▪︎▪︎▪︎▪︎
Pagi ini pukul 03.30 waktu dini hari , Abra bangun untuk menunaikan sholat malam dan disambung dengan ibadah shubuh yaitu membaca dan menghafal al-quran seperti biasanya tapi yang berbeda mungkin keadaan tubuhnya yang tidak sesehat biasanya sedikit lebih lelah . Beberapa hari ini Abra dan anggota panitia lainnya sama-sama hectic untuk menyiapakan acara untuk mahasiswa baru , jelas Abra ikut sibuk karena Abra ketua panitia . Tapi ini bukan alasan untuk meninggalkan kewajibanya untuk beribadah .
Tadi malam sudah minum vitamin sebelum tidur . Setelah sholat malam , mengaji ,dan sholat shubuh Abra siap-siap mandi untuk berangkat ke kampus setelah mandi membuat sarapan ala-ala yang penting perut kenyang . Roti panggang dengan keju slice adalan sarapan andalan karena tidak merepotkan ketika dibuat .
Ya begini anak rantau harus pinter-pinter ngurus diri sendiri . Pasti yang ngekos atau tinggal jauh dari orang tua ngerasain yang sama kayak Abra , umi sama abi di Bandung . Abra sendirian di Surabaya .
Keluar apartemen ke parkiran mobil , membuka sedikit jendela agar bisa menikmati udara dipagi hari , cuaca sangat mendukung tidak mendung dan tidak terlalu panas .
Tanganya terulur untuk menyalakan lagu agar suasana mobilnya tidak terlalu sepi .
Cause if you think I'm such a happy person, no you are wrong
By saying my laughter is louder than yours
Shut your freakin' mouth
No one knows what I feel and what I suffer
No they dont know, so keep your thoughts
And stop assuming that, someone is always fineHappy -Skinnyfabs . Lagu ini mengiringi pagi Abra .
Sampai diparkiran kampus Abra sadar sudah sedikit terlambat yang awalnya tidak ingin buru-buru tapi karena ada panggilan dari anggotanya ada sedikit masalah di rundown acaranya Abra berlari agar bisa cepat sampai di aula .
Sangkin buru-burunya Abra tidak sadar di depanya ada orang .
Brak.
"Eh jangan berhenti tengah jalan dong" Ucap Abra menyalakan perempuan yang berhenti ditengah jalan , sebenarnya Abra yang salah karena dia yang nabrak namanya ya orang buru-buru mana sempat kepikiran .
Untung saja perempuan itu tidak jatuh hanya ponselnya saja yang jatuh . Abra berinisiatif mengambilkan ponsel perempuan itu .
"Nih handpone kamu " Ucap Abra dengan mengembalikan ponsel perempuan itu sambil sekilas melihat wajah perempuan itu . Yang terlintas di fikiran Abra adalah
Manis
" Maaf ya kak " Abra mengangguk sambil berlalu setelah mendengar permintaan maaf perempuan itu .
Parfum perempuan itu sepertinya familiar bagi Abra .
▪︎▪︎▪︎▪︎
Abra sampai di aula yang sudah dipenuhi beberapa mahasiswa dan langsung berlari ke backstage .
" Gimana-gimana ? Apanya yang harus dirubah ? " Tanya Abra Panik kepada wakil nya .
Azka menepuk pelan bahu Abra .
" Dah selesai , tadi bu Rosa tiba-tiba bilang gabisa sambutan jam 8 karena ada kelas jadi harus ngajar . Tapi terus gak tau tiba-tiba bisa gitu "Abra menghembuskan nafas lega .
" Sorry bikin kaget "" Its okay , sorry juga agak telat . Badan agak gabisa diajak kompromi " Ucap Abra kepada beberapa panitia di backstage .
Wanda mengulurkan air minum kepada Abra . Abra langsung mengambilnya .
" Terima kasih " Semua orang tau kalau Wanda suka Abra , tapi Abra gak ngelirik Wanda sama sekali gak tau kenapa padahal Wanda juga cantik .
" MC gimana sudah siap ?" Tanya Abra kepada sie acara , mereka mengangguk kompak . Abra tersenyum lega .
Abra keluar dari backstage untuk melihat keadaan didalam aula . Matanya menyapu ke tempat duduk para mahasiswa baru , tatapanya berhenti di dua orang perempuan yang sedang berbicara dengan cekikian .
Lebih tepatnya kepada perempuan yang memakai hijab hitam dan sedang merajut sambil mendengarkan curhatan temannya .
Sepertinya dia kenal .
Oh perempuan tadi yang ia tabrak .Belum sempat Abra meminta maaf sudah terburu-buru malah perempuan itu yang minta maaf duluan .
Dilihatnya senyum perempuan itu akibatnya lesung pipinya yang terbentuk , tangan lihai nya ketika merajut .
Batin Abra kok masih ada jaman sekarang cewek muda suka merajut .
Sudah terlalu lama memperhatikan perempuan itu sampai tidak sadar acara akan dimulai .
Satu jam didalam aula , Abra hendak ke ruang BEM untuk mengambil beberapa keperluan .
Ditengah jalan ketika ke ruang BEM , mungkin ini yang dinamakan semesta merestuinya Abra bertemu lagi dengan perempuan itu tadi . Kelihatanya dia baru dari kamar mandi .
" Hei " Panggil Abra . Abra mengutuk diri sendirinya ngapain sih pakai manggil-manggil segala .
Ya mungkin dia merasa terpanggil mangkanya menoleh .
" Saya kak " Jawabnya . Abra mengangguk berjalan mendekati perempuan itu .
" Kamu tadi pagi yang saya tabrak kan , maaf ya belum sempat minta maaf . Oh ya Saya Abra " Abra mengulurkan tanganya untuk berjabat tangan .
Perempuan itu diam seribu bahasa , bikin Abra keki .
Perempuan itu tersenyum , menjawab uluran tangan Abra dengan tangan halusnya .
" Aisya kak " Abra menatap mata itu .
" Maaf juga tadi saya berhenti ditengah jalan ganggu jalannya kakak tadi " Sambung perempuan itu .
" Iya saya juga minta maaf " Ucap Abra malah jadi kek lebaran maaf-maafan . Isya diam tidak menjawab melirik tangan mereka masih bertautan .
Abra malah masih menatap mata Isya tidak sadar masih bersalaman , Abra ingin memastikan apakah dia adalah perempuan yang pernah dia kenal .
" Kak maaf tanganya gak dilepas kah ?" Abra langsung melepas tautan tangan mereka . Dih maluu sumpah .
Abra tertawa kikuk .
" Kalau gitu saya permisi ya kak " Isya sedikit membungkukkan badannya tanda pamit . Abra hanya menatap kepergian Isya , parfum yang sama dengan tadi kembali tercium oleh Abra .
Benar dia , ternyata kita ketemu lagi .
▪︎▪︎▪︎▪︎
Kamis
4-5-2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Presiden BEM [completed] Revisi
Chick-LitPerasaan Lama Belum Kelar Intinya cuma satu , harus diselesaikan . Cover by : ifaizzaa