Awal..

15 1 0
                                    

PROLOG
.
.
💔💔💔

Seorang pria menatap kedua orangnya tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Apa-apaan orang tuanya main menyetujui sebuah keputusan besar seperti itu tanpa memberitahunya lebih dulu terkait kehidupannya. Ia memijat pelipisnya mencoba tenang dan tidak menunjukan amarahnya pada kedua orang tuanya ini.

"Um...tunggu sebentar.... Mama sama papa gak lupa sama Kana, kan?" kedua orang tuanya hanya diam menghela nafasnya pelan.

"Agung udah berencana Melamar Kana, Mama dan Papa juga tau itukan? Terus kenapa sekarang tiba-tiba mama sama Papa mau jodohin aku sama orang lain yang Agung sendiri tidak tau orangnya seperti apa.... Maksud Mama dan Papa apa?" ucapnya menekan segala emosi yang sekarang menghinggapinya.

"Nanti kalian akan saling bertemu, Ayah sudah mengaturnya. Jadi itu bukan masalah." Ucap sang ayah santai sembari menyeruput teh buatan istrinya.

"Iya Sayang, Papa benar." Mata Agung memutar tak percaya.

"Ini masalah besar buat aku ma... Kenapa Mama tidak mikirin perasaan Kana juga?" mendengar ucapan Agung sang mama mengalihkan wajahnya dari putranya.

Posisinya juga tidak bisa apa-apa, ini permintaan mendiang ayah mertuanya yang meminta cucu laki-lakinya Khususya Agung untuk menikahi Cucu perempuan Sahabat baik dan penolong bagi ayah mertuanya itu. Mereka juga sebenarnya kaget dengan adanya wasiat tersebut.

"Ini permintaan Kakek." Ucap tuan Darma lagi.

"Kakek udah meninggal...."

"Jaga bicara mu Nat.." Ucap Tuan Darma menekan amarahnya dengan sikap kurang ajar putranya.

"Loh... memang iya kan... pas Kakek meninggal, Kakek gak ada tu nyuruh Agung nikah sama cewek itu..." ujar Agung yang membuat tangan tuan Darma mengepal kuat.

Ny. Farah ibu Agung yang melihatya mengelus kepalan tangan suaminya itu. Lalu tersenyum lembut sebentar sebelum ia meneruskan berbicara pada putranya.

"Nat, Kakek memang sudah meninggal, tapi Amanah itu tertulis disurat Wasiat yang di tinggalkan kakek. Beberapa minggu ini kami mencari Gadis itu, dan dia tidak mengecewakan. Pihak Mereka juga tengah mencari kamu. Jadi gak ada salahnya mencoba dekat dengan Dea." Bujuk Farah lembut. Ini keputusan sepihak yang melelahkan. Apa lagi putranya sudah memiliki orang terkasih di dalam hatinya. Ini akan semakin sulit, dan ia yakin Putranya ini tidak akan begitu saja menyerah dan menuruti perjodohan ini.

"Jhh... Jadi namaya Dea huh..." Agung berucap remeh.

"Dia cantik dan baik hati,"

"Kana kurang cantik dan baik apa mah? Selama ini dia juga selalu perhatian sama mama dan papa kan... walau sikap kalian selalu mengecewakan hati Kana belakangan ini."

"Papah tahu, tapi dia gak cukup baik buat kamu. Papah gak suka dengan cara ibunya memperlakukan kamu, menilai kamu tidak ada harganya hingga membuat kamu terus terusan gagal melamar Kana secara resmi karena ibunya yang gak pernah bisa meluangkan waktu untuk Acara lamaran Kalian.... dengan begitu saja Papa sudah tau kamu sama sekali tidak dianggap oleh keluarga dari Kana. 3 Kali gagal itu sudah cukup bagi Papa untuk menerima perjodohan kamu dengan Dea.."

Pria bernama lengkap Agung Rahenata Darmawan itu menunduk seraya meremas rambutnya frustasi. Memang benar apa yang di katakana Papanya ia terlalu sering mengundur Acara lamaran mereka karena ibunda Kana selalu saja berhalangan karena bisnisnya. Rasanya ia ingin sekali menjemput calon Ibu mertuanya ini sebelum Acara lamaran mereka diadakan, tapi keberadaan ibu Kana selalu tidak diketahui bahkan oleh Kana, putri sematawayangya sendiri. Agung menghela nafasnya panjang mencoba memikirkan sesuatu.

Come Back To Me (My Home)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang