00.3 || He the naughty

225 35 3
                                    

Seorang pria diikuti beberapa kelompok anak  pergi menuju sebuah gudang yang terletak di ujung lorong rumah sakit  di lantai satu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pria diikuti beberapa kelompok anak  pergi menuju sebuah gudang yang terletak di ujung lorong rumah sakit  di lantai satu. Pria itu kemudian bersembunyi di bawah meja yang terletak di gudang itu, karena sekarang dirinya menjadi buronan setelah membuat kekacauan besar.

"Kak Jimin. Apa suster Hwang akan menangkap kita?" Tanya seorang gadis kecil yang sekarang duduk di bawah meja tepat di depan pria yang bernama Jimin itu. Jimin berdesis kecil dengan jari telunjuk yang di letakkan di bibirnya. Ia mengedipkan mata kirinya lalu tersenyum tipis. "Eunbi diam dulu. Jangan banyak berbicara, nanti suster Hwang bisa menemukan kita." Ujarnya lalu di angguki gadis kecil itu.

Jimin mencoba mengatur napasnya dengan memperbaiki suhu manometer oksigennya. Dadanya sesak karena berlari di tambah ruangan yang pengap membuatnya kesulitan bernapas. Tidak lama terdengar suara pintu yang di banting dengan sangat keras. Jimin menahan napasnya dengan mata yang membulat bersama dengan anak-anak yang tadi mengikutinya. "Kalian~"

Suara berat dengan sedikit meleking itu terdengar menggema di dalam ruangan. Jimin menegakkan tubuhnya dan menahan hembusan napasnya. Langkah kaki itu berjalan mendekat ke arah Jimin duduk. Tepat di sisi belakang Jimin, suara langkah kaki itu berhenti dengan tangan yang mengetuk atas meja. Membuat semua debu yang menempel langit-langit kolong meja tempat dimana Jimin bersembunyi berjatuhan.

"Kalian mau bersembunyi setelah mengerjai dokter baru kita? Kau tahu benarkan, jika dokter Yoongi tahu. Dia akan benar-benar melarangmu untuk keluar dari kamar." Ujar suara itu, lalu langkah kaki tadi kembali terdengar menggema di gudang. " Untuk anak-anak yang tadi membantu pembangkang Han Jimin. Siap-siap mendapat hukuman dari suster Anna~"

Uhuukk.. Uhukk...

Suster Hwang berbalik dan tersenyum ketika mendengar suara batuk dari kolong bawah meja. Suster Hwang mendekati asal suara itu, kepalanya langsung menuju ke bawah kolong meja dan menatap Jimin yang sedang memegang dadanya kuat. "Kakak!!!!" Jimin tersenyum mendengar anak-anak yang berteriak sesambil menatap wajah datar suster Hwang. Semua rombongan itu keluar dari tempat persembunyian mereka dan berlari kecil menghindari suster Hwang yang sedang menatap tajam. "Larii~~"

Tatapan itu kini berbalik menatap Jimin yang sedang berusaha bernapas. Suster Hwang langsung sigap memperbaiki selang oksigen Jimin dan mengatur suhu oksigennya di batas normal. "Bagaimana? Sudah puas membuat kekacauan lagi? Mau mati di tangan dokter Yoongi?" Jimin terkikik geli dengan napas yang terengah. Ia memperbaiki oksigen konsentrator¹ miliknya lalu berdiri tegak menatap suster Hwang. "Bukan aku yang melakukannya. Eunbi yang melempar bola itu. Aku hanya diam menonton."

Suster Hwang mencibir perkataan Jimin. Kemudian berbalik menatap jam nya dan menarik tangannya Jimin. "Aku tahu kau yang melakukannya. Tidak mungkin anak-anak itu yang melakukannya. Lagi pula lemparan besar itu hanya bisa di hasilkan oleh pria dewasa bukan anak kecil." Ujar Suster Hwang, membawa Jimin keluar dari gudang itu dan berjalan di sepanjang lorong rumah sakit menuju kamar pemuda itu.

Ephemeral || FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang