~ Satu ~

1.2K 97 21
                                    

Malam begitu terang, berhias bulan dan taburan bintang yang meramaikan suasana malam hari.
Disebuah kafe bergaya klasik, dua orang tengah duduk di bangku bagian sudut kafe. mata mereka saling beradu, untuk sesaat hanya mata yang saling berbicara.

"ada sesuatu yang ingin ku bicarakan dengan mu."

Mata winwin berkedip cepat saat melihat kekasihnya berbicara dengan serius. kekasihnya tidak pernah seserius ini sebelumnya.
Seketika alisnya menyatu ketika menatap gadis dihadapannya. lebih tepatnya, menatap sebuah kertas yang disodorkan gadis itu padanya.

"ini apa?" Tanya winwin.

"undangan untuk mu."

Winwin mengambil undangan itu, sontak ia terbelalak kaget saat membaca nama yang tertera di undangan itu.
dengan suara bergetar winwin bertanya,

"Bukankah kau mencintaiku? bukankah kau yang bilang kalau kau mencintaiku?"

Dengan setitik air mata yang jatuh di pipi, Winwin menatap lekat gadis itu.

"Tapi aku harus menikah. dan itu tidak mungkin bersama mu." Cicit sang gadis pelan.

"Tapi kenapa dahyun?"

Gadis yang dipanggil Dahyun itu mendesah.

"Lihatlah dirimu winwin! Kau itu manja, pria rumahan, pengangguran. bagaimana mungkin kau bisa menjadi suami ku?"

"Tapi orang tua ku kaya!"

"Harta orang tua mu tidak menjamin untuk hidupku winwin.."

Gadis itu pun berlalu, pergi meninggalkan Winwin yang terpaku di tempat.

Winwin memandangi cangkir di hadapannya. Uap tak lagi mengepul dari minuman yang biasanya disajikan dalam keadaan hangat itu, pertanda sang pemilik minuman sudah cukup lama mendiamkan minumannya.

Ia menghela napas dalam sebelum mengangkat cangkir itu dan membawanya ke bibir nya. aroma khas kopi merasuk ke dalam indera penciuman nya. ia menghirup aroma itu sebelum menyesap isinya dan membiarkan cairan berwarna hitam itu melewati kerongkongannya.

Winwin meminum habis kopinya dalam satu tegukan. kemudian ia bangkit berdiri serta melangkah keluar dari kafe. meninggalkan sesuatu di meja yang tadi ia tempati, sebuah undangan pernikahan bertuliskan "Jung dahyun dan Choi Bomin."

🍁🍁🍁

Winwin berjalan lesu meninggalkan kafe, menyusuri trotoar menuju klub malam yang ada di sekitar sana.

Malam sudah mulai larut, namun klub malam itu kian meramai. musik disko mengalun keras hanyut bersama hawa panas yang menyeruak keluar.

Winwin hanya duduk di kursi bar dan menatap kosong gelas yang berisi wine. ia hanya sibuk melamun sembari memperhatikan gelas tanggung berisi wine itu.
lalu ia meneguk habis wine di depannya dan kembali asik dengan dunia nya, melamun.

"Hei,,? Kau seperti sedang banyak masalah.?" Tanya seorang laki-laki yang tiba-tiba berada di sampingnya.

"hiks.. Dahyun... bukankah dulu kau berjanji akan selalu bersama ku? tapi kenapa kau lebih memilih pergi bersama laki-laki lain yang kau bilang lebih mampu menjamin kehidupan mu?" Winwin meracau dalam mabuknya.

Lucas, lelaki yang di samping Winwin itu diam memperhatikan Winwin yang sedang meracau tak karuan. sampai winwin tertidur di meja bar.

Karena klub itu akan segera tutup, Lucas pun berinisiatif untuk membawa winwin pulang. namun, ia tidak tahu harus mengantarkan kemana. Lucas menggendong Winwin  ala bridal Style dan langsung membuka pintu mobilnya. menaruh Winwin di bangku depan.
Lucas menjalankan mobil nya menuju apartemen nya.

Lucas menidurkan Winwin di kamar nya. ia memandang lekat-lekat wajah Winwin yang sedang tidur.

"kamu cantik." ucap lucas yang mengelus pipi Winwin.

"aku menginginkan mu" Lanjut nya.
Lucas pun langsung mencium leher Winwin.

ahhh..

Desahan keluar dari dari bibir Winwin dengan matanya yang ikut terbuka.
Winwin terbangun, menatap lucas dalam. "Dahyun" ucapnya seraya mengelus pipi Lucas.

Lucas melumat bibir winwin cukup lama. winwin yang keadaan nya mabuk berat pun membalas ciuman lucas.

~ To be continued... ~

~ Jung Dahyun & Choi Bomin ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~ Jung Dahyun & Choi Bomin ~

Wife ~ Luwin ~ CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang