6

158 32 4
                                    

Sudah 3 hari sejak ia menemui Sooji di kamarnya. Ia pun kembali tak terlihat lagi. Jungkook mengirim pesan ke Sooji. Menanyakan keadaannya, dan juga keberadaannya saat ini. Tapi nihil, tak ada jawaban sama sekali.

"Aishh kemana sih bocah itu. Membuatku khawatir saja" lalu Jungkook pun tertegun

"Apa aku menyukai Sooji? Sejak kapan?" Tersenyum kecil mengingat kejadian2 yang mereka lalui bersama selama ini

Jungkook pun beranjak dari tempat tidurnya. Mencari sosok yeoja yang membuatnya khawatir itu.

"Suster Anne!" Panggilnya, ke arah suster yang baru saja keluar dari kamar Sooji

"Ah ne? Jungkook? Wae?"

"Sooji dimana?"

"Oh dia ada diruangan dokter Lee-"

"Kamsahamnida" berjalan cepat meninggalkan suster Anne

"Kook, tunggu! Kan belum selesai ngomongnya aishh"

Jungkook pun menuju lift, saat itu lift terbuka dan mendapati Sooji yang memakai hoodie longgarnya lengkap dengan topi hitam bergambar kelinci.

"Ji?"

"Eoh? Jung? Wae?"

Seketika Jungkook memeluk Sooji dengan erat.

"Ji, Setiap detik tanpamu membuatku tersiksa. Jangan ngilang lagi tanpa menghubungiku eoh?"

"Wae? Mau minta permen?"

"Aniyo, naneun neoreul joahae Ji. Saranghae. Mau kah kau jadi pacarku?" mengeratkan pelukannya

"Eoh?" Sooji pun tertegun. Lidahnya kelu. Detak jantungnya tak beraturan.

Setelah Jungkook mengakui perasaannya ke Sooji. Mereka pun merasa agak canggung. Ditambah Sooji tak memberi jawaban apapun ke Jungkook.

"Ji, apa kau tidak nyaman denganku? Dan soal di lift tadi?"

"Aniyo, hmm Jung. Aku juga menyukaimu waktu pertama aku melihatmu. Tapi kurasa aku gak bisa berhubungan lebih denganmu"

"Wae? Kau pun merasakan yang sama denganku" protesnya

"Emm karena aku bukan tempatmu untuk tinggal. Aku hanya tempatmu beristirahat. Setelah ini carilah seorang yang bisa kau genggam selamanya"

"Aniyo, yang ku mau cuma kamu Ji"

"Kumohon jangan begini Jung"

"Aku gak mau dengar apapun lagi darimu malam ini Ji. Aku anggap tadi kau tidak bicara apapun. Kau hanya butuh waktu untuk menjawab pertanyaanku. Selamat malam Ji" berlalu meninggalkan Sooji

Sooji pun kembali ke kamarnya. Melepaskan topi dan juga rambut palsu yang ia pakai sejak 3hari lalu. Menatap kaca didepannya. "Gwaenchana Ji, cepat atau lambat Jungkook pasti mengerti"

Malam yang tak seperti biasa. Tak terdengar lagi suara tawa. Hanya sunyi sepi dan sesekali terdengar suara lalu lalang penghuni rumah sakit.

Tbc...

About MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang