Dua : makan malam

6 0 0
                                    

Senin. Adalah hari terberat bagi mereka mereka yang mempunyai tanggungan seperti sekolah, kerja, kuliah, ataupun berbelanja.

Jalanan ibu kota di senin pagi selalu mengalami kemacatan parah, hingga bisa menghabiskan waktu berjam jam untuk keluar dari zona kemacatan itu.

Maka dengan itu hari senin adalah hari terberat.

Setelah menempuh perjalanan lumayan. Kini althia sudah berada di loby rumah sakit terbesar di Jakarta, rumah sakit yang 24jam selalu sibuk.

Kali ini Althia harus menangani operasi dari kecelakaan maut yang mengakibatkan pendarahan di lambung dan ginjal seorang wanita paruh baya.

Ketika berjalan di loby banyak pasang mata yang menatapnya kagum.

Tinggi semampai, kulit putih berseri, rambut panjang dan halus, hidung mancung membuat mereka berpikir kalau Althia adalah wanita tercantik.

Bukan hanya cantik rupa tapi juga otak berjalan, Menyelesaikan SMA selama 2 tahun lulus diumur 17 tahun lalu Kuliah kedokteran yang biasa diselesaikan 4 tahun hanya diselesaikan 3 tahun oleh Althia dan koas 1 tahun dan sekarang dirinya baru saja menyelesaikan gelar spesialisnya menjadi

Drs. Althia kayana asleena Sp.B

Kini Althia menaiki tangga untuk sampai diruang operasi lantai 2 yang harus melewati gudang terlebih dahulu.

Ketika melewati gudang lantai 2 Althia melihat pintu gudang yang terbuka 'aneh' pikirnya karna gudang dilantai 2 ini termasuk gudang yang jarang dikunjungi oleh siapapun termasuk cleaning servis karna konon katanya gudang ini pernah menjadi tempat bunuh diri seorang pasien. Tapi bagi Althia itu cuman hal biasa

Terlihat segerombolan 4 orang laki laki yang sedang merundung seorang  laki laki.

'Produk gagal indonesia' batin Althia

Althia berjalan dengan santainya menuju para segerombolan itu, mengabaikan resiko yang mungkin akan terjadi nantinya

"Ehh....ehhhhh....Ada dokter cantik nih" Goda cowok yang berambut pirang

"Aduhh cantik ngapain atuh kesini, cari abang ya?" Tanya cowok yang satunya yang kulitnya berwarna hitam.

Althia mengambil handphonenya di saku celana sebelah kanannya dan mendial nomor seseorang

"Pagi, ini saya dokter Althia dari divisi  bedah mau melaporkan ada perundungan di ruang gedung lantai 2 samping kamar operasi, pelaku 4 orang yang sedang merundung 1 orang"

"....."

"Iya. Terimakasih"

Suara itu terdengar sangat merdu nan indah namun terdengar mencekik'kan bagi 4 perundung tersebut yang seketika langsung terdiam ketika merasa bahaya

"Hanya karna sesorang selalu terlihat lemah, bukan berarti dia tidak bisa melawan. Tapi akan ada kekuatan yang besar ketika sesorang merasa disudutkan"

Siapapun yang mendengarkan itu pasti akan merasa cemas apalagi dengan tepukan yang amat sangat pelan di pundak mereka pelaku perundung.

"Engg.. aku berterimakasih banyak ya"

Setelah althia menelfon salah satu keamanan rumah sakit, para keamanan dan ketertiban langsung menarik 4 pelaku itu

"Dasar lemah" Cibir Althia

Cibiran dan makian adalah hal biasa yang dilakukan Althia kepada mereka mereka yang mencoba menjalin interaksi sosial bersamanya.

"Ehh.. Dokter ngapain ada di gudang tadi" Mencoba menghalau rasa sakit akbiat cibiran tersebut

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ASTHÉRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang