33.

200 41 1
                                    

⚡⚡⚡⚡

"Ooh shit.. rasanya masih sama.. I like it.."

" gue mohon stop.."

-----

Karena seje tidak muncul* juga,, sehun akhirny mencoba menghubungi seje melalui hpnya.

Tut..tuttt nada panggilan masuk berdering di telingan sehun,, tapi seje tidak lekas menjawabnya membuat dahi sehun mengernyit heran..

"Dimana sih nih anak..?" gerutu sehun pelan.

Sementara itu di koridor tempat mingyu dan seje sekarang berdiri ,, dapat mingyu rasakan jika hp yang dikantongi seje saat ini sedang berdering ,,hal itu membuat seje tersadar lalu dengan sekuat tenaga mendorong tubuh mingyu lalu dengan cepat ia lari meninggalkan lelaki sialan itu.. Menuju kelas dan mengambil tasnya dengan tergesa .. Seperti orang yg panik seje memasukan semua buku dan barangnya yang berada di atas meja.. Tanpa memperdulikan teman*nya yang bingung melihat tingkah seje ia lalu lari meninggalkan kelas ,, tanpa ia sadari rose,, unghe  dan lainnya meneriaki seje.

***

Sehun akhirnya melihat tubuh sang pacar yang berlari ke arahnya dengan muka ketakutan serta rasa panik .
Didalam hatinya bertanya* ada apa dengan seje.
Sehun yang tadinya duduk di atas kap mobil mewahnya segera berdiri  ,,belum dia mau menyakan sesuatu tiba* seje mendekap erat tubuh sehun..
Hal ini semakin membuat sehun merasa aneh,, tidak biasanya seje seperti ini.

"Ada apa???" tanya sehun khawatir..
Seje hanya menggeleng ,,menenggelamkan wajahnya pada dada bidang sehun dan semakin erat memeluk sehun.
Dengan sekuat tenaga ia berusaha menahan tangisannya supaya tidak pecah.

"Heei kenapa ?? "  sehun menangkup kedua bahu seje.. Lalu ia menyetarakan mukanya dengan seje.. Iya menilit setiap raut wajah seje.  Tpi seje engga melihatnya ..dia hanya terduduk. Dia malu dengan apa yang baru saja menimpanya.

"Jee.." suara sehun mengintrupsi diamnya seje.

"Gpp kok.. Tadi takut aja di kejar sama pak seokjin.. Hehehhe.." seje tersenyum lebar menutupi rasa pilu dalam hatinya.
Sehun yang melihat ada yang aneh dalam diri seje hanya bisa menatapnya saja..

"Ayo pulang keburu ada si jin tomang.." dengan segera seje memasuki mobil sehun ,,meninggalkan sehun yang masih berdiri memandangi tubuh seje penuh arti. Setelah itu dia mengikuti seje msuk ke dalam kursi kemudi.

Diperjalanan tampak raut wajah memikirkan sesuatu.. Dari tadi dia hanya diam saja.. Padahal biasanya di tidak akan bisa diam jika sedang berad di dalam mpbil sehun.. Kadang dia berkaraoke ria.. Kadang juga marah* waktu liat akun lambe turah.. Dan kadang ia merengek minta beli seblak dan jajanan lainnya.
Tapi kali ini beda ,, seje seperti jiwanya hilang,, hanya raganya saja yang sekarang berada disamping sehun.

"Jee.."
Lama sehun memanggil akhirnya seje tersadar dari lamunannya.

"Eehm kenapa..?" jawab seje pelan.

"Masih sakit??"

"Hah? Apanya??"

"Tadi katanya puyeng.."

"Oh i-iya.. Masih .."

"Mau mampir apotek beli obat dulu..?" tawar sehun

MISUNDERSTANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang