Short story (fanfic)

Just a Simple Things

Happy Reading ^^

Hal-hal kecil yang sering kita lakukan untuk seseorang tanpa kita sadari akan menjadi kebiasan yang menyenangkan karena melakukannya tanpa syarat. Hal tanpa syarat itu akan berubah menjadi kebutuhan saat itu berhenti dan yang paling membahayakan hal kecil itu akan membuat mereka jatuh padamu tanpa syarat juga.

Apa yang akan kau lakukan jika saat kau berpikir tidak membutuhkan siapapun selain keluargamu tapi seseorang datang memperlihatkan kelemahan hatinya padamu? pada kenyataannya Irene datang kekehidupan Seulgi tanpa syarat sedikitpun. Dan Seulgi yang menangkap kedatangannya pun tanpa syarat. Seketika mereka menjadi terkoneksi satu sama lain dengan perbedaan yang signifikan diantara mereka. Irene yang dibesarkan di keluarga yang cukup keras sehingga dia menjadi pribadi anggun tapi terlihat angkuh dari sikapnya, sedangkan Seulgi yang dibesarkan dikeluarga yang penuh kasih sayang, tawa dan candaan adalah makanan sehari-harinya menjadikannya wanita yang kuat, apa adanya selalu melakukan apapun yang ia mau dan senyuman adalah keahliannya.

Sejak Irene dan keluarganya pindah kelingkungan rumah Seulgi orang tua Irene dan Seulgi sudah saling mengenal jadilah Irene dan Seulgi menjadi teman sejak itu karena ia juga satu sekolah. Orang tua Seulgi menjadi begitu tergila-gila dengan kecantikan dan keanggunan Irene membuat mereka sangat senang menyambut Irene setiap kali datang. Dan bahkan disaat-saat tertentu Irene yang ditinggal sendiri oleh orangtuanya yang selalu bekerja diluar kota ataupun keluar negeri membuat keluarga Seulgi sering mengajak Irene untuk menginap dirumah mereka, sekarangpun kamar tamu sudah seperti kamar Irene yang disediakan orangtua Seulgi untuknya.

Suatu hari persahabatan yang terjalin lama itu semakin terasa erat bagi Seulgi, ia bahkan tidak terpikir tentang mencari pasangan atau pacar ketika ia bisa menghabiskan seluruh harinya untuk keluarganya dan Irene. Ketika Irene ingin pergi kemanapun Seulgi akan siap mengantarnya kemanapun begitupun sebaliknya Irene akan menemani Seulgi kemanapun ia mau. Hari Kelulusan SMA tiba Irene dan Seulgi yang sudah terkenal sebagai soulmate diantara teman-teman mereka kini akan beranjak menuju kehidupan lain disebut masa kuliah. Seulgi sudah menentukan keinginannya untuk masuk ke jurusan seni tari modern, sedang Irene tidak bisa memilih jurusan yang ia inginkan, ia akhirnya masuk ke jurusan bisnis seperti yang orang tuanya inginkan dengan harapan Irene akan menggantikan posisi mereka nanti.

Masa orientiasi Seulgi dan Irene pun terkenal selalu berdua, dan Seulgi akan menampakkan tampang herdernya ketika ada maba-maba yang mendekati Irene. Hanya ada tiga orang ini yang akhirnya bisa menembus persahabatan dua wanita itu, Wendy yang merupakan satu jurusan dengan Irene lalu Joy, dan Yeri yang berada pada satu fakultas dengan Seulgi. Sejak saat itu lima orang ini selalu jalan bersama. Ketika mereka jalan bersama tidak ada yang bisa memalingkan wajahnya dari lima orang titisan angel ini.

***

Hal-hal yang dilakukan menjadi kebiasaan akan menyadarkanmu bahwa itu mulai menjadi kebutuhan. Contohnya ketika kamu terbiasa bangun pagi dan membuka handphonemu terlebih dahulu maka ketika saat pagi hari kamu tidak menemukan hpmu kau akan merasa sangat aneh ada sesuatu yang hilang dan itu sangat tidak menyenangakan. Ketika setiap pagi kau terbiasa menyapa keluargamu atau mencium pipi orangtuamu ketika orangtuamu tidak ada kau akan merasa melupakan sesuatu dan bisa saja harimu tidak akan berjalan lancar karena hal itu.

Masa awal perkuliahan berjalan dengan lancar. Menjadi mahasiswa baru berkenalan dengan teman baru hal-hal baru bertemu dosen dan lain-lain. Berbeda ketika kau sudah berada di pertengahan tahun kuliah, merasakan banyak tugas menumpuk, Dosen yang selalu memberi evaluasi dadakan atau Dosen rese' yang hanya memberi modul tanpa menjelaskan matakuliah dengan benar lalu tiba-tiba ujian tengah semester semakin didepan mata dan dengan entengnya memberi pekerjaan rumah tanpa ampun. Mencari-cari dosen demi sebuah nilai A, Dosen menjadi seperti Tuhan pada saat itu dan kita harus menyembahnya demi nilai (ini hanya perumpamaan).