Prolog

142 22 13
                                    

" Haruto tunggu. "

ucapan Vin membuat Haruto memberhentikan langkahnya, lalu membalikkan tubuhnya. Raut wajahnya sudah sangat datar sekali.

" Apa? " tanyanya

Vin menyodorkan layar ponselnya kepada Haruto. Haruto mendekati wajahnya pada layar ponsel Vin untuk bisa melihat dengan jelas, ia terdiam beberapa saat, lalu menatap Vin yang ikut terdiam bersamanya.

Tangannya terulur untuk mengelus pucuk rambut saudara kembarnya itu, lalu mencium pucuk kepalanya.

" Udah nggak apa apa kok, ada gue, ada Jaehyuk, ada yang lain juga kok. Nggak usah takut. " ucap Haruto menenangkan

" Nggak usah takut lu bilang? Hei gimana gue nggak takut kalau— "

" Sssttttt, sayang. Diem. Tahan emosi lu. " ucap Haruto sambil menempelkan telunjuknya dibibir Vin.

Vin terdiam, Haruto menghela nafasnya kasar. " Oke gini... Kita cari yang lain habis itu kita berunding bareng - bareng di rooftop. "

" Se-semua? " tanya Vin

" Iya semua, satu warga sekolah lu ajak berunding. " ucap Haruto

" Mbee... Mbee... Mbee... "

Suara kambing membuat mereka berdua menoleh karena terkejutnya. Terlihat Sehun si kambing depan sekolah yang tengah ditarik oleh pak satpam sekolah.

" Keluar kamu, ini area sekolah. " ucap pak satpam kepada Sehun

" Mbee... Mbee.. "

" Keluar.... Kamu.... Dari... Sini... " ucap pak satpam yang dengan sekuat tenaga menarik Sehun

" Hm, ayo kita masuk kelas. " ajak Haruto sambil menarik pergelangan Vin untuk masuk kedalam kelasnya























💬+628XXXXXXXXXX
|Halo cantik hehe
|Udah lama ya aku nggak main sama kamu, hehe
| Gimana pulang nanti kita main?
| Haha oke, aku bakal jemput kamu disekolah
| See you
06:27 AM













Huhu, Book series ke dua dari RØYÄL ŠØÜÅĎ.

Gimana? Masih mau lanjut?

BŁÅČĶ ŠØÜÅĎTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang