A/n: template tidak biasa. Coba baca sampai akhir biar dapet poinnya.
Silahkan lihat sampul chapter ini terlebih dahulu.
.
.
.
Kyuhyunie.Ayo, bangun!
Kyu…
Aku mencintaimu.
Kyuhyun mencengkeram lehernya yang terasa tercekik. Wajahnya memerah saat ia kesulitan bernafas. Dadanya terasa sesak dan kering tanpa udara. “Ha! Akh! Uh!”
Seorang pemuda yang selama ini merawat Kyuhyun menoleh kaget. Ia dengan segera menaruh ember berisi air ke tanah. Kemudian mengelap tangannya ke celananya dan menghampiri Kyuhyun. “Astaga!” Pekik pemuda itu. Wajahnya kebingungan melihat Kyuhyun yang seperti tak bisa bernafas dalam tidurnya.
“Tu-tuan!”
Ia berusaha mengguncang-guncangkan tubuh Kyuhyun. “Tuan! Sadarlah! Tuan!” Ucapnya. Namun, Kyuhyun tak kunjung terbangun dan masih tampak mengalami kesulitan bernafas. Pemuda itu kian kebingungan. Ia melihat wajah Kyuhyun yang tampak kesakitan. “Apa yang harus kulakukan?” Tanyanya kebingungan.
“Aku harus memanggil Tuan Casey!”
Pemuda itu berbalik dan hendak pergi mencari bantuan, tetapi lengannya telah lebih dulu ditarik dengan kuat oleh Kyuhyun. Tubuh pemuda itu terperosok di atas dada Kyuhyun. Bersamaan dengan itu Kyuhyun tersadar.
“HAH!”
Mata Kyuhyun terbuka dengan tiba-tiba. Nafasnya terengah-engah dengan peluh yang membasahi dahinya. Kyuhyun menoleh ke arah seseorang yang menimpanya. Namun, seketika pusing melandanya. Pandangannya terasa berkunang. Ia menyentuh kepalanya yang terasa pusing. “Akh!” Pekik Kyuhyun. Matanya kembali terpejam erat.
“Tu-tuan, apa kau baik-baik saja?”
Suara itu mengalihkannya. Kyuhyun berusaha memfokuskan pandangannya. Kelabu menyelimuti penglihatannya. Samar-samar yang terlihat hanya figur seseorang berambut perak. Namun, wajah orang itu belum terlihat jelas. Kyuhyun kembali menyentuh kepalanya. Ia terpejam erat sebelum kembali membukanya perlahan.
“Tuan…”
Buram di pandangannya perlahan menghilang. Ia mulai bisa melihat wajah yang teramat dekat dengan wajahnya saat itu. Mata tajamnya, hidung mancungnya, dan bibir tipisnya.
“Yesung!”
Jadi, aku benar hanya bermimpi, batin Kyuhyun. Ia memeluk Yesung dengan penuh syukur. “Syukurlah itu hanya mimpi, sayang. Aku tak sanggup kehilanganmu.” Bisik Kyuhyun. Ia memeluk erat Yesung dan menyelusup di perpotongan leher pemuda itu. Pemuda itu melebarkan matanya dan mendorong kuat tubuh Kyuhyun. Lelaki ini sangat tidak sopan!
“APA YANG KAU LAKUKAN?!”
“Yesungie, kau berisik!”
Pemuda itu beranjak dari pelukan Kyuhyun. Kemudian mengibas-ngibaskan rompi coklatnya. Ia menatap tak mengerti Kyuhyun. Sementara Kyuhyun terduduk dan memijat keningnya yang pusing. Kyuhyun meraba dadanya yang tampak baik-baik saja. Kemudian mengusap keningnya yang mulus tanpa luka. Benar-benar mimpi.
“Apa itu yesung?”
Pemuda itu tak bisa tak bertanya padanya. Orang itu terus mengucapkan yesung dan yesung? Rasanya ia tak pernah mendengar kata tersebut. Apakah itu kata umpatan yang baru? Namun, ia tak mengetahui artinya. Bahkan lidahnya terasa kaku saat mengucapkan kata itu.
Kyuhyun menoleh tak mengerti pada pemuda itu. “Apa maksudmu, Yessex?” Tanya Kyuhyun. Namun, wajah pemuda itu tampak makin tak mengerti. “Kau berbicara apa?” Tanya Kyuhyun lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE RENAISSANCE | KYUSUNG FANFICTION
Fantasy"Why does the eye see a thing more clearly in dreams than the imagination when awake?" - Leonardo da Vinci