2

91 15 0
                                    

I'm back!

Langsung aja deh. Jgn lupa votmen ya...

Cuzzzzz...

So Eun dan sahabat-sahabatnya telah berlibur sejenak ke Paris. Saat ini mereka tengah makan siang di menara eiffel.

"Sso-ya, kenapa kau kelihatan suka melamun?" tanya Sooji bingung.

"Ah, paling dia sedang menimbang untuk memilih menerima pernyataan cinta antara Lee Minho atau Lee Joonky," celetuk Shin Hye meledek.

"Aish... tak ada satu pun dari mereka adalah tipeku. Tak ada yg kupilih," sahut So Eun ketus.

"Hehehe... lalu yg seperti apa tipemu?" tanya Sooji terkekeh.

So Eun terlihat sedang menerawang sebelum menjawab.

"Hmmm... dewasa, gentlemen, ramah, baik, peehatian, dan fisiknya adalah, wajah maskulin, sedikit berkumis, tubuhnya kekar dan kuat, dan dia mampu mengayomi," sahut So Eun.

Shin Hye dan Sooji malah menganga saat mendengar jawaban So Eun.

"Yak, apa kau mencari seorang appa? Atau kau kena father complex?" tanya Sooji terheran.

So Eun malah terkekeh.

"Tapi kenapa sosok yg kau sebut mirip dengan ciri-ciri ajjussi yg tadi pagi menolong memeriksa mobil kita ya? Siapa itu? Sepertinya kau memanggilnya Kim sen... sen... sen..." seruan Sooji disela.

"Kim sensei," timpal Shin Hye.

So Eun pun tersentak. Dia menjadi gugup.

"Apakah benar dia tipemu?" tanya Shin Hye sambil memicingkan mata.

So Eun mendadak menunduk dan mengangguk pelan.

"AAAARRRRGGGHHHHT KIM SO EUN."

#####

Kim Bum saat ini sedang mengajar kursusnya. Dia selalu sangat profesional. Pribadi Kim Bum cukup random di pandangan semua orang. Ada yg menyukai kepribadiannya yg bisa tegas, ramah, dan bijaksana. Tapi juga ada yg tidak suka jika dia bersikap datar dan dingin. Bahkan sikap jeniusnya tidak semua orang suka.

"Kelas berakhir. Tugasnya tolong dikerjakan dan dipelajari. Karena besok ada tes praktek," seru Kim Bum.

"Huuuuu aaaaaa." Sorak semua murid kursus.

"Itu perintah. Selamat malam," titah Kim Bum dingin.

Para murid kursus pun terlihat lesu dengan pernyataan Kim Bum.

Lalu Kim Bum pun meninggalkan kelas.

Saat di luar kelas, tepatnya di lorong, Hye Sun memanggilnya.

"Kim Bum-ssi," panggil Hye Sun.

Kim Bum pun membalikkan badan dan menoleh ke Hye Sun. Hye Sun pun mendekat.

"Yi sasaengnim mengatakan besok ada kelas baru. Dia menawarkan aku untuk mengambilnya. Tapi besok aku ada urusan jadi tidak bisa mengajar. Hanya besok saja sih. Bisakah kau menggantikanku? Hanya besok saja," ujar Hye Sun memelas.

Kim Bum pun menatap sahabatnya yg menggemasksn ini.

"Waeyo? Apa ada kencan sehingga kau tak bisa?" tanya Kim Bum menggoda.

"Aish, yak, jangan menggodaku begitu," sahut Hye Sun kesal.

"Hahahaha... baiklah, jam berapa?" tanya Kim Bum sambil tergelak.

"Hm, 17.00," sahut Hye Sun.

"Arraso. Tapi hari senin harus bawa kimbab," ujar Kim Bum tersenyum jahil.

LAST PROFOSAL (BUMSSO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang