5

112 10 5
                                    

Cuuuuzzzzz.....

Jgn lupa votmen nya ya...

Kim Bum terlihat termenung dalam kamarnya. Dia bersandar di kepala ranjangnya sambil tangannya bersedekap di dadanya. Tiba-tiba salah satu tangannya menyentuh bibirnya dan sambil di usap-usapnya.

'Hah. Kenapa aku merasakan dia tulus ya? Tapi apa kami bisa bersatu? Harus kuakui aku pun mulai menyukainya. Tapi orang tuanya... mengingat usia kami yg beda jauh sekali,' batin Kim Bum.

Tok tok tok.

Terdengar ketukan pintu dari luar kamar Kim Bum.

"Masuk," ujar Kim Bum.

Ternyata Myungsoo yg mengetuk. Myungsoo pun membuka pintu kamar Kim Bum dan memasukinya.

"Hyeong belum tidur?" tanya Myungsoo.

Kim Bum menjawab dengan menggelengkan kepalanya.

"Ada apa?" tanya Kim Bum.

"Entahlah, aku hanya merasa hyeong butuh teman untuk mendengarkan cerita," sahut Myungsoo.

Kim Bum tersenyum haru sambil menatap Myungsoo. Dia terharu dengan kepekaan pertalian persaudaraan mereka. Memang, dari dulu hanya adik pertamanya yg bernama Kim Seokjin, dan Myungsoo lah yg paling peka pada dirinya kalau dia menghadapi masalah.

Kim Bum ber duduk tegak sambil menghadap Myungsoo.

"Dia menciumku, Soo-ah," ujar Kim Bum.

Myungsoo masih terdiam. Padahal dia ingin tertawa melihat ekspresi kakaknya itu.

"Ternyata aku mencintai nya," lanjut Kim Bum.

"Lalu, masalahnya dimana?" tanya Myungsoo.

"Aku takut ditolak lagi," sahut Kim Bum lesu sambil menundukkan kepala.

Myungsoo menghela nafasnya panjang. Dia sangat tahu ketakutan kakaknya. Bayangkan, Kim Bum sudah sering mendapat penolakan dari banyak wanita yg dijodohkan padanya sejak umur 27 tahun sampai umur 40 tahun. Entah itu dari sang wanita sendiri, maupun dari keluarga mereka.

Myungsoo menepuk pelan bahu Kim Bum.

"Well, setidaknya kau harus mencobanya dulu. Baru biar nanti keputusannya mengalir seperti angin," saran Myungsoo.

"Kau benar," gumam Kim Bum.

Kemudian Kim Bum mendongakkan kepalanya dan menatap Myungsoo. Kim Bum tersenyum senang.

"Arrigato, Soo-ah," ujar Kim Bum.

Myungsoo mengangguk sambil tersenyum.

#####

Hari kursus So Eun kembali. Dan entah kenapa hari ini dia merasa begitu bersemangat dalam belajar.

So Eun belajar dengan baik. Hari ini adalah tes presentasi karangan. Hampir 90% murid di kelas mampu dan berhasil melakukannya. Hal itu membuat Hye Sun bernafas lega.

Selesai kursus So Eun keluar dari kelasnya dengan tergesa. Dia ingin bertemu dengan Kim Bum.

Sementara dalam ruangan Kim Bum hampir selesai menyelesaikan pekerjaannya. Saat dia membereskan barangnya terdengar ketukan dari luar.

Tok tok tok.

"Masuk," ujar Kim Bum masih sambil fokus membereskan barangnya kedalam tasnya.

Ceklek.

Itu So Eun. Dia melangkah mendekati meja Kim Bum.

"Ekhem." Dehem So Eun.

Kim Bum pun menghentikan aktifitasnya dan menoleh ke sumber suara. Kim Bum sedikit terkejut saat melihat So Eun ada dihadapannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LAST PROFOSAL (BUMSSO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang