she makes me crazy

9.9K 414 37
                                    

pagi ini ali begitu bersemangat pergi ke sekolah. ia rindu prilly. dalam benaknya saat ini, prilly pasti mulai mau menerima kehadiran ali. setidaknya sikap cueknya akan berkurang sejak kejadian yang menimpanya tadi malam. ali harap begitu. ali mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang, dilihatnya prilly yang tengah assik mengayuh sepeda sambil menyumpal earphone di telinganya. ali berhenti sejenak. tidak mau menyianyiakan kesempatan ini, ali memandangi punggung prilly yang mulai menjauh dari penglihatannya. gadis itu benarbenar memukau. tidak hanya cantik dan pintar, sifat sederhananya membuat ali semakin jatuh cinta.

prilly tak tau harus bersikap bagaimana pada ali sekarang. ia terlalu meninggikan sifat gengsinya untuk mulai mencoba mengakrabkan diri dengan teman kecilnya itu.

kenapa harus ali yang nolongin gue semalem? huh. umpat gadis yang memiliki pipi chubby ini.

ali menghampiri prilly yang tengah asik sendiri membaca novel di genggamannya. ia duduk disamping prilly saat ini. gadis itu tetap fokus dengan novel yang ia baca. sampaisampai tak sadar dengan kehadiran ali disampingnya saat ini. dengan tingkah jailnya, ali meniup rambut prilly pelan.

fuuuuh fuuhhhh

Prilly mengerjapkan matanya dan lekas menoleh ke arah ali. ia mengernyitkan dahi, dan kembali fokus pada novelnya. ali memicingkan matanya sesaat dan kembali memasang ekspresi gemas melihat pipi prilly yang terlihat lebih chubby dari arah samping.

tak suka dengan sikap prilly yang acuh, ali kembali menjahilinya. ia menyentil ujung novel yang prilly baca.

tukk tukkk

"bisa diem gak sih?"

tukas prilly kesal. ali heran melihat sikap prilly ini. ternyata dugaannya salah, dia kira sikap prilly padanya tadi malam akan merubah pandangannya pada prilly. tapi nyatanya, tidak sama sekali!

"serius banget sih beb"

ali kembali diacuhkan. prilly benarbenar sulit ditebak. mengapa sikapnya bisa berubahubah seperti ini? tapi, bukan aliando syarief kalo menyerah sampai disini. mau bagaimanapun sikap prilly padanya, ia harus terus usaha untuk memikat hati prilly.

"lo gak istirahat prill?"
"bisa gak sih gak usah banyak omong. lamalama bibir lo lebih pantes buat cewe ya!"
"ya gapapa. asalkan...cewenya lo ya?!"
"dihhh, ogah! bibir tipis gue ini gak bisa ditukertuker!"

ali menahan tawa mendengar ucapan prilly. ia mulai memandangi bibir prilly.

"lo ngapain sih disini? sana husss, ganggu gue aja!"
"biarin, gue kan pengen nemenin bebep gue"

prilly memasang tampang ilfeelnya. begitu menjijikan terus menerus mendengar ucapan ali itu.

"udah berapa kali sih gue bilang, jangan panggil gue pake sebutan itu. cukup prilly! p r i l l y"

prilly mulai darah tinggi menghadapi sikap ali. namun ali malah senang melihat tampang gadis ini yang semakin manis jika sedang marah. wajahnya yang merah semakin terlihat jelas, menggemaskan. sura bel masuk mengehentikan obrolan keduanya. prilly bernafas lega, sedangkan ali sebaliknya. waktu terasa begitu singkat jika sedang assik menjahili gadis itu.

prilly harus pulang lebih akhir dibanding teman lainnya. tugasnya sebagai anggota mading membuat prilly harus menyelesaikan beberapa project yang akan dilakukan bersama anggota yang lain. tulisannya yang indah, dan ideide nya yang selalu bagus membuat prillh harus ekstra sampai larut sore seperti ini. hanya tinggal ia seorang di sekolah yang cukup luas. hanya ada satpam yang menjaga di gerbang. ia masih assik mengarang cerpen di perpustakaan. tinggal sedikit lagi tugas nya itu selesai. tidak terlihat rasa lelah sedikitpun di wajah cantiknya. malah ia begitu bersemangat. sepertinya jiwa seni bundanya mengalir pada prilly.

ditengah keasikannya itu, ia dikejutkan dengan suara buku yang terjatuh. prilly langsung menoleh ke sumber suara, tapi tidak ada siapapun disana. prilly mulai ketakutan. siapa itu? mana mungkin angin menjatuhkan buku setebal itu? padahal hanya ada prilly disini. ia kembali berusaha fokus dengan cerpennya yang hampir kelar. tibatiba terdengar derap langkah tepat dari belakang. prilly semakin takut, jantungnya berdetak tak karuan. timbul berbagai pertanyaan dubenaknya. tibatiba matanya tertutup oleh tangan seseorang.

"siapa nih! lepas!! tolongggg"

prilly berteriak sekuat yang ia bisa. berharap ada yang mendengar diaat sepi seperti ini. tangan yang menutupi matanya itu beralih menutup mulutnya. prilly meronta pada sekapan tangan kekar dimulutnya.

"bep, ini aku ali"

what? ALI?

"lo ngapain disini? ngintipin gue ya?"
"yee harusnya gue yang nanya sama lo, kenapa soresore begini belum pulang?"
"sukasuka gue dong! gaada urusannya juga sama lo!"

mood prilly untuk menyelesaikan cerpennya yang tinggal selangkah lagi dirusak begitu saja oleh cowok menyebalkan yang sekarang berdiri didepannya!

sucks! dia selalu ngerusak mood gue gitu aja. utar prilly dalam hati sambil memamyunkan bibirnya beberapa centi.

"pulang yuk, udah sore banget prill. lo gak capek?"

"bentar lagi gue pulang. lo duluan aja"
"gak ah, gue mau nemenin lo"

prilly melanjutkan cerpennya dan berusaha bersikap biasa saja diperhatikan oleh ali seperti ini. tapi...lama kelamaan risih juga. apalagi saat ini ali memangku dagunya dan terus menatap ke arahnya. prilly menoleh sekilas, ia tak sengaja bertatapan dengan ali.

alisnya!!! prilly menjerit dalam hati. alis ali begitu tebal dan mengalahkan miliknya. prilly terus memandangi wajah ali. mereka bertatapan cukup lama. entah mengapa ada rasa nyaman saat bertatapan dengan ali seperti ini. tapi prilly kembali sadar dari lamunannya, dan salah tingkah sendiri saat ali menyimpulkan senyum manisnya itu.

manis. puji prilly tanpa sadar.

prilly membereskan peralatan dari meja dan bergegas pulang kerumah. disusul oleh ali. walaupun mereka tidak pulang bersama, tapi setidaknya ali tau prilly pulang dengan sepedanya itu sampai ke runah dalam keadaan baikbaik saja.


gimana ceritanya? kasih komentar dong, supaya aku bisa instropeksi :) makasih, jangan lupa vote yaaa aliconsina. salam PAP :D

The KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang