I don't know why

8K 426 3
                                    

kadang cinta itu begitu membingungkan. mengapa ia tak kunjung hilang dari benakku. berbagai cara telah ku coba untuk menarik perhatiannya, tapi tak ada satu pun yang berhasil. gadis itu begitu sulit ditaklukan. aku merubah jati diri ku yang sebenernya hanya agar ia dapat menerima ku ke kehidupannya, walau hanya sekedar sahabat. ya, walaupun aku ingin berharap lebih. tapi setidaknya untuk saat ini, mungkin akan lebih indah jika bisa menjadi sahabatnya. atau sekedar orang yang tidak ia benci.

ali memandang langit malam yang bertaburan bintang. rasanya begitu sakit harus terus berada di dekat prilly selama bertahun-tahun namun seperti tidak dianggap ada oleh gadis itu. jika waktu bisa diputar, ali sangat ingin mengulang masa dimana ia hendak mencium prilly kecil waktu itu. hanya karna tindakan bodohnya, prilly selalu bersikap jutek padanya. tapi, ali tak ingin menghilangkan sosok prilly. wanita cinta pertamanya itu. banyak yang datang ke kehidupannya, tapi tak seindah kehadiran prilly. gadis yang mampu memikat hatinya beberapa waktu silam hanya dengan menatap bola mata coklatnya itu.

*flashback*

prilly kecil baru saja pindah tepat disamping rumah ali kecil.

"ali, ke rumah tetangga baru yuk"

dengan senang hati ali kecil mengikuti mamahnya itu. sesampainya disana, ali tak sengaja tersandung saat berlarilari kecil disekitar rumah prilly. air matanya tumpah melihat darah segar yang mengalir dilututnya. disana hanya ada prilly yang tengah assik bermain boneka doraemon kesayangannya itu. melihat kondisi ali yang terluka, prilly kecil bergegas mengambil obat merah dan air untuk membersihkan luka ali kecil. padahal saat itu mereka baru saling mengenal, namun dengan cekatan prilly membantu ali yang tengah kesakitan saat itu disaat mamah resi tengah mengobrol dengan bunda ully diruang tamu.

masih dalam isakannya, prilly kecil mulai mengusap lembut kepala ali kecil.

"cep cepp, udah jangan nangis lagi ya. udah aku obatin"

dari situlah ali pertama kali melihat wajah prilly yang begitu memikat hatinya sejak pandangan pertama. mata coklatnya mampu menyihir ali begitu saja. sejak kejadian itu ali kecil semakin dekat dengan prilly kecil. mereka selalu meluangkan waktunya untuk bermain bersama. hingga timbul perasaan di benak ali kecil untuk memiliki gadis itu. namun, sejak kejadian konyol itu. membuat hubungan mereka merenggang.

*flashback off*

ali mengambil ponsel disakunya. membuka kunci layar dan terpampang wallpaper foto prilly yang ia curi dari akun instagram gadis itu. hampir semua foto selfie prilly ia simpan di galeri handphone nya. ia membuka beberapa sosmed nya, berharap ada notif balasan chat yang ia kirim untuk prilly. tapi hasilnya nihil, tidak ada satupun chat yang dibalas.

sementara itu, prilly tengah memilih beberapa novel yang akan ia beli di gramedia saat ini. matanya tertuju pada salah satu novel. dengan segera ia mengambil dan membawanya pada kasir.

waktu yang sudah cukup larut membuat prilly kesulitan menemui taxi malam ini. jalanan yang tidak terlalu ramai membuat ia semakin takut. kedua orang tuanya yang sedang pergi keluar kota tidak bisa dimintai untuk menjemputnya saat ini.

kenapa taxi kalo lagi dibutuhin gaada satupun sih yang lewat!

drrrtt drrrtt

ponselnya bergetar, sepertinya ia tau siapa yang mengirimnya. ia membuka chat line nya itu. ali! lakilaki menyebalkan itu sudah mengirim ratusan chat untuknya. namun tak ada satupun yang ia balas. ada sepuluh chat dari ali yang belum ia baca.

"bep kok belum pulang?"

darimana ali tau ia sedang tidak dirumah?

"prill, dimana?"

"lampu kamar lo belum nyala. belum pulang juga?"

dasar bocah ini! ternyata ia selama ini memperhatikan gelagat prilly dari sebrang kamar.

dasar penguntit! makinya dalam hati.

prilly semakin resah, taxi belum juga lewat. perasaannya mulai tidak enak saat ini. ia melihat ada beberapa pria yang mulai mendekat ke arahnya. mereka menggenggam botol, sepertinya minuman keras. jantungnya mulai berdegup kencang. prilly kembali melihat ponselnya, untuk berpurapura tek melihat ke arah mereka. ia membaca sisa chat ali yang.

"prill, udah malem loh. kenapa belum pulang?"

ia bingung harus meminta bantuan pada siapa selarut ini. dilihatnya chat ali yang baru dikirim sekitar dua menit yang lalu. apa harus ia meminta pertolongan pada ali? cowo menyebalkan itu? saat ini para pria itu dengan langkah sempoyongannya semakin mendekat pada prilly. ia terpaksa harus melakukan ini. jemarinya yang kecil mulai membalas chat dari ali itu.

"gue baru pulang dari gramed. gaada taxi. gue takut...."

dengan gemetar ia menekan tombol send. entah apa yang difikirkannya saat ini, membalas chat ali yang sebelumnya tidak ia gubris. prilly terpaksa dalam kondisi mendesak saat ini. tibatibaa...ia dikejutkan dengan sentuhan tangan di pundaknya itu. ia menoleh, dan.....

ali membuka lebarlebar kedua matanya itu. ia melihat notif balasan dari prilly. ali merubah posisi tidurnya dan beranjak duduk. ia membuka chat line nya dan berisikan...

"gue baru pulang dari gramed. gaada taxi. gue takut...."

begitulah balasan prilly. ali tertuju pada katakata terakhir prilly. ia mulai cemas. tanpa membalas chat nya itu, ali mengambil kunci motor dan bergegas menjemput prilly. sepanjang perjalanan ia tak tenang. takut terjadi sesuatu pada prilly. tanpa menanyakan prilly berada ia sudah tau gramedia yang biasa prilly datangi.

dengan membawa motor dengan kecepatan yang sangat kencang, memudahkan ali untuk segera sampai. ia terkejut melihat prilly yang tengah duduk dan menutup wajahnya di dekat beberapa lakilaki asing yang sudah terkapar ditanah. lengan bajunya robek. ali segera menghampiri prilly saat itu.

"prill, lo gapapa?"

ali menyentuh pundak prilly yang gemetar. ia mendengar isakan tangis prilly.

"ali, gu...guee takut. mereka...mereka hampir ngelakuin sesuatu ke gue. gue ta..kut"

prilly mendekap tubuh ali. ia begitu ketakutan saat ini. ali tak tega mendengar isakan prilly.

"tenang prill, mereka kebanyakan mabuk. gaakan bisa ngapangapain lo! tenang, sekarang kita pulang ya"

ali mengusap punggung prilly dalam dekapannya. ia menuntun prilly untuk menaiki motor yang ia bawa. ali melepas jaket yang ia kenakan untuk menutupi tubuh mungil prilly.

ali menarik lengan prilly untuk dilingkarkan dipinggangnya. sepanjang perjalanan tangan kirinya terus mengusap lembut tangan prilly di pinggangnya hanya untuk menenangkan gadis itu.

prilly tidak menolak perlakuan ali saat ini. fikirannya hanya teringat pada kejadian mengerikan tadi. hampir saja ia dilecehkan. mengapa ali mengetahui keberadaannya? padahal ia tak memberitahu. entahlah, posisi sekarang ini membuat prilly sedikit nyaman. jaket ali memberikan kehangatan tersendiri di tubuhnya. ia tak menyangka bisa merespon sikap ali kali ini. entah hanya karna terpaksa, atau perasaan itu mulai tumbuh? entahlah. yang ia butuhkan sekarang hanya istirahat untuk menenangkan fikirannya.

tak lama, mereka sampai. dengan sikap malumalu prilly berterimakasih pada ali.

"hmm.. thanks ya li udah jemput gue"

ucap prilly raguragu.

"samasama. istirahat ya"

ali menyimpulkan senyum dibibirnya.

DEG!

jantung prilly berdegup kencang.  baru kali ini ia melihat senyum ali yang begitu....manis. lakilaki yang selama ini membuatnya kesal dengan gampangnya membuat hati prilly luluh seperti sekarang ini. tatapannya yang begitu tulus, membuat prilly kehilangan oksigen untuk beberapa detik. perlahan ali mulai menghilang memasuk rumahnya.

perasaan apa ini? gumam prilly.

10vote ++ baru dilanjut :p

The KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang