10 menit yang lalu"
"Kau baru mengatakannya"
"Memang aku sekretarismu huh? Hafal jadwal ujianmu sendiri'' kata Taeyeon yang nyaris berteriak.
"Arraseo, kau membuang waktu berhargaku" keluh Eunhyuk, Taeyeon yang mendengarnya nyaris naik pitam tapi berusaha ia tahan dan kini beralih ke Jessica yang belum menjawab pertanyaannya sedari tadi.
"Kau sudah siap dengan ujian sejarah?" tanya Taeyeon kembali.
"Kau pasti kesusahan karena pelajaran sejarah adalah hal baru bagimu" kata Yunho sambil berjalan ke sisi meja Jessica.
"Mungkin saja tidak" balas Taeyeon langsung.
"Ey, mana mungkin bahkan orang korea saja kesusahaan"
"Itu karena mereka saja tidak mau belajar" kata Taeyeon sambil berusaha meninggikan suaranya dan melirik kearah Eunhyuk.
"Meskipun belajar, kau tidak bisa jago dalam waktu 45 menit" kata Yunho juga ikut mengganggu Eunhyuk yang kini sedang bersengut kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
EIGHTEEN [HAESICA]
Fanfiction"I thought, we are different polar in one magnet but actually we're different polar in different magnet that attract with each other" - Jessica Jung High School Love Story