02- Second Concert

666 71 1
                                    

Suara dering panggilan masuk pada benda pipih yang berada di atas nakas samping tempat tidur, berhasil membuat Mew terbangun dari tidurnya. Ia membuka matanya perlahan, guna membiasakan cahaya yang muncul dari balik jendela bilik rumah sakit.

Mew mengambil ponsel tersebut, melihat siapa gerangan yang membangunkannya di tengah pagi buta. Sadar ponsel tersebut nampak asing, Mew mengernyitkan dahinya.

Bunda.

Mew melirik ke arah pemuda yang tertidur lelap di atas ranjang rumah sakit. Bibirnya tersenyum kecil saat melihat sosok pemuda manis itu nampak mengerucutkan bibirnya di kala ia tidur. Tak sanggup membangunkannya, mau tak mau Mew mengangkat panggilan tersebut.

"Halo"

"Eh, ini siapa? Gulf mana?" Tanya orang dari seberang sana.

"Er- saya Mew, saya yang membawa pemilik ponsel ini ke rumah sakit, dia-" belum sempat Mew melanjutkan kalimatnya, ucapannya sudah dipotong terlebih dahulu oleh wanita di seberang sana.

"APA?! RUMAH SAKIT? GULF KENAPA? RUMAH SAKIT MANA?" Tanyanya, nampak panik.

"Rumah sakit xxx xxx nyonya, dijalan xx xxx" jawab Mew.

Tanpa sepatah kata apapun, wanita yang di asumsikan Mew adalah ibu dari pemuda yang ditolongnya, langsung menutup sepihak panggilan tersebut.

Tak beberapa lama kemudian, Gulf terbangun dari tidur nyenyaknya lantaran suara Mew yang cukup mengusik tidurnya, ia mengerjapkan mata bulatnya perlahan.

"Mew?" Tanya Gulf.

"Kenapa? Ada yang sakit? Atau mau saya panggilkan dokter?" Tanya Mew balik.

"Haus" jawab Gulf singkat.

Mew terkesiap mendengar jawaban Gulf yang terkesan lucu lantaran suara serak khas bangun tidurnya. Mew mengambil gelas di samping nakas yang sebelumnya memang sudah ia siapkan. Lalu ia membantu Gulf untuk menyamankan posisi duduknya agar airnya tidak tumpah saat ia minum. Tak lupa, Mew juga membantu Gulf untuk minum perlahan agar dirinya tidak tersedak.

Air yang ada di dalam gelas habis tak tersisa, nampaknya Gulf sangat kehausan karena ia belum minum dari semalam.

"Makasih ya Phi Mew udah nolongin Gulf, Gulf gatau lagi kalo ga ada phi Mew kondisi Gulf akan seperti apa" ucap Gulf.

"Sama sama Gulf, untunglah kamu cepat pulih" jawab Mew sambil tersenyum hangat.

"Ngomong ngomong, phi Mew ngapain ada di toilet waktu itu? Lagi nonton konsernya F4?" Tanya gulf, mencairkan suasana.

Mew termenung sebentar, sebelumnya tidak ada yang tahu jika dirinya adalah manajer dari band ternama tersebut. Ia menyamarkan identitasnya dari awal, sebenarya ia benci jika identitasnya diketahui oleh publik. Untungnya, sampai sekarang publik tidak pernah tau siapa manajer dibalik kesuksesan band papan atas itu.

"Saya penggemar F4" jawab Mew.

Gulf yang terkejut, lantas membulatkan matanya. "Jadi kamu forever juga?!"

Forever merupakan nama fandom untuk pengemar F4. Gulf tidak menyangka, dirinya mendapatkan teman untuk memenuhi kebutuhan fanboyingnya, karena diantara semua temannya, hanya Gulf saja yang sangat menyukai band tersebut, apalagi Bright yang merupakan vokalis band tersebut yang berhasil mencuri hati seorang Gulf Kanawut.

Mew menatap Gulf dengan tatapan kagumnya, bisa bisanya Gulf yang dijumpainya kemarin yang nampak lemah, bisa se excited itu hanya mendengar kata F4.

"Aku juga forever! Gak nyangka bisa ketemu orang sesama forever di rumah sakit, bukan di  konser" ucap Gulf sambil tersenyum, memperlihatkan gigi putihnya.

Ours Kana • MewBrightGulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang