SATU'

605 94 38
                                    

Selamat membaca kalian ⛅.

Jangan lupa vote + komen ya⛅.

Ini versi baru. Beda dengan yang dulu ya. Ada beberapa tokoh baru dan pengubahan alur.

Semoga sukaaa🎋

•••••

"kok ada ya orang gak tau malu yang bisanya cuma nyusahin orang lain doang. Bilangnya sih temenan tapi masa temen sampe segitunya sih?"

Tangan Ghea terkepal kuat. Bukan satu dua kali dia mendengar cemoohan hanya karena terlalu dekat dengan Laskar, sahabatnya.

Jika biasanya Ghea akan melawan atau sekedar beradu jotos maka sekarang adalah waktunya dia diam. Rasanya terlalu malas hanya untuk menghempaskan kuman seperti mereka.

"Duh kalo gue sih malu ya. Selalu nyusahin cowok orang"

Telinga Ghea terasa panas saat mendengar sindiran yang jelas tunjukan untuknya. Seandainya dia menghafal beberapa do'a pengusir setan, maka sudah dari tadi dia melafalkannya gadis dihadapannya menghilang.

Sayangnya, dia hanya menghapal doa makan saja, itu juga tak pernah dia baca saat makan. Bukan tak mau berdoa. Dia hanya lupa. jika hari ini dia lupa berdoa untuk makan, maka besok akan sama. Dan besoknya, dan besoknya lagi, dan besok-besok nya lagi, dan seterusnya akan selalu lupa.

"Duh kok ada ya orang yang gatau diri. Udah tau temennya punya pacar tapi masih aja dideketin"

Ghea tak tahan. Memutar badan menghadap gadis yang menyindirnya sedari tadi. "Lo kenapa sih? Ketempelan setan iri ya?"

"Sembarangan!" Damprat gadis itu kesal.

"Ada masalah hidup apa sih Lo? Gak bisa apa biarin gue hidup tenang?" Ujar Ghea jengkel. Muak juga lama-lama jika harus menghadapi orang iri serta dengki ini.

Milka. Musuh bebuyutan Ghea menunjuk Ghea dengan telunjuknya. "Lo tuh yang suka nyari masalah!"

Ghea mengeryit. "Dih, gue gak nyari juga masalah Dateng sendiri. Mandiri dia mah"

"Iya, gak kayak Lo beban. Apa-apa harus sama Laskar" Milka tersenyum merendahkan.

Ghea menyatukan alisnya. "Ngatain diri sendiri?"

Gadis itu mendelik. "Maksud Lo apa?"

"Lo kan beban.." Ghea menjeda ucapannya.

"Beban keluarga maksudnya. yahahaayukkk" Ghea tertawa terpingkal-pingkal hingga berguling di lantai.

Dikira lucu apa ya? Nggak anjing garing.

Milka merubah raut wajahnya menjadi datar. "Lucu?"

"Kagak"

Dih stress.

"Temen Lo?" Tanya Milka pada Raya yang menatap Ghea jengah.

Ini kenapa Ghea harus malu-maluin sih anjim?!

Raya menggeleng tegas. "Pasien RJS"

Milka menggangguk mengerti. Menatap Ghea dengan sorot mata prihatin. "Kasian mana masih muda, udah gila"

"Iya kasian banget" Raya bergumam lirih.

"Pasti dia depresi" Milka masih setia memandangi Ghea yang tak henti-hentinya tertawa.

Entah receh atau beneran gila.

Tawa gadis itu terhenti. Mendongkak. "Kalian kenapa?" Ghea terbangun dari duduknya kemudian menatap Milka dan Raya bergantian.

FRIENDSHIP (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang