Wangi pancake memasuki setiap ventilasi di rumah, Beatrix memang sangat menyukai masak terutama dessert. Sudah 2 tahun sejak pernikahan ia dan sang suami, Harley Hazelton membuat semua orang terkejut sebab Harley yang sudah menikah kurang lebih hampir 23 tahun dengan sang mantan istri, Sandrina Thompson. Orang-orang sekitar menilai pernikahan Harley dan Sandrina sangat harmonis tetapi siapa yang bisa mengalahkan takdir. Tepat di ulang tahun pernikahan mereka, Harley meminta cerai.
"Hailey!!! Sayang!!! sini turun sudah bunda buatkan sarapan!" Teriak Beatrix.
Hailey yang masih tertidur pulas di kamarnya yang sangat cozy dengan selimut biru muda yang menyelimuti badan nya dan boneka kelinci kesayangan nya 'Carrot' yang sedang ia peluk erat langsung melonggar akibat teriakan Beatrix.
"I HATE YOU!!!" Teriak Hailey di balik selimut.
Dengan muka bantal Hailey bergegas ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi. Di pantulan cermin terlihat rambut dengan gaya messy bun dan piyama berbahan sutra yang dikenakan Hailey sangat cocok untuknya. Ia memakai beberapa skincare pagi di mukanya yang masih muka bantal dan langsung turun ke bawah ke arah meja makan di dapur.
"Good Morning, Sayang!"
"Morning." Hailey menjawab singkat.
Hubungan antara Hailey dengan Beatrix sangatlah buruk, Ia bahkan masih belum bisa menerima Beatrix sebagai pengganti Sandrina. Ia memang sedikit memiliki naluri cenayang karena ia bisa memahami kepribadian orang hanya dengan berbicara ataupun hanya melihat langsung dengan kedua bola matanya yang berwarna hazel seperti namanya Hailey Hazelton. Kepribadian Hailey berubah drastis semenjak Harley sang ayah menikah dengan Beatrix Peterson. Ia sangat menolak pernikahan tersebut, ia merasa ada yang aneh dengan Beatrix. Bagaimana tidak? baru 2 hari setelah perceraian dengan Sandrina, Harley langsung membawa Beatrix ke rumah dan langsung mengenalkan ke semua keluarga besar Hazelton. Konyol bukan, padahal Harley dengan Sandrina baik-baik saja sebelumnya.
"Kamu udah siapin brang-barang kamu kan, Hailey?"
"Hmm"
"Besok pagi kita pergi ke Kingston, kamu disana kamu harus mandiri, peraturan disana sangat ketat"
Hailey memang sangat membenci Beatrix, tanpa jeda sedikit pun ia langsung menuju kembali ke kamar tidurnya tanpa mnghiraukan apa yang diucapkan Beatrix. Sesampai kamar ia langsung mengubungi sahabat karib nya, Raymond Fitz.
Ringing...
"Ada apa putri ???'' goda Raymond.
Namun hanya terdengar isak tangis di detik selanjutnya.
"Hei, kenapa nangis?"
"Beatrix, tetap akan membawa ku ke Kingston"
"Apa??? Aku kira kamu akan kuliah di Oxford?"
"Beatrix memang hanya ingin menghancurkan keluarga ku saja"
"Sudah, jangan terlalu dipikirkan, bagaimana nanti aku jemput kamu jam 6 sore kita jalan-jalan sebentar sekalian kamu refreshing sebelum nanti berangkat ke Kingston?"
"Baiklah"
-
-
-
Hari sudah mulai menggelap, matahri sudah bertukar dengan bintang. Aku dan Raymond berjalan menyusuri jalan raya London yang sangat ramai dan sampai saat ini Aku pun tidak tahu ingin dibawa kemana bersama Raymond. Mereka berhenti di sebuah jembatan. Jembatan itu tidak lain dan tidak bukan adalah Tower Bridge.
"Sudah jangan terlalu dipikirkan, saat liburan nanti kamu masih bisa kembali" Ucap Raymond.
"Iya aku tahu itu, tapi bagaimana pun ini berasa tidak adil, Heaven bisa berkuliah di kampus yang dia mau sedangkan aku?"
"Mungkin ini adalah jalan terbaik untukmu"
Hailey langsung memeluk Raymond sangat erat karena hanya Raymond lah yang mengerti Hailey. Sudah 15 tahun mereka berteman sejak kecil. Raymond memang sangat dekat dengan keluarga Hazelton. Raymond juga tidak meyukai Beatrix, wanita murahan itu memang tidak pantas menjadi ibu tiri dari Heaven dan Hailey. 3 bulan yang lalu Raymond membantu Hailey untuk masuk ke Oxford University namun gagal karena harus menggunakan surat perizinan orangtua, tentu Beatrix sangat menolak secara mentah-mentah. Mau tidak mau Hailey tetap akan masuk ke The Kingston.
Mereka berdua akhirnya pulang karena Hailey akan berangkat ke Kingston besok pagi.
-
-
-
Alarm ponsel Hailey berbunyi dan sinar matahari mulai memasuki jendela dan menembus kamar Hailey yang berwarna lilac. Koper dan tas sudah menumpuk di sudut kamar. Hailey membuka mata secara perlahan dan merasa bantal yang ia gunakan sudah lembap akibat tetesan air mata yang ia keluarkan semalam. Ia bergegas ke kamar mandi dan bersiap menghadapi takdir yang ia tidak bisa ubah.
Beatrix menyalakan mobil sedan berwarna putih di garasi. Hailey memasukan koper berwarna coklat kayu ke dalam bagasi mobil. Mereka menempuh sekitar 4 jam dari rumah untuk sampai ke Kingston. Mereka tidak berbicara sama sekali saat perjalanan. Hailey hanya sibuk mendengarkan musik di ipod kesayangan nya.
Sampai disana mereka...
to be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Kingston: Kingsley
Mystery / ThrillerHailey Hazelton, gadis berusia 18 tahun yang sedang menginjakkan kakinya di gedung kuno yang bertuliskan 'The Kingston', sudah saatnya ia melepaskan masa-masa remaja nya dan mulai belajar bagaimana caranya menjadi seorang putri. Sang ibu tiri, Beatr...