memories

1.7K 126 10
                                    

happy reading.





















"Pangeran apa aku boleh memetik bunga ini" tanya seseorang yang memiliki mata rusa yang indah, lalu menatap seorang pangeran yang tengah berdiri disebelahnya.

"Petik saja jika kau ingin" ujar pangeran

"Baiklah aku ingin memetik bunga tulip ungu" ujar orang tersebut setelah itu memetik bunga tulip ungu. Setelah memetik bunga tersebut ia berdiri menghadap pangeran dan memberikan bunga yang ada ditangannya kepada pangeran.

Pangeran yang diberi bunga tersebut mengerutkan keningnya tidak tau harus bereaksi seperti apa. "Kenapa diam saja, ini aku beri bunga untuk pangeran".

"Untuk ku?" Tanya pangeran yang diangguki oleh seseorang yang ada didepannya. "Iya untukmu, tidak mungkin untuk pengawal bisa bisa kau cemburu nanti, hehehe?" Jawab seseorang tersebut diakhiri dengan kekehan. Pernyataan tersebut membuat pangeran dan beberapa pengawal yang berada disekitar tersebut terkekeh juga.

"Terimakasih bunganya" ujar pangeran. "Sama-sama"

"Pangeran Jongseong, pangeran Heeseung sudah waktunya makan siang" ujar pelayan yang datang dari dalam kerajaan menghampiri pangeran Jongseong dan pangeran Heeseung.

Jongseong mengangguki ucapan pelayan. "Ayo masuk" ajak Jongseong. "Tunggu sebentar pangeran, apakah pangeran tidak ingin memberiku bunga juga" tanya Heeseung memegang lengan Jongseong dengan mata yang menatap Jongseong lucu.

"Apakah kau mau"

"Aku mau" jawab Heeseung sambil mengangguk-anggukkan kepalanya lucu.

"Baiklah tunggu sebentar" ujar Jongseong, setelah itu ia menunduk memetik bunga tulip merah dan memberikannya pada Heeseung. "Ini untukmu apa kau suka" tanya Jongseong."Suka, suka sekali, hehehe"

"Tapi pangeran, kenapa kau memberikanku bunga tulip merah" tanya Heeseung sambari berjalan menuju kerajaan sambil tangan yang bebas menggandeng Jongseong.

"Aku juga ingin bertanya mengapa kau memberiku bunga tulip ungu" Jongseong bukannya menjawab pertanyaan Heeseung malah memberi pertanyaan pada pangeran manis yang sedang menggandeng tangannya.

"Iss aku bertanya padamu malah kau tanya balik"

"Nanti aku jawab pertanyaanmu tapi sebelum itu jawab dulu pertanyaanku"

"Baiklah akan kujawab, jadi kemarin aku baru saja membaca buku tentang daftar makna makna dari bunga. Lalu saat pangeran mengajakku ketaman bunga aku jadi ingin memberi bunga untuk pangeran. Hanya saja beberapa jenis bunga saja yang kuingat, contohnya bunga tulip ungu yang menandakan kekaguman dan penghormatan pada seseorang" Heeseung bercerita panjang lebar dengan Jongseong yang mendengarkan cerita tersebut.

"Apakah dengan kata lain kau kagum dan hormat padaku?" Tanya Jongseong dengan menatap Heeseung yang juga menatap dirinya.

"emm seperti itu, aku sangat kagum padamu pangeran, aku tidak pernah berfikir bahwa aku yang akan dijodohkan denganmu, kufirkir jungwon yang akan dijodohkan dengan pangeran mengingat aku yang memiliki riwayat jantung lemah yang bisa kapan saja meninggalkanmu, uhh kenapa aku jadi membahas ini, oh iya sekarang pangeran yang harus menjawab pertanyaanku tadi" Jongseong hampir melupakan satu fakta bahwa pangeran yang dijodohkan dengannya memiliki riwayat jantung lemah, dia yang melihat wajah murung Heeseung meskipun masih ada sedikit senyum di bibirnya. Jongseong melepaskan genggaman tangannya pada Heeseung membuat mereka berhenti.

"Kalian masuk saja" ucap Jongseong pada pengawal.

Setelah pengawal sudah masuk semua, ia menghadapkan dirinya pada heeseung. "Kau tau arti bunga tulip merah ini?" Tanya Jongseong sambil memegang tangan heeseung yang membawa bunga tulip pemberiannya.

amore•[jayseung oneshot/twoshot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang