07

41 14 6
                                    

Pada pagi hari yang cerah, hari yang cocok untuk berjoging atau sekedar merenggangkan otot-otot agar tidak sakit dan tidak memiliki riwayat penyakit yang mengakibatkan kurang olahraga. Kini vina sudah bersiap untuk berjoging di sekitar komplek perumahannya.

"Bang, vina mau joging dulu" ucap vina.

"Iya hati-hati de" jawab aji.

"Siap bang, assalamualaikum" ucap vina.

"Waalaikumsalam" jawab aji.

⭐⭐⭐⭐⭐

Sedangkan di rumah putra, ia sedang tawar menawar dengan adik kesayangannya itu.

"Bang putla tadi udah janji loh sama lala buat keliling komplek sana yang ada meong nya itu" ucap rara.

"Besok aja ya ra, abang masih ngantuk nih" ucap putra yang masih tertidur diatas kasur nya.

"Ya udah kalau abang ga mau antel lala liat meong, lala mau pelgi sendili aja" rajuk rara lalu turun dari atas kasur kakak nya itu.

"Emang berani kesana sendirian?" tanya putra.

"Lala belani" ucap rara yakin.

"Ya udah, sana liat meong nya sendiri aja gak usah sama abang lagi" ucap putra lalu kembali tidur, rara yang mendapat tantangan dari putra pun langsung keluar kamar putra.

⭐⭐⭐⭐⭐

Vina sedang berlari kecil menikmati udara pagi hari yang segar, sejuk dan nyaman.

"Nyaman banget sih" ucap vina merasakan angin yang terus berhembus menerpa tubuhnya. Tak lama dari situ, ia mendengar suara anak kecil yang sedang menangis ia pun mendekat dan mempertajam indra pendengarannya.

"Hiks....hiks....hiks....abang putla, bunda, lala takut hiks...hiks....hiks abangg" tangis anak kecil itu, vina yang melihat anak kecil sedang menangis dan memeluk kedua lututnya pun langsung mendekat dan bertanya.

"Hai adek manis" sapa vina.

"Kakak ciapa?" tanya anak kecil itu mengelap air matanya.

"Nama kakak, kak vina" ucap vina berjongkok dan mensejajarkan tubuhnya hingga menyamai tubuh anak kecil itu.

"Kak pina?" tanya anak kecil itu.

"Iya, nama adek manis siapa?" tanya vina.

"Lala, nama aku lala kak" ucap anak kecil itu.

"Oh nama kamu lala" ucap vina.

"Bukan lala kak, tapi lala" ucap anak kecil yang beranama lala itu, vina bingung dengan ucapan anak kecil itu.

"Iya, nama adek lala kan" ucap vina sekali lagi.

"Sini ikut aku" ucap anak kecil itu lalu menarik tangan vina hingga menemukan pasir, anak itu menulis namanya di atas pasir itu.

"Oh jadi nama adek manis ini, rara" ucap vina, ternyata itu nama anak kecil itu rara.

"Iya benel, nama aku lala" ucap rara.

"Rara kesini sama siapa?" tanya vina.

"Sendilian kak" ucap rara enteng.

"Kok sendiri, emang mamah rara kemana?" tanya vina.

"Bunda lagi macak di lumah, telus bang putla lagi bobo ndak mau banun telus bang putla suluh lala pelgi cendili kalau mau liat meong" adu rara kepada vina.

"Oh, emang rara suka kucing ya?" tanya vina.

"Cuka bangett" jawab rara antusias.

"Kak vina punya kucing, mau liat gak? Tapi kucing nya ada di rumah nya kak vina?" tanya vina.

Putra untuk Vina✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang