Mew dan Gulf berjalan beriringan menuju parkiran, mereka nampak tergesa gesa untuk pulang, lantaran bunda Gulf yang terus terusan menghubunginya, menyuruhnya untuk pulang. Mau tak mau Gulf hanya menuruti kemauan bundanya, padahal ia masih betah berlama lama di konser itu, walaupun memang acara sudah selesai, tapi banyak fans yang menunggu para artis keluar backstage untuk berfoto bersama.
Gulf tiba tiba menghentikan langkahnya, Mew yang nampak heran, mengernyitkan dahinya. "Kenapa, Gulf?" Tanyanya.
Gulf memukul dahinya pelan.
"Phi, Gulf lupa sesuatu" ujarnya.
"Lupa apa?" Tanya Mew lagi.
Gulf mengeluarkan empat amplop berwarna biru muda di balik saku hoodienya. Ia memperlihatkan amplop itu kehadapan Mew.
"Gulf tadinya udah ada rencana mau ngasih ke F4, tapi lupa" ucapnya.
Mew mengambil keempat amplop tersebut dari genggaman Gulf, kemudian memasukannya ke dalam saku jaketnya.
"Kok diambil, phi?" Tanya Gulf, keheranan.
"Waktu tadi, phi bilang kan, kalau temen phi itu salah satu sponsornya? Jadi nanti phi titipin aja amplop phi ke temen phi, buat dikasih ke F4. Jadi ayok pulang daripada dimarahin bunda kamu" ucap Mew.
Dengan terpaksa, Gulf menyusul Mew yang sudah jalan di depannya. Mereka berdua masuk ke dalam mobil, lalu Mew segera menancap gas mobilnya dengan kecepatan sedang.
Di dalam mobil nampak hening, Mew yang fokus pada jalanan dihadapannya, sedangkan Gulf yang sibuk menonton video konser yang di rekamnya tadi. Senyum terpatri di wajahnya, merasa puas dengan hasil rekamannya itu.
"Phi, makasih banyak ya buat hari ini" ucap Gulf, namun pandangannya masih tetap fokus pada layar ponselnya.
"Iya Gulf. By the way, ini belok mana Gulf?" Tanya Mew, mereka kini sudah sampai di perumahan yang merupakan tempat tinggal Gulf.
"Belok kanan, abis itu lurus terus" jawab Gulf.
Mew membelokkan mobilnya mengikuti intruksi dari Gulf. Sebenarnya, daritadi mulut Mew gatal ingin mengobrol dengan Gulf sepanjang jalan tadi, namun ia tak tahu topik apa yang akan ia bahas, jadi dirinya dari tadi hanya terdiam.
"Oh iya phi, besok sibuk gak?" Tanya Gulf.
Mew termenung sejenak. Sebenarnya besok ia dan F4 diundang untuk merayakan kesuksesan acara konser malam ini. "Besok phi kerja, kenapa emangnya?"
"Oh gitu, Gulf tadinya mau ngajak phi makan siang sebagai tanda terimakasih Gulf. Jadi phi Mew kapan bisanya? Gulf gak enak soalnya dari kemarin ngerepotin terus" ujar Gulf.
"Gimana kalo lusa? Phi kebetulan gak ada kerjaan" tawar Mew.
"Oke, nanti Gulf kabarin lagi" Jawab Gulf diiringi dengan anggukan.
"Oh iya phi, phi kerja apa?" Tanya Gulf dengan raut wajah yang dipenuhi dengan tanda tanya.
Mew terdiam sesaat, ia memutar otaknya. Mana mungkin ia memberi tahu Gulf bahwa ia adalah manajer F4, apalagi Gulf hanya orang asing yang baru ia kenali kemarin, bahkan orang tua Mew saja tidak tahu bahwa anak sulungnya itu adalah manajer sebuah band.
"Kerja kantoran biasa" jawab Mew sekenanya.
Gulf mengangguk angguk, kemudian memperhatikan jalanan yang ada di sampingnya.
"Itu rumah Gulf, phi" ujar Gulf, sambil menunjuk suatu rumah bercat putih yang ada di seberang sana. Kemudian Mew memberhentikan mobilnya tepat di depan rumah tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ours Kana • MewBrightGulf
Fiksi PenggemarGulf Kanawut merupakan penggemar band F4 yang karirnya tengah naik daun, dipertemukan dengan Mew, sang manajer band tersebut yang mengaku dirinya hanya seorang penggemar untuk menutupi identitasnya. Gulf sangat menyukai vokalis dari F4, Bright Vachi...