Meeting You - Part 1

627 43 9
                                    

Suasana kelas sudah riuh di pagi hari, para siswa banyak yang sibuk berbincang dan beberapa sibuk mengerjakan tugas. Pagi itu, seperti biasa Donghae duduk di bangku paling belakang sambil menatap suasana luar sekolah.

"Ya! Hae, kau tidak mengerjakan tugas huh?" tanya salah satu siswa dari ujung kelas, ia sedang sibuk menyalin tugas temannya yang lain

"Tentu saja sudah, aku tidak seperti mu" cerca Donghae sambil kembali menatap ke luar jendela kembali.

Suara bel yang keras membuat beberapa siswa tadi langsung panik, dengan kecepatan penuh mereka menyalin pekerjaan temannya. Donghae dengan santai, berdiri dari tempat duduknya, meletakkan buku tugasnya di atas meja dan berjalan meninggalkan ruang kelas.

"Ya! Lee Donghae, hari ini adalah pelajaran fisika sebaiknya kau tidak pergi" kata seorang siswa bertubuh tegap dan menggunakan kacamata.

"Hm, aku tau" kata Donghae santai, ia tetap melangkahkan kakinya meninggalkan ruang kelas

Seperti sudah diketahui oleh semua orang, Donghae akan selalu pergi ketika bel masuk dan akan kembali ketika bel pulang, lebih tepatnya ia akan pergi ketika kelas dimulai dan kembali setelah kelas selesai. Donghae tidak pernah mengikuti pelajaran, ia hanya akan berada di kelas ketika ujian walaupun begitu dia selalu berada di rangking teratas, sekolah pun tidak punya banyak pilihan karena Donghae cukup sering mengikuti perlombaan di bidang sains dan menyumbangkan penghargaan.

Banyak yang memuji kecerdasaan Donghae tapi tetap saja banyak yang kebingungan dengan tingkah lakunya, nada bicara yang selalu datar membuat banyak orang jarang berbincang dengannya. Kepribadian yang tertutup juga menjadi salah satu alasan mengapa dia tidak memiliki teman.

Donghae berjalan menuju gedung belakang sekolahnya, ia menyingkirkan beberapa ilalang yang menutupi jalannya. Di belakang sekolah terdapat ruangan usang tempat sekolah menyimpan barang yang tidak terpakai, tidak banyak orang yang kesana, hanya beberapa siswa yang akan merokok dan membolos saja.

Ia membuka ruangan tersebut, ada 3 orang siswa yang sedang merokok, " Hai, Hae!" sapa salah satu siswa itu dan di balas dengan lambaian tangan singkat. Donghae pun berjalan ke sudut ruangan dan berjalan ke salah satu brankas, ia memasukkan sandi dan mengambil kamera digital tua.

"Aku pergi" kata Donghae kepada 3 siswa itu.

Kini langkahnya menuju ke tempat favoritnya, atap gedung sekolah. Tidak banyak yang bisa ia lihat disana karena halaman sekolah yang sepi dikarena semua siswa berada di kelas tapi pemandangan dari sisi lain adalah favoritnya. Ia bisa melihat jalanan ramai Seoul, beberapa orang yang berjalan di pedestrian atau kendaraan yang melewati jalan itu.

Dia bukan orang aneh, dia suka memotret suasana karena di setiap foto yang dia ambil, dia bisa menemukan sebuah cerita. Dari hal sesimple orang yang sedang berlari untuk mengejar bus, orang yang sedang bercanda dengan orang tersayang atau sebuah kesedihan perpisahaan. Semua ia bisa melihat dari balik kameranya.

Ia bisa menghabiskan waktu berjam-jam disana, terkadang ia juga menuliskan cerita di diarynya, menceritakan apa yang ia rasakan dan cerita tafsiran dari orang yang lewat. Orang melihatnya aneh tapi menurutnya ini hal yang orang lain tidak bisa pahami.

Banyak orang yang memujinya atas kepintarannya dalam sains tapi sesungguhnya ia lebih menyukai kegiatan menulis dan memotret.

Suara bel pulang sekolah bergema, Donghae berjalan kembali keruangan belakang sekolah, sudah ada 2 orang siswa perempuan lain yang duduk berdekatan dengan 2 cowo disana. Donghae berjalan melewati tanpa mempedulikan kegiatan yang mereka lakukan, berada di tempat yang tersembunyi seperti ini dan tidak banyak orang datangi, kelakukan seperti itu adalah hal yang biasa.

EIGHTEEN [HAESICA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang