Summary : Aether berniat mengajak Bennett untuk pergi menonton film ke bioskop. Dan berkat ajakannya juga, akhirnya Bennett menemukan kesempatan emas yang selama ini dinanti-nanti.
Modern AUWarning! Agak OOC
Siang hari di tempat kediaman Bennett, terdapat dua orang remaja yang sedang duduk berdampingan di atas sofa seraya menonton TV. Kebetulan salah satu sahabat Bennett tengah berkunjung ke rumahnya.
Mereka menonton TV dalam diam. Karena tidak ada acara yang menarik, mereka pun memutuskan untuk mengganti-ganti saluran TV, sampai menemukan tontonan atau acara yang menarik. Berita pun tidak masalah. Yang penting adalah rumah Bennett tidak sepi.
"Gabut banget yaampun," gusar sahabat Bennett.
Bennett menoleh ke arah empu dengan menaikkan sebelah alisnya. "Babu?"
"Gabut, Nett," sahutnya kembali. "Masa kita hanya mengganti-ganti saluran TV aja dari tadi. Bahkan, acara kartun kesukaanku pun nggak tayang."
"Memangnya, Aether suka nonton kartun apa?" tanya Bennett terheran. Sebenarnya ia cukup terkejut mendengar pengakuan sahabatnya itu yang ternyata suka menonton kartun. Bennett mengira, sahabatnya ini hanya seorang gamer yang tidak tertarik dengan acara kartun.
Remaja yang disebut namanya pun menjawab, "Itu lho, yang dua kakak beradik dan punya kakak perempuan yang kalau marah kayak kesurupan Reog."
"Oohh ituu," jawab Bennett. "Itu bukan kesurupan Reog, Aether."
"Iya tau. Pokoknya yang itu, deh."
"Jadi, kita lebih baik ngapain, nih?" Bennett bertanya. Kedua matanya kembali fokus menatap kearah TV seraya tangan kanannya masih setia menekan-nekan tombol remot TV, mengganti saluran.
"Hmmm,"
"Sebenarnya, aku mau menonton film di bioskop. Kebetulan ada film yang menarik, sudah begitu Lumine juga dapat tiket gratis yang aku pun tidak tahu didapat dari mana."
"Bioskop ya.." gumam Bennett.
"Eh iya! Begini saja," seru Aether yang tiba-tiba terduduk dari posisi bersandarnya. "Kau mau ikut denganku nggak? Ada Lumine dan temannya juga nanti."
Segera Bennett menoleh ke samping. "Tapi, besok itu hari Senin, Aether."
"Ya nggak pas besok juga dong." Aether menjawab sambil mengusap kasar wajahnya.
"Terus kapan?"
Aether mulai berpikir. Sebenarnya ia sudah tahu waktu yang cocok untuk pergi menonton film di bioskop, tetapi dia baru teringat kalau sahabatnya –yang kelihatan masih lugu– ini sudah memiliki pasangan. Bagaimana jika dia sudah memiliki rencana seperti teman dan sahabatnya yang lain?
Menghela nafas kasar, sebelum Aether berkata, "Gimana kalau Sabtu depan?"
Hening.
Asal kalian tahu, Aether sudah mempersiapkan dirinya untuk menghadapi ekspetasi buruknya yang menjadi kenyataan. Terlalu lebay? Biarkan saja. Aether sudah muak mendengar jawaban yang sama keluar dari mulut teman dan sahabatnya yang sudah memiliki pasangan.
"–leh saja."
Tuh kan. Rasanya, Aether ingin segera memiliki pasangan saja kalau begi- tunggu, tadi Bennett jawab apa?
"Hah?" Aether menaikkan sebelah alisnya. "Maaf, bisa kau ulangi?"
"Aku bilang boleh saja."
Oh Yang Mulia Shogun, tolong tebas Aether sekarang untuk memastikan bahwa pendengarannya masih bagus!
![](https://img.wattpad.com/cover/257303865-288-k257442.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Genshin Impact || Bennett x Fischl
FanfictionBerisi kumpulan fanfic Bennett x Fischl. Ini adalah karya dan fanfic buatan saya yang pertama di wattpad. Saya juga masih pemula dan perlu belajar lebih banyak hal lagi tentang membuat sebuah cerita. Note : -Game Genshin Impact dan semua karakter da...