Warning : OOC (?), absurd (?), garing as always, ada kata2 kasar, cerita kepanjangan, terlalu terbelit2.
'Aku? Aku bukan berasal dari dunia fana ini, melainkan dari Immernachtreich. Yaitu dunia yang tidak terbatas.'
'Berani-beraninya kau mengotori nama penguasa Immernachtreich yang agung ini!'
'Biarpun aku seorang penguasa Immernachtreich, aku tidak ingin kembali ke dunia gelap itu.'
'Jangan menodai dunia Immernachtreich ku!'
'Dunia Immernachtreich adalah...'
'Immernachtreich...'
Nama itu terus menerus terngiang di dalam benak Bennett, membuat pemuda bersurai ash-grey pucat tersebut melamun saat pelajaran sejarah sedang berlangsung. Iris bright green nya terpaku menatap buku pelajaran di hadapannya, namun tidak dengan pikirannya. Tanpa ia sadari, sepasang atensi menatap ke arahnya curiga.
Dan pemilik atensi tersebut kini telah berdiri tepat di sebelahnya.
"Bennett-san." Sang empu masih termenung.
"Bennett-san!" Pukulan pelan dari sebuah buku mendarat di atas kepala Bennett, membuat sang empu meringis pelan dan menoleh ke sumber suara.
"I-Iya Sensei?"
"Kamu tidak memperhatikan penjelasan saya?"
Bennett terbelalak. "Ma-Maaf, Sensei! Saya tidak akan mengulanginya lagi!"
"Bagus. Sekarang, kumpulkan PR-mu."
'Eh? PR?? Bukannya dikumpulin besok, ya?' batin Bennett seraya mengingat.
"Oh jadi kamu lupa? Saya sudah bilang sejak sabtu kemarin kalau PR sejarah dikumpulkan hari ini."
Seperti ada petir yang menyambar, Bennett baru teringat kalau waktu pengumpulan PR jadi dimajukan.
"Se-Sebelumnya maaf, Zhongli-sensei. Saya lupa dan...sekarang buku latihan saya tertinggal di rumah..." ujar Bennett menggaruk tengkuknya dan mengalihkan pandangan.
Dan di sinilah Bennett berada. Di hukum berada di luar kelas hingga pelajaran sejarah selesai.
"Are? Kenapa kau duduk di luar kelas begini?"
Bennett mendongak, mendapati guru musik di sekolahnya sedang berdiri di hadapan Bennett, menatap Bennett heran.
"Selamat pagi, Venti-sensei! Oh iya sebelumnya, saya ada di sini karena PR saya ketinggalan di rumah..."
"Oya? Dan kau sampai dihukum dengan berada di luar kelas?" Bennett mengangguk.
"Pelajaran siapa?" tanya nya.
"Zhongli-sensei."
"Oh. Si bapak tua itu. Udah punya saraf kejepit dan penyakitan masih bisa hukum murid toh."
Bennett mencoba untuk tidak tertawa di bagian 'saraf kejepit dan penyakitan'.
(Ini cuma istilah untuk menunjukkan betapa tua nya Zhongli :v)
Venti mendekat ke arah jendela dan berusaha membuka salah satu jendela kelas Bennett. Bennett hanya memperhatikan, masih dalam posisi duduk. Merasa ada yang aneh. Venti berhasil membuka salah satu jendela. Iris aqua-nya menerawang seisi kelas Bennett yang hening karena fokus mendengarkan sang guru di depan kelas.
![](https://img.wattpad.com/cover/257303865-288-k257442.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Genshin Impact || Bennett x Fischl
FanfictionBerisi kumpulan fanfic Bennett x Fischl. Ini adalah karya dan fanfic buatan saya yang pertama di wattpad. Saya juga masih pemula dan perlu belajar lebih banyak hal lagi tentang membuat sebuah cerita. Note : -Game Genshin Impact dan semua karakter da...