Restoran Jepang yang berada di pusat perbelanjaan itu nampak ramai, lantaran waktu sudah memasuki jam makan siang. Pelanggan yang mengisi restoran itu bermacam macam, tapi rata rata didominasi oleh para pekerja kantoran yang tengah menghabiskan waktu jam makan siang bersama para rekan kerjanya.
Namun, nampak berbeda dengan suasana meja paling ujung restoran tersebut. Dimana meja itu diisi oleh para kaum adam yang asik berceloteh ria ditemani dengan macam macam variasi makanan dari negeri sakura.
"Gulf, phi Joss kenapa gak gabung?" Tanya Singto.
"Phi Joss lagi sibuk kerja, jadi katanya gak bisa dateng" jawab Gulf sambil membolak balikan daging yang sedang dipanggangnya.
"Bisa bisanya kakak adik hobinya bikin anak orang gendut. Dari kemarin diasupin daging terus gue" ujar Off.
"Dikasih gratisan bukannya bersyukur malah complain" Balas Singto, sambil memukul Off dengan capitan daging yang dipegangnya.
Off meringis dibuatnya. Melihat tingkah dua orang di depannya membuat Gulf tertawa hingga tak menyadari dirinya tak sengaja menyenggol tempat panggangan dihadapannya.
"Aw" ringis Gulf.
Mew yang duduk di sebelah Gulf segera menarik pergelangan Gulf dan memeriksa jarinya yang tadi terkena panas panggangan daging. Dilihatnya jari lentik itu nampak kemerahan.
"Hati hati Gulf" titah Mew.
Mew memanggil salah satu pelayan dan memintanya untuk membawakan balok es. Pelayan tersebut lantas pergi ke dapur untuk mengambil balok es yang dipinta Mew.
"Makasih mas" jawab Mew ketika pelayan tersebut memberikannya sebalok es berukuran sedang yang dibalut dengan plastik. Mew merogoh saku celananya dan mengeluarkan saputangan yang selalu ia bawa kemanapun. Ia membungkus balok es tersebut menggunakan saputangan agar tak terasa terlalu dingin di permukaan kulit Gulf.
"Gapapa phi, nanti juga sembuh sendiri" jawab Gulf, mengelak.
Sebenarnya ia tak enak lantaran sikap Mew yang dianggapnya terlalu berlebihan, padahalkan hanya jarinya saja yang terkena panggangan itu.
Mew menarik pelan tangan kanan Gulf dan menempelkan es batu itu pada jari kelingking yang nampak kemerahan.
"Nanti bengkak Gulf" tuturnya.
Mau tak mau Gulf diam dan hanya mengamati apapun yang dilakukan pria didepannya. Sedangkan Off dan Singto yang daritadi memperhatikan tingkah Mew hanya menggelengkan kepalanya. Manajernya itu sudah kelewat baik pikir mereka.
"Halo semuanya, sorry telat"
Suara tersebut memecah atensi 4 pria yang dari tadi terdiam. Keempatnya menoleh kearah suara tersebut yang menampilkan 2 pria dihadapannya.
"Tay, Bright kenapa kalian dateng sih? Tadinya kita mau ambil jatah makanan mereka ya To" tutur Off.
"Off Jumpol sialan. Nih, si Bright ngedekem mulu dikamar kaya anak perawan" Jawab Tay sambil mendudukan bokongnya di samping Mew. Sedangkan Bright duduk di samping Singto.
"Yang ditunggu tunggu udah dateng nih, iya kan Gulf?" Goda Singto.
Gulf awalnya tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Singto. Ah, mungkin karena kedatangan Bright?
Terlihat hari ini Bright dengan setelan kaos hitam dan celana jeans yang melekat dikaki jenjangnya terlihat berkali kali lipat lebih tampan, padahal outfitnya itu terbilang cukup sederhana. Gulf sebenarnya masih tidak menyangka dapat melihat dengan jelas keempat pria tampan yang diidolakannya sedari dulu kini terpampang jelas dihadapannya. Apalagi ditambah dengan Mew, teman kakaknya yang satu itu nampak tampan dengan balutan kaos putih yang dipadukan dengan jaket jeans.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ours Kana • MewBrightGulf
FanfictionGulf Kanawut merupakan penggemar band F4 yang karirnya tengah naik daun, dipertemukan dengan Mew, sang manajer band tersebut yang mengaku dirinya hanya seorang penggemar untuk menutupi identitasnya. Gulf sangat menyukai vokalis dari F4, Bright Vachi...