PROLOG

13 0 0
                                    

"Otakmu sinting ya!"
"Kamu gak sakit kan?"
"Kamu yakin mau pake ini? apa pake punyaku aja aku bawa 2 kok."

Tak habis pikir, bagaimana bisa dia berpikiran seperti itu?
Apa yang salah?
Toh ini hidupnya, dia yang menjalankan kehidupannya sendiri.

tidak ada yang melarang.
tidak ada yang mengekang.
tidak ada yang menurut.
tidak ada yang mengikuti.

Selalu kata-kata itu yang bersarang dipikirannya. Selagi dia masih hidup sendiri dan masih mampu apapun akan dia lakukan semaunya.

Namun, ada yang berbeda.
Hari ini benar-benar membuatnya tak percaya, bagaimana bisa dia mendapatkan kejutan istimewa di hari yang sudah ia nantikan?

Shit!  umpatnya saat melihat seseorang datang.

"bukankah sudah kubilang tadi?" suara berat menggumam agak rendah


"siapa kamu?!" jeritnya kaget


"aku adalah calon suami mu." balas lagi dari suara berat tersebut

"apa?! kapan aku menyetujuinya. Gila kamu!" teriaknya tak terima.

"kamu tidak ingat? aku sudah melamarmu tadi" balasnya santai

"apaa?!"

"me-la-mar-mu" dengan tersenyum tipis.

-----

Lamar(un)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang