SP 1

81.8K 691 10
                                    

Mikayla's pov

"Kay, cepat sedikit dong! Nanti bisa telat!" Ucap Julie, teman sekost-ku.

"Sabar, Jul. aku sedang memasang dasi" ucapku, "sambil naik mobilku kan bisa!" Pekik Julie. Akhirnya aku turun kebawah, membawa sarapanku dan langsung pergi ke SMA. Ini hari pertama kami masuk SMA.

**

"Kan gara-garamu kita telat mos!" Ucap Julie sambil mencubitku, "mana ku tahu sih akan telat" ucapku.

"Hei kalian! Murid baru ya?" Tanya seseorang berambut blonde. "Ya," ucap Julie.

"Di SMA kami tidak ada mos, kenalkan nama gue Niall. Dan yang ini Harry, yang itu Zayn, yang itu Liam dan yang terakhir Louis. Kami adalah senior kalian disini dan kami adalah band" ucap Niall.

"Oke Niall, kita gak peduli" ucapku ketus, "siapa nama lo?" Tanya Louis. "Namaku Julie dan nama dia Mikayla" ucap Julie. "Julie, kau bisa masuk ke kelasmu, dan Mikayla kau akan kami ajarkan sopan santun" ucap Zayn.

"Zayn, sudahlah biar aku yang mengajarkannya. Kalian balik kelas masing-masing" ucap Harry, "siap bos" ucap mereka kemudian kembali ke kelas mereka masing-masing.

"Nama lo siapa?"

"Mikayla"

"Nama panggilan?"

"Siapa kek"

"Karena lo gak sopan sama kita, lo harus jadi babu kita selama seminggu"

"Apa-apaan, lo kira lo siapa?"

"Oh god, Mik. Lo gak punya TV? Atau handphone?"

"Punya, emang lo siapa sih?"

"One Direction"

"Oh ya, gue pernah denger kayaknya. Tetap aja gue gak mau jadi babu lo"

"Harus, atau gak lo gue cium"

Mataku langsung terbelalak setelah mendengar perkataanya, wtf?

"Ok fine, fine!" Pekikku, "yep, sekarang bawain tas gue ke kelas terus temenin gue keliling sekolah sekalian nunjukkin lo ruangan-ruangan" ucap Harry. Aku segera mengambil tasnya dan membawakannya.

**

Akhirnya istirahat juga, kami belum ada pelajaran sampai 3 minggu kedepan. Enak? Tidak. Karena aku harus terus-terusan menjadi babu Harry sampai seminggu.

"Kay, lo mau ke kantin? Gue ikut yaaa" ucap Julie. "Tadi lo diapain sama kak Harry? Dia ganteng loh, apalagi kak Zayn" ucap Julie.

"Gue disuruh jad--"

"Hai, sayang" ucap Harry sambil menginjak kakiku. Aku membelalakkan mataku, SAYANG?!

"Jangan katakan pada siapapun lo jadi babu gue, nanti gue jelasin" bisik Harry ditelingaku. "Jadi kalian pacaran?" Tanya Julie.

"Tid--" lagi-lagi Harry menginjak kakiku, "belum, tapi sebentar lagi" ucap Harry. Aku hanya tersenyum diikuti Louis,Liam, Zayn dan Niall.

"Julie, kau kekantin bersama the boys saja ya. Aku dan Mik ada urusan" ucap Harry yang langsung menarikku ke arah taman belakang sekolah. Julie menatapku kebingungan, biasanya aku memang tidak mau dipanggil 'Mik' oleh siapapun.

"maksud lo apa?" Tanya ku, "please sekarang ngomongnya aku-kamu aja. Biar kaya pasangan beneran. Gue taruhan sama the boys. Janji deh, lo gak bakal jadi babu. Tapi mau yaa?" Tany Harry.

"Huff, yaudah deh" ucapku pasrah. "Yaudah sayang, ayo kita ke kantin ya" ucap Harry kemudian mengecup keningku, "HARRY!!" Pekikku.

Sex PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang