32.

229 33 1
                                    

Langit sudah menghitam pekat.
Gedung* tinggi,, pertokoan,, rumah penduduk dan jalan raya kini saling memancarkan sinar terang dari lampu mereka.
Begitupun dengan apartemen sehun yang memiliki sensor untuk menyalakan lampu tanpa harus menekan tombol. Jika ruangan itu gelap makan otomatis lampu akan menyala dengan sendirinya.

Seje mengerjapkan matanya saat lampu* hias yang mewah di ruangan itu mulai menyala.
Sebelum dia bangkit untuk duduk ,dia merasakan ada lengan besar yang memeluk pinggangnya dari belakang. Seje mengamati sehun yang tertidur pulas di balik punggungnya.

Mereka berdua ketiduran di sofa setelah kenyang menyatap makanan yang mereka pesan dari aplikasi.
Dilihatnya jam dinding yang menunjukan pukul 9malam. Seje buru* membangunkan sehun .

"Hun bangun.." seje menepuk* dengan lembut tangan sehun yang masih berada di perutnya.

"Sayang bangun..udah malem.. Anter aku pulang." suara seje yang lembut masih tidak membuatnya bergerak sedikit pun. Seje memberanikan diri untuk menggoyangkan tubuh sehun lebih keras. Tapi tetap sehun enggan membuka matanya.

2 kali

3 kali

"Sehunn.."
Seje mencoba membangunkan kekasihnya yang terlihat sangat ganteng saat tidur pulas, dengan sedikit guncangan keras dan kata* yang lembut .
Tapi masih saja dia berada diposisi nyamannya.

"HEEH BANGUN GAK..GAK BANGUN GUA JAMBAK RAMBUT LU AMPE BOTAK..!!"
habis sudah kesabaran seje. Di lembutin engga bisa ,, ya udah dikasarin aja sekalian ,, batin seje.
Tapi ternyata teriakan seje berhasil,, dengan cepat sehun langsung bangun dan terduduk disamping seje.
Wajahnya seperti orang linglung. Karena nyawanya masih belum terkempul 100%.

"Ayok anterin gue pulang.."

"Duh jee pelan napa banguninnya.. Gak pake treak*.." sehun mengomel pelan dengan muka khas bangun tidur.

"Gimana gak treak..lu tidur kek orang mati .." jawab seje kesel . Sehun hanya diem masih ngumpulin nyawa.

" ayo pulang.." ucap seje ketus sambil berdiri dari sofa.

"Kemana?" tanya sehun asal.

"Ke alam goib.. "

"Jee ,,gak lucu.." tatap sehun sinis ke arah seje.

"Lagian pake tanya..pulang kerumah lhaa.."

" nginep aja deh kitaa.."

"Jangan ngadi* ya hun..cepet bangun ayo balik.."

"Iya iyaaa.. Bawel banget punya calon bini.."
Gerutu sehun sambil menggaruk rambutnya kasar lalu beranjak dari sofa berjalan melewati seje yang masih kesel .

***

Udah dua hari sejak sehun melamar seje dengan secara tidak langsung ,, dan udah dua hari ini pula mereka kemana* slalu berdua,, kayak udah sepaket gitu. Tapi belum ada yang tau tentang lamaran sehun kecuali keluarga mereka masing*.

Seje dan teman*nya yang lain saat ini sedang berada di kelas,, mereka sedang menunggu guru mata pelajaran berikutnya.

" jee lo tau gak.. " rose

"Engga tau dan gak mau tau.." jawab seje santai.

"Dih lo harus tau nih.. Karena ini kabar baik buat hubungan lo sama bang sehun.."

"Masaa??"

"Dengerib aja udah.. Lo tau gak cowok yang digandeng sama lisa kemaren pas acara party..?"

Pertanyaan rose membuat seje yang tadinya nyenderin kepalanya males*an di meja sambil mainin pensil seketika berhenti. Matanya membulat terkejut.

"Ternyata tuh cowok pindahan dari singapur jee.. Sama kek elo..." rose melanjutkan obrolannya.
Seje mengangkat kepalanya dan menoleh ke arah rose dengan raut wajah syok.

MISUNDERSTANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang