exhibit iii.

3K 538 208
                                    

"Aku akan masuk penjara dua hari lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku akan masuk penjara dua hari lagi."

"Oke."

"Tidak ada salam perpisahan?"

Felix mengangkat kepala dari garis butiran putih di atas meja yang dihirupnya dengan berisik dan menengadah menatap Chan dengan senyum sinting. "Yeah, good luck."

Chan berdecak, menepuk-nepuk jatuh sisa butiran putih dari atas mejanya, yang menghasilkan rengutan dari Felix. "Kau akan mati suatu saat karena benda itu."

"Kau akan mati suatu saat kalau tidak tahu caranya menutup mulut."

Chan hanya tersenyum, mengulurkan tangannya pada Felix yang menatapnya sangsi. "Tidak ingin memegang tanganku lagi?"

"Hanya karena aku memperbolehkan tanganmu bersentuhan dengan tanganku satu kali bukan berarti kau bebas melakukannya untuk selanjutnya." Felix mendengus. "Sana pergi dan kembalilah membawa uang yang banyak."

Chan tertawa kecil. "Perlu kuingatkan siapa yang sebenarnya bosnya di sini?"

"Perlu kuingatkan siapa orang yang paling berharga untuk sang bos?"

"Mulutmu sangat pintar tiap kali kau ada dalam pengaruh narkoba," Chan berdecak sementara Felix hanya mengedipkan sebelah matanya sebelum menjatuhkan kepala dengan dramatis ke punggung kursi. "Aku akan kembali tiga hari lagi. Telepon Jisung atau Yugyeom jika kau butuh apa-apa."

"Baik, Chris."

"Jangan keluar tanpa didampingi salah satu anak buahku."

"Oke."

"Jangan membuat rumahku berantakan."

"Hm, yaa."

"Jangan nakal."

"Iya, cepat pergi sana."

"Jangan merindukanku."

Kali ini Felix melemparnya dengan salah satu bantal sofa.

"Dalam mimpimu."

──────⊹⊱✫⊰⊹──────

Felix menghela nafas saat mendengar pintu depan berdebam terbuka. Tidak ada makhluk hidup kurang ajar lain yang berani membanting pintu rumah ketua mafia paling ditakuti senegara itu, kecuali—

"Halo, kawan lama! Lihat tuh, ada Cinderella yang merindukan pangerannya."

Felix nyaris melempar kemoceng yang dipegangnya ke wajah bercengir menyebalkan milik Jisung itu kalau saja dia tak melihat Seungmin yang mengekor di belakang.

"Tidakkah kau punya pekerjaan yang harus dilakukan?" Felix memicingkan mata pada sang polisi yang hanya mengendikkan bahu.

Zemblanity +ChanlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang