Chapter 2

740 63 25
                                    

Sudah beberapa hari, sekarang Solar sudah sembuh dari sakitnya. Dan ini semua berkat perawatan Thorn. Si narsis yang satu ini sekarang sudah kembali bersekolah. Ia berangkat bersama Thorn. Sebenarnya ia ingin berangkat jam 5 pagi, tapi dilarang oleh sang ibu.

Di sepanjang perjalanan, keduanya mendapat banyak sapaan. Ya, Solar beruntung memiliki tetangga yang ramah.

Sesampainya di sekolah, seperti biasa. Solar dikelilingi oleh banyak fans nya. Solar sendiri tidak merasa risih, dia malah semakin bergaya 'swag'. Thorn sendiri hanya terkekeh, namun ada sedikit perasaan aneh dihatinya melihat Solar dekat dengan salah satu fans nya yang memiliki status omega.

Tak lama Solar menghampirinya.

"Sudah selesai?"tanya Thorn. Si narsis hanya mengangguk sambil membenarkan kacamata model visornya. Tiba tiba wajah Thorn memanas melihat Solar seperti itu.

"Eh, kamu sakit Thorn?!"ujar Solar saat melihat wajah Thorn yang memerah. Yang ditanya langsung memegang kedua pipinya dan menggeleng cepat.

"E-enggak. Masuk kekelas aja yuk,"bantah Thorn lalu masuk ke kelasnya dan disusul oleh Solar. Dalam hati Solar masih bertanya tanya, 'kenapa wajah Thorn mendadak memerah?'

"Pagi Thorn." Sapa kedua sahabatnya, Taufan dan Blaze. Thorn membalasnya dengan senyuman kecil. Tak lama Solar memasuki kelas.

Manik abu abu milik Solar tidak sengaja bertemu dengan iris ruby yang terlihat tegas. Keduanya saling memandang. Bagaikan terhipnotis, Solar tidak mampu mengalihkan pandangannya dari iris ruby itu.

Kring Kring

Suara bel menyadarkannya. Ia langsung memalingkan wajahnya yang memerah ke arah lain, berharap iris ruby itu tidak melihatnya. Tapi, dia tidak tahu satu hal.

Thorn, melihatnya.

Thorn melihat pandangan itu. Sakit? Ya,  sakit. Namun, ia tetap berpikir positif seperti 'itu tidak disengaja'.

Lamunannya terhenti saat guru memasuki kelas. Ia menepis pikiran buruknya, lalu memperhatikan guru.

Ada yang berbeda. Guru itu membawa seorang siswa. Sepertinya itu siswa baru yang banyak dibicarakan akhir akhir ini. Setelah mendengarkan perkenalan yang sangat singkat, Thorn kini tahu namanya adalah 'Ice Frost'.

Sang guru menyuruh siswa baru itu duduk di samping salah satu sahabatnya, Blaze. Setelah diperhatikan, Thorn akhirnya juga tahu kalau siswa baru itu adalah seorang alpha.

Kring Kring

Bel istirahat menyapa pendengaran. Para siswa berhamburan keluar dari kelasnya menuju satu tempat.

Kantin.

Kecuali beberapa orang yang benci tempat ramai. Contohnya Halilintar. Pada jam istirahat seperti ini biasanya ia akan pergi ke rooftop dan menikmati setiap hembusan angin yang lewat. Berbeda dengan Solar yang akan pergi ke perpustakaan. Menurutnya, perpustakaan adalah tempat yang paling indah(?) di dunia ini. Dihiasi oleh banyak rak dan ratusan buku.

Sedangkan TTM akan pergi ke kantin sambil menjahili orang yang ada di sepanjang perjalanan mereka.

Di kantin, setelah memesan makanan Taufan tiba tiba ingin ke toilet.

"Aku ke toilet dulu ya! Jangan mulai tanpaku!"ucapnya lalu berlari ke toilet. Untungnya letak toilet ke kantin cukup dekat.

Blaze dan Thorn saling mengobrol sambil menunggu Taufan. Manik Blaze tiba tiba melirik sekitar, mencari seseorang.

"Dimana anak baru itu?"batinnya.

Tak lama Taufan kembali dengan wajah yang ditekuk. Omega beriris biru sapphire itu langsung menundukkan kepalanya, menggunakan kedua tangannya sebagai bantal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Asal Kau Bahagia [Halisolthorn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang