SSW

17 5 0
                                    

"Ruangan ini terkunci !" Ujar See Hoo dengan ia yang terengah-engah.

"Kau bisa mencarikan aku sesuatu yang bisa dibengkokan ?"

"sesuatu yang bisa dibengkokan ?" ucapnya yang seperti tak mengerti maksud dari ucapanku.

"Besi atau sejenisnya!" jawabku memberinya clue yang lebih spesifikasi.

"Ah, Ne !" Ia kembali melakukan apa yang aku ucapkan. Pikiranku mulai bermain-main mengenai apa yang Lee Jun lakukan hingga ia terbunuh seperti ini. Kulihat Sarah yang berjalan dengan langkahnya yang terburu-buru. Kuhampiri ia yang seketika itu pula menghentikan geriknya.

"Sarah Park !"

"W... wae.... ??"

"Apa kau melihat Lee Jun hari ini ?" Sarah mengerjapkan kedua matanya seakan sedang menyembunyikan sesuatu.

"Wae ?" Tanyanya dengan nada sedikit bergetar.

"Ah, tidak. Aku hanya heran saja mengapa hari ini Lee Jun tak masuk"

"Son Seongwan, kenapa kau tiba-tiba perduli seperti ini ?" Ujarnya kembali dengan wajah penuh tanyanya.

"Aniya, hanya saja..."

"Aku tak tahu apapun !" Cekatnya dan kembali melangkahkan kakinya, meninggalkanku.

"Kenapa Lee Jun selalu bersikap kurang ajar padamu ?" Aku berhasil membuatnya mematung tak jauh dariku saat ini. Kuhampiri ia dan kutatap matanya yang selalu menghindariku.

"Apa kau mengetahui sesuatu !"

"Itu bukan urusanmu !" Jawabnya tanpa menatapku sedikitpun.

"Baiklah, jika kau mengetahui sesuatu tentang Lee Jun, kau bisa memberitahukannya padaku !"

"Cihhh !!" Ia berlalu disertai langkah gusarnya. Tak berselang lama, See Hoo datang dengan membawa sesuatu ditangannya.

"Seongwan-ah !" Ia menyodorkan sesuatu seperti yang aku katakan, sebuah besi kecil yang dapat dibengkokan.

"Oh, gumawo !" Kuambil besi itu pada genggamannya. Kucoba untuk melakukan sesuatu agar pintu yang terkunci ini dapat terbuka. Kubuka kalungku dan dengan sedikit pengetahuanku, kugunakan itu untuk membuka pintu ini. Kumasukan ujung kalungku pada selah yang berada diatas besi kunci pintu itu. Dan terakhir, kugunakan besi yang dapat dibengkokan ini untuk mengkait dan mengambil salah satu ujung kalung hingga,
BRAKK...
Pintu itupun terbuka.

"Wow ! Bagaimana kau tahu hal itu ?"

"Kau akan menemukannya di novel action !" Jawabku sedikit menyombongkan diri.

"Aahh, Ne.... !" Sahutnya sedikit panjang. Kuberikan senyum banggaku dan kulangkahkan kakiku memasuki ruang kendali cctv.

Ya, sebuah layar besar menjadi layar utama berada tepat dihadapan kami dan sebuah komputer server yang mengendalikan semuanya.

"How with that !" Ucap See Hoo yang mencoba menggodaku.

"That's your !" Kuserahkan hal itu kepadanya yang lebih ahli dariku. Kini, ia dengan langkah sombongnya mengotak-atik komputer tersebut.

"Seongwan-ah !" Panggilnya padaku yang berada tak jauh darinya.

"Wae ?"

"Ini, apa kau tahu sesuatu tentang sekolah ini ?"

"Wae ? Apa itu menggunakan password ?"

"Ne !" Ya, aku dan See Hoo kembali harus berpikir kata kunci yang dapat membuka komputer itu.

S.H.E ( SHORT STORY) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang