Cerita ini terinspirasi dari lirik lagu 5SOS - Amnesia
enjoy it ...
.
.
I drove by all the places
we used to hang out getting wasted
"Silahkan minumannya nona." Seorang pelayan meletakkan secangkir coklat panas pada meja Seulgi. Seulgi mengangguk dan melihat ke arah dua cangkir tersebut, coklat panas dan vanilla latte. Ia hanya sendiri di kafe itu tapi dia memesan dua minuman. Seperti terbiasa untuk melakukannya. Lalu ia menghela nafas yang menyembulkan asap dari mulutnya. Ini sudah memasuki bulan desember dimana musim dingin kali ini makin dingin ia rasakan tanpa kehadiran Irene lagi disisinya.
Kafe ini adalah tempat dimana ia dan Irene selalu menghabiskan waktu bersama saat mereka masih menjadi sepasang kekasih, bahkan jauh sebelum itu mereka telah bersama sebagai teman.
Malam ini adalah pemberhentian terakhir Seulgi untuk hari ini. Ia telah berjalan seharian ini menyusuri kota Seoul dimana ia berjalan menuju tempat-tempat yang sering ia kunjungi dengan Irene. Dari mulai kereta bawah tanah dimana itu menjadi alat transportasi umum yang selalu mereka gunakan kemanapun ingin pergi, amusement park, museum dan daerah hongdae dimana ia habiskan waktu hanya untuk menyusuri jalan tersebut sambil melihat para musisi jalanan atau hanya menghabiskan waktu untuk menyusuri street food tempat tersebut. Dan tempat terakhir yang di kunjungi Seulgi adalah kafe yang dimana ia sedang duduk saat ini.
Semua tempat tersebut masih ramai seperti biasa, suara tawa para pendatang, obrolan para muda-mudi yang berjalan sepanjang jalan hongdae, musisi yang masih setia mengisi panggung jalanan dengan suara merdu mereka hingga kafe yang masih selalu terlihat indah dan ramai saat ini. Yang berbeda hanya Seulgi datang ketempat-tempat tersebut sendirian tanpa Irene disisinya. Bahkan tepian sungai Han masih terlihat sama malam ini seperti hati Seulgi yang masih sama merindukan sang kekasih.
I thought about our last kiss,
how it felt the way you tasted
Seulgi berlari menyusuri Sungai Han pagi ini untuk berjoging? tidak dia hanya ingin berlari hingga kehabisan nafas. Tapi sudah hampir satu jam berlari Seulgi masih belum kecapek-an, walau dadanya sudah hampir meledak karena sakit, nafas yang sudah mulai ngos-ngosan ia masih berusaha berlari untuk mencapai titik terendahnya, hingga akhirnya berhenti dan menjatuhkan dirinya disebuah kursi taman di tepi sungai tersebut.
"huh huh huh..." mengembuskan nafasnya dari mulut untuk mengambil semua oksigen menggantikan yang sudah ia habiskan selama berlari.
Setelah tubuhnya mulai tenang dan bernafas dengan baik Seulgi akhirnya bangkit dari berbaring untuk duduk memandang sekitar. Orang-orang sudah mulai ramai disekitarnya ada yang sedang berjogging juga seperti dirinya, ada sekumpulan anak-anak bersepeda, keluarga kecil yang mengajari bayi mereka berjalan dan juga beberapa sepasang kekasih yang terlihat mesra. Seulgi hanya menghela nafas dan tersenyum tipis.
Terkahir kali apa rasanya saat kita bersama? bathin wanita monolid itu. Diujung tempat duduk lain yang tak jauh darinya ia melihat sepasang kekasih sedang bercumbu. Seulgi terkekeh sendiri mengingat saat kapan ciuman terakhirnya dengan Irene.
Saat ciuman terakhir kita? bagaimana rasanya itu? saat omelanmu mulai menghilang dari ingatanku. Saat kau memelukku ketika aku sedang dimasa tersulitku, saat aku membutuhkanmu, saat aku lemah saat aku lelah kau yang selalu menemani dan mengingatkanku kalau ada mimpi yang harus ku kejar. Saat kau mengalungkan lenganmu pada lenganku begitu posesif ketika semua orang memandangiku. Ketika aku berlari kehilangan arah kau yang menunjukkan jalanku. Kini aku cuma berlari Joohyun-ah, tidak tau kemana arahnya aku tidak menemukan jalan keluarnya, aku hanya berlari tapi tidak menemukan pintu keluar labirin ini? dimana pintu keluarnya joohyun-ah? kenapa kamu meninggalkanku sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Short story (fanfic)
Fanfiction#1 Amnesia "Tentang Seulgi yang ingin melupakan Irene" #2 Just a Simple Things "hal-hal kecil yang selalu Irene lakukan untuk Seulgi membuatnya menyadari hal dalam dirinya terhadap sahabatnya itu" #3 Begin Agaian "Seulgi sudah salah menilai cintanya...