Hai semua, bagi yg uda pernah baca cerita ini tolong jgn judge saya dulu sebagai plagiator.
Karya ini awal di tulis di akun @lolifun123456789, tapi belum selesai. Dan kalian perlu tahu bahwa akun itu adalah akun pertama Wattpadku. Tp mendadak hp eror dan setelah pulih saya lupa password jadi terpaksa bikin akun baru.
Jadi ini asli karyaku. Dan kuputuskan melanjutkan kembali bahkan revisi cerita ini di akun baruku sekarang.
Semoga suka ya... jgn lupa votmennya...
Suasana pagi hari biasanya cukup tenang dan santai. Tapi tidak bagi seorang Kim Sang Bum yg usianya sudah hampir menuju setengah abad ini.
Ya, sejak orang tuanya meninggal dia harus tinggal dan juga mengurus satu-satunya keluarga yg di milikinya, yaitu sang adik yg terpaut usia cukup jauh. Namanya Kim Myungsoo. Usianya 20 tahun. Dia masih mahasiswa. Tapi terkadang kerja sambilan untuk membantu meringankan biaya kuliahnya.
Kim Bum sebenarnya punya saudara-saudara kandung yg lain. Tapi itu dulu sebelum pada meninggal.
Ya, orang tua dan dua adik Kim Bum meninggal karena terkena gempa bumi yang terjadi di Jepang. Saat itu mereka semua warga Jepang.
Setelah keluarga meninggal Kim Bum membawa Kim Jie pindah ke Seoul, Korea.
"Soo-ya, cepat bangun. Hari ini kau kuliah pagi kan?" tanya Kim Bum sambil berteriak dari lantai bawah.
"Ya, sebentar," sahut Myungsoo dengan teriak juga.
Dengan cepat Kim Bum memindahkan pakaian kotor ke mesin cuci. Setelah itu dia mencuci peralatan yg telah di pakai memasak tadi.
Myungsoo pun turun ke bawah dan menuju ke dapur.
"Aku sudah masak. Kau makan dulu. Aku mau mandi dulu. Setelah itu kita berangkat," kata Kim Bum dengan senyum manisnya.
Ya, Kim Bum masih tampan dengan senyumnya meski sudah berusia 47 tahun.
Dan mengapa Myungsoo harus berangkat bareng Kim Bum? Karena Kim Bum adalah salah satu staf pengajar di kampus Myungsoo.
"Ne, hyeong. Tenang saja," sahut Myungsoo tersenyum lebar sambil menaik turunkan kedua alisnya.
Kim Bum berlalu cepat untuk mandi agar segera berangkat ke kampus.
#####
Kim Bum bukan hanya mengajar di kampus tempat Myungsoo kuliah, tapi dia juga mengajar di tempat kursus bahasa Inggris EF.
Sekarang setelah mengajar di kampusnya Myungsoo Kim Bum melesat dengan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju EF untuk mengajar kursus Inggrisnya tersebut.
"Kim Bum-ah, hari ini mengajar berapa kelas?" tanya Hye Sun yg tiba-tiba muncul di belakang Kim Bum saat Kim Bum sudah menduduki kursi kebesarannya dalam ruangan pengajarnya.
"Ck, bisakah menyapa dulu?"sahut Kim Bum dengan pertanyaan.
"Hehehe... mianhae. Baiklah, annyeong Kim Bum-ssi," kekeh Hye Sun yg di sambung menyapa Kim Bum.
Kim Bum pun memasang wajah datarnya.
"Ne, annyeong Hye Sun-ssi," sahut Kim Bum datar.
"Jadi?" tanya Hye Sun.
"Mwo?" tanya Kim Bum balik.
"Ck, kau mengajar berapa kelas?" tanya Hye Sun.
"Dua. Waeyo?" sahut Kim Bum disertai tanya balik.
"Ani. Kalau kau ada waktu beberapa pengajar mengajak berkaraoke," sahut Hye Sun.
"Hehehe... gommawo untuk kalian. Tapi saya masih banyak kerjaan, jadi tidak bisa," tolak Kim Bum halus disertai kekehan.