4

181 37 4
                                    

Pagi ini cerah, secerah senyuman Jungkook melihat yeoja yang kini berdiri di sebelahnya.

"IU noona, kau kesini? Menjengukku? Apa kau khawatir padaku?"

"Umm, jangan lakukan hal ini lagi Jung. Aku gak suka, kamu kekanak-kanakan. Aku gak perlu pembuktian apapun darimu. Aku tau kau suka padaku tapi gak menyakiti dirimu sendiri gini. Bahkan sekarang seantero sekolah lagi membicarakanmu. Tentu saja aku terseret terbawa-bawa. Kau tau, ini memalukan Jung!. Aku gak suka sama kamu, dan sekarang aku pun sudah resmi jadian dengan Yeo jin goo Oppa. Cepat sembuh, jangan melakukkan hal bodoh lagi. Aku pergi" yeoja itu pun berlalu pergi meninggalkan Jungkook yang terdiam menatap sendu kepergian noona yang ia dambakan

Sedangkan diluar kamar Sooji yang tak sengaja mendengarkan percakapan mereka pun pergi dari tempatnya. IU sempat melihatnya lalu ia pergi dari koridor.

Sooji yang merasa iba, ia pun kembali ke kamar Jungkook membawakan permen yang kemarin Jungkook minta darinya.

Tok tok~

"Jungkooook~, ini Sooji tetangga sebelahmu~. Boleh masuk?" Ucapnya

Tak ada jawaban sama sekali, karena ia takut Jungkook kenapa-napa didalam. Sooji pun langsung masuk ke dalam.

Ceklek~

"Omo!! Mianhae" ucapnya sambil menutup kedua matanya

"YAKK! Aisshh kenapa gak ketuk pintu dulu sih?!!" Ujar Jungkook yang sedang mengganti bajunya itu cepat-cepat memakainya

"Udah looh~ kamu aja yang gak denger tadi. Aku kira kamu kenapa-napa jadi aku langsung-"

"Sssstttt kajja! Bisa bawa aku ke halaman? Kumohon" pinta Jungkook tersenyum manis ke arah Sooji

"Tapi gak kabur mengejar noona tadi kan?"

"Kau melihatnya? Aniyo, aku sudah 'gak punya kaki' untuk mengejarnya" menundukkan kepalanya menahan airmata yang terus ingin keluar dari matanya

Tepatnya bukan gak punya kaki, tapi gak ada alasan lagi untuk mengejarnya. Ia sudah ditolak, ia kalah. Memang selama ini hanya ia yang mencintai yeoja itu.

"Kajja!" Sooji pun membantunya duduk dikursi rodanya dan mereka pun pergi ke halaman

Cahaya matahari begitu hangat menerpa mereka berdua yang duduk di taman rumah sakit. Banyak orang berlalu lalang keluar masuk dari rumah sakit yang mereka tempati. Ada yang memasang wajah panik, sedih, dan juga bahagia karena kesembuhan mereka.

"Jung, semua baik-baik saja. Lihat mereka, mereka juga punya masalahnya sendiri. Mungkin saja bisa berakhir happy ending atau sad ending. Berakhirnya masalah kita entah sad atau happy, itu kita yang tentuin Jung. Jangan sedih ya, jangan terlihat menyedihkan tepatnya. Karena itu menyiksa orang yang sayang disekitar kita begitupun diri kita" Sooji pun menggenggam tangan Jungkook dan menatapnya seolah ia mengerti perasaan Jungkook saat ini

"Kau mendengarnya? Hmm gumawo, sudah menguatkanku. Tapi, rasanya sesak didalam sini" menepuk dadanya yang sedari tadi terasa sesak

"Kemarilah, menangislah sepuasmu" menepuk pundaknya agar Jungkook bisa bersandar

Jungkook pun bersandar ke pundak Sooji, menangis hebat. Seolah hidupnya hancur hari itu juga. Semua yang ia harapkan runtuh dalam waktu sekejap mata.

Sedangkan namja berseragam SMP menatap mereka dari kejauhan. Ia sengaja ingin menjenguk Noonanya sebelum berangkat sekolah. Dan mau minta maaf karena kemarin ia tidak ikut Seokjin menemuinya. Tapi setelah melihat noonanya saat ini ia mengurungkan niatnya. "Bagaimana bisa noona menenangkan orang lain, sedangkan dirinya juga berada dalam keadaan tidak baik" gumamnya dan berlalu pergi dengan mata sembab

Tbc...

About MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang