Banyak yang bisa dilakuin kalo lagi jamkos kayak sekarang ini, tapi vanesha memilih untuk menikmati waktu sendiri di rooftop sekolah ditemani dengan headset, handphone dan buku novel yang ia bawa
"When you say I'm just a friend to you"
"Cause friends don't do the things we do"
(Just a Friend to You -Meghan Trainor)bersenandung kecil sambil menatap ke arah jalanan ibu kota. melihat langit cerah hari ini, yang tidak sesuai dengan perasaan vanesha saat ini.
"kenapa bisa suka sama orang kayak dia si" ucap vanesha duduk termenung
"sasha bodooh" vanesha merutuki dirinya sendiri
"cinta datang dengan sendirinya"
sedikit terkejut dengan ucapan seseorang yang kini berjalan menghampirinya, dengan segelas es teh manis ditangannya dan menepuk pelan bahu vanesha
"hai sha" sapanya
menatap orang yang ada dihadapannya dengan sedikit terkejut, vanesha mengernyitkan alisnya
"ngapain ke sini?" tanya vanesha dingin
"nyari udara aja, emang gw gak boleh kesini?"
"kalo gw bilang gak boleh gimana?" jawab vanesha dengan nada dinginnya
"chill aja sha, lagian gw juga udh sering ke sini"
"biasanya sama iqbaal, tapi tadi iqbaal lagi ada urusan bentar sama bk" sambung nya
menatap datar dan sinis ke arah orang yang di hadapannya
"gak nanya" jawab vanesha dalam hati
"kita belum sempet kenalan loh" ucapnya berbasa-basi
"udah, lu nya aja yang lupa" cibir vanesha
"kenalan lagi aja, siapa tau lu lupa nama gw"
"lu syefanny kan? temen sekelasnya iqbaal" ucap vanesha penuh penekanan
"iyaa, kirain lu gak tau nama gw"
vanesha hanya tersenyum tipis
"banyak omong" caci vanesha dlm hati
syefanny duduk di sebelah vanesha, menatap ke arah jalan ibukota yang saat ini semakin padat lalu lintasnya
"minum dulu, biar santai" syefanny memberikan segelas es teh manis yang ia bawa sejak tadi
vanesha menatap kedua manik mata syefanny dalam dengat tatapan dinginnya
"gw gak kasih racun kok"
"nethink mulu" sambungnya
vanesha menerima segelas es teh manis tsb dan langsung meminumnya, maklum semenjak dari tadi vanesha belum minum karena sibuk bergelut dengan jalan pikirnya
"lu suka sama iqbaal ya?" tanya syefanny to the point
"hoax"
"jangan bohong sha, udh ketauan dari sikap lu"
"sikap gw kayak gimana emangnya?" tanya vanesha meneguk sedikit es teh manisnya
"ya pokonya bisa ketebak kalo lu suka sama iqbaal"
"kalo gw suka sama iqbaal lu bakal nge labrak gw, gtu?"
"enggak lah, ngapain nge labrak lu? gw siapanya iqbaal? cuman sebates temen kecil, gak lebih" jelas nya
sebates temen kecil katanya
"hmm"
"kalo suka ungkapin ke iqbaal nya langsung aja sha" syefanny memberikan saran yang agak sedikit konyol
uhuk..uhuk..
vanesha sedikit tersedak karena mendengar saran dari syefanny yang menurutnya itu tidak akan mungkin terjadi pada dirinya, gengsi vanesha terlalu tinggi
"gila, mana ada cewe duluan yang nyatain perasaan? itupun kalo nantinya perasaan itu akan terbalas"
"gengsi" sambungnya
"jadi lu maunya iqbaal duluan yang ungkapin? hmm gampang itu"
"lambemu" cibir vanesha
"kayaknya iqbaal juga suka sama lu sha, dia sering ceritain tentang lu ke gw"
senyum mengembang di wajah vanesha, hingga beberapa detik kemudian hilang karena tidak boleh terlalu percaya sama omongan syefanny. mungkin saja itu hanya omong kosong agar vanesha tidak membenci dirinya
"so tau, dia cuman pengen ngenalin sifat gw aja kali?"
"sakarepmu lah" syefanny menghembuskan nafas kasar
"tenang sha, gw gak bakal nikung lu kok"
"gw juga udh punya cowo yang gw suka sha, anak kelas 12" sambung syefanny
"ohh, siapa?" tanya vanesha
"ka zafran"
"zafran? ka zafran anak 12 IPA 1? ketua basket?" tanya vanesha detail
"iya shaa, yang namanya zafran siapa lagi di sekolah ini"
menutup mulutnya kaget, vanesha menepuk bahu syefanny
"lu suka sama dia karena apa? HAHA" ucap vanesha yang diakhiri dengan tawaan receh khasnya
"dia cakep sha, terus pinter" jawab syefanny, kedua bola matanya berbinar
"lu suka sama dia ya?" tanya syefanny
"ohh enggak kok" ucap vanesha
"gila aja kalo gw suka sama abang sepupu" sambung vanesha
"HAH? LU SEPUPUAN SAMA DIA?" teriak syefanny heboh
"aduh gausah teriak juga, kuping gw sakit ni"
"iyaa haha" lanjutnya
"ya allah sasha, harusnya bilang dari kemaren kalo lu sepupuan sama diaa"
"kenapa emangnya?"
"GW MAU MINTA BANTUAN SAMA LU"
"deketin gw sama dia dong sha, tapi jangan kasih tau kalo gw punya perasaan sama dia" mata syefanny kembali berbinar
"iyaa nanti kalo gw sempet"
"lu juga bantuin gw ya" sambung vanesha tersenyum
"iya nanti gw bantuin, nah dari tadi dong senyumnya"
"lebih manisan kalo senyum. daripada kaya tadi, horror" ledek syefanny
"dikira gw hantu apa?"
"haha" tawa mereka bersama
—————————
yey update !
gimana chapter ini??
ada yang mau disampein ke syefanny?
kalo ke zafran, ada yang mau dibilangin?
nah klo ke bapa iqbaal ada sesuatu atau unek-unek yang mau diomongin?
kalo ke sasha gimana ni?
KOMEN YG BANYAK !!!
JANGAN LUPA KASI BINTANG NYA KAKAsampai bertemu di chapter berikutnya 👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
My enemy is my partner life ✨
Fanfiction"Inget ya!! Gua gak akan pernah jadi pacar lo,suka sama lu aja enggak. Lu rese sih!!" Ucap iqbaal "Idih. emang kata lo, gua mau sama lo? Ngaca mas-nya!!" Sambung vanesha Tentang mereka, tentang perasaan mereka yang tumbuh dari benih-benih kebencia...