Setelah pernyataan cinta yang memalukan itu. Semuanya tidak begitu berbeda. (Name) masih menjalankan tugasnya sebagai produser dengan profesional. Berbeda dengan Chiaki yang justru kebanyakan murung sambil liatin (name).
Salahnya juga sih kenapa cara nembaknya jadi nggak etis begitu. Malah memalukan.
Tak lama setelah (name) pergi, Kaoru dan Izumi menampakkan diri di hadapan Chiaki. Tentu saja Kaoru mengomel kenapa rencananya di gagalkan begitu saja.
Kalau begini, apakah (name) akan merasa ilfil padanya?
Entahlah.
"Morisawa-san, sudah waktunya lanjut latihan!" Ucap (name).
Tidak ada jawaban, bahkan tidak ada pergerakan sedikitpun. (Name) yakin ia sedang melamun.
(Name) mengambil botol yang sudah ksoong. Kemudian melemparnya ke arah Chiaki. Botol tersebut pun akhirnya mendarat dengan sempurna di kepala Chiaki.
Chiaki yang terkena lemparan botol tersebut kaget dan tersadar dari lamunannya. Ia mengarahkan pandangannya kiri dan kanan untuk melihat siapa yang melemparinya dengan botol.
"WAKTUNYA LATIHAN MORISAWA-SAN!" teriak (name) yang geram dengan ke-lemot-an leader yang satu ini.
"A-ah iya,"
"Tumben sekali Morisawa-senpai tidak fokus seperti ini de gozaru," Komentar Shinobu.
"Dia hanya sedang memikirkan sesuatu puka~ nanti dia akan kembali seperti semula puka~," Ucap Kanata.
"Begitukah?"
"Tentu saja puka~"
Latihan kembali berlanjut. (Name) mengawasi mereka dari belakang sambil mengerjakan laporan dengan ipad nya. Ini bukan miliknya sih, tapi milik agensi.
Kalau rusak, tentu saja ia harus menggantinya. Jadi ia harus berhati-hati dengan ini.
(Name) memperhatikan Chiaki dari belakang. Hatinya memang tertuju pada Chiaki dan memiliki perasaan yang sama dengan laki-laki itu. Tapi mengingat bagaimana laki-laki itu menembak dengan cara seperti itu membuatnya sungkan untuk membalas perasaannya.
Terlalu memalukan untuk mengingat kejadian itu. Untungnya ia bisa mengatur emosinya agar tidak mengganggu pekerjaannya. Setelah lulus dari Yumenosaki, ia memang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Ia memilih untuk langsung bekerja di Ensemble Square dan melanjutkan tugasnya sebagai produser Ryuusetai.
(Name) sebenarnya juga menyadari kenapa Chiaki hari ini tidak fokus sama sekali. Pasti karena kejadian semalam.
Gimana ya, mau menjawab juga rasanya memalukan kalau jadi pusat perhatian seperti itu. (Name) bukan tipe orang yang suka jadi pusat perhatian, makanya ia memilih untuk kabur.
Mungkin ia akan mencari waktu untuk menjawabnya.
---
Hari ini (name) terpaksa lembur. Sementara Ryuusetai sudah pulang sejak siang tadi. Ini sudah jam 8 malam dan gadis itu masih saja berkutat di depan laptopnya.
Untungnya hari ini ia tidak sendiri. Ada Anzu yang juga sama-sama lembur. Sebenarnya diantara Ryuusetai atau Trickstar, lebih sibuk Trickstar. Tapi entah kenapa Anzu terlihat tidak sesibuk dirinya.
Kalau (name) sendiri bukan sibuk mengurus tawaran atau susunan acara. Tapi lebih mengurus kekacauan yang kadang dilakukan oleh member Ryuusetai. Terutama Chiaki, leader yang kadang suka mengacau sendiri di acaranya sendiri. Sisanya biasanya hanya melakukan kesalahan kecil.
![](https://img.wattpad.com/cover/261135213-288-k434026.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐩𝐫𝐢𝐧𝐠'𝐬 𝐒𝐲𝐦𝐩𝐡𝐨𝐧𝐲 || Morisawa Chiaki
Fanfic┏━━━━°⌜ Morisawa Chiaki x Reader ⌟°━━━━┓ -ˋˏ [ HoshiPro Spring Project ] ˎˊ- Ia tidak tahu bagaimana harus menyatakan perasaannya. Ia tentu saja tidak peka dalam hal ini. Bertanya pada dua temannya untuk beberapa saran. Lalu dengan segala keberanian...