Bab 1 : Awal yang Buruk

2 1 0
                                    

Selamat Datang...
Dan
Happy reading Guys...

.

.

Agung memasuki sebuah rumah makan Jepang dengan tangan kirinya yang menggenggam phonesel yang terdapat sebuah potret seorang gadis berambut pendek yang baru saja ia dapatkan dari sang mama. Potret seorang gadis yang akan dijodohkan dengannya. Kepalanya menoleh memperhatikan satu-persatu pengunjung, hingga netranya menangkap sosok gadis berambut pendek yang sama dengan difotonya. Langsung saja ia cepat menghampiri gadis itu. Untuk sekarang Agung tidak akan memusuhinya dulu, siapa tau gadis itu bisa diajak kerja sama.

"Azel... Lia?" Tanya nya, sekedar basa basi, sekaligus memastikan nama panggilan gadis didepannya ini. Gadis itu menoleh dengan wajah datar kearah Agung. Wajahnya sama persis dengan foto yang ibunya kirim padanya.

Gadis itu lalu berdiri menyambut Agung, dengan senyum tipis. Agung menaikan kaca matanya yang melorot dengan telunjuknya.

"Ya, silahkan duduk." Ucap gadis itu. Agung langsung memposisikan duduk di depan gadis itu.

"Saya, Azelia Eudora Winata, cukup panggil saya dengan Dea singkatnya, kalau mau ribet ya Eudora. Selain itu mungkin saya tidak akan menoleh kalau di panggil. Dan Anda?" Jelas Gadis bernama Dea itu padanya, tapi bukankah itu tidak penting? Agung hanya mengangguk sekenannya.

"Saya Agung." ucapnya sembari tersenyum singkat sama seperti ucapannya. Dea hanya mengangguk.

"OKe, saya tadi sudah memesan beberapa makanan untuk saya sendiri, silahkan anda pesan dulu sebelum kita melanjutkan ini." Ucap Dea yang langsung memanggil seorang waiters untuk datang kemeja mereka. Agung pun mau gak mau harus memesan makanan. Ia gak mau nanti ayahnya itu meminta laporan pada gadis didepannya dengan apa yang akan ia makan atau apapun itu.

"Paket sushi-nya satu dan jus jeruk. Terimakasih." Ucap Agung sambil tersenyum singkat pada pelayan itu sebelum pergi.

Pandangannya kembali focus dengan gadis didepannya ini yang ternyata juga sedang memandangi Agung dengan berpangku dagu. Namun, dengan tanpa Ekspresi yang berarti. Agung balas menatap datar Dea.

'Kenapa rasanya gadis ini menyebalkan...' Batin Agung.

"Saya minta, tolong kamu batalkan pernikahan ini." Ucap Agung langsung tanpa menunggu lama. Karena tujuanya mau datang bertemu dalah membujuk gadis ini untuk membatalkan rencana pernikahan mereka.

Dea menaikan kedua alisnya sejenak lalu tertawa kecil. Salah satu prediksi sahabatnya ada yang benar. Karena itu ia gak begitu kaget dengan permintaan pria di depannnya itu. Kakak sulung sepupunya juga sudah memberi tahu dia semua soal pria didepannya ini dalam bentuk file ppt.

Dan yang bisa ia ambil kesimpulan nya adalah

Agung merupakan putra kedua calon kuat yang akan mewarisi perusahaan farmasi milik keluarga Darma padahal ia juga memiliki perusahaan sendiri di bidang interior. Karena kakak perempuannya menolak keras untuk mengambil alih perusahaan padahal dialah yang meeneruskan pendidikannya di bidang farmasi hingga S3 di London. Saat membacanya Dea sedikit merasa kasihan pada Agung.

"Kamu mendengar saya?" ucap Agung yang bingung dengan diamnya Dea atas permintaannya.

"Ah... Ya, saya dengar kok." Ucap Dea tersenyum sembari mengubah posisi duduknya menjadi bersandar dan menyilangkan kakinya.

"Tapi, sayangnya.... saya tidak bisa menerima permintaan anda." Sambung Dea dengan sangat santai. Bahkan sama sekali tak mengindahkan tatapan dingin pria di depannya ini malah terkesan menantang Agung balik.

Come Back To Me (My Home)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang